Cegah Wabah Corona, RI Pantau Ketat Pendatang dari Negara Ini
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
05 March 2020 14:20
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia terus bersiaga mencegah penyebaran wabah virus corona. Salah satunya adalah memantau ketat pendatang dari sejumlah negara, atau pun orang Indonesia yang datang dari sejumlah negara. Negara mana saja?
Sesditjen P2P Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto, mengatakan pendatang atau orang Indonesia yang datang dari negara China, Korea Selatan, Jepang, Singapura, Malaysia, Italia, dan Iran akan dipantau ketat.
"Apa pun kewarganegaraannya, manakala berasal dari negara yang kita pastikan penularan dari orang ke orang positif kuat bukan hanya China, Korsel, Jepang, Singapura, Malaysia, Italia, dan Iran kita masukkan orang ini dalam orang dalam pemantauan atau ODP," kata Yuri di Jakarta, Kamis (5/3/2020).
ODP ini, ujar Yuri, bukan berarti mereka sakit. Namun pemerintah melakukan pemantauan agar bisa dipastikan pendatang tersebut tidak menjadi pembawa virus corona masuk.
"Bila ODP ini mengalami sakit gejala influenza, batuk, panas, sesak, maka kita akan masukkan pasien dalam pengawasan namanya PDP, pasien dalam pengawasan. Ini yang harus betul-betul kita perlakukan dengan baik karena sudah jadi pasien yang pertama di-explore adalah apakah ada riwayat kontak dengan yang positif covid19. Kalau ada dan kuat kita tempatkan dia sebagai suspect covid19," papar Yuri.
Setelah dinyatakan suspect, maka akan dilakukan pemeriksaan virus untuk dipastikan apakah yang bersangkutan positif atau negatif terinfeksi corona.
Saat ini ada 156 orang yang berstatus PDP, yang berasal dari 35 rumah sakit di 23 provinsi. Hasilnya baru dua orang yang positif terinfeksi virus corona.
(wed/wed) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
Sesditjen P2P Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto, mengatakan pendatang atau orang Indonesia yang datang dari negara China, Korea Selatan, Jepang, Singapura, Malaysia, Italia, dan Iran akan dipantau ketat.
"Apa pun kewarganegaraannya, manakala berasal dari negara yang kita pastikan penularan dari orang ke orang positif kuat bukan hanya China, Korsel, Jepang, Singapura, Malaysia, Italia, dan Iran kita masukkan orang ini dalam orang dalam pemantauan atau ODP," kata Yuri di Jakarta, Kamis (5/3/2020).
"Bila ODP ini mengalami sakit gejala influenza, batuk, panas, sesak, maka kita akan masukkan pasien dalam pengawasan namanya PDP, pasien dalam pengawasan. Ini yang harus betul-betul kita perlakukan dengan baik karena sudah jadi pasien yang pertama di-explore adalah apakah ada riwayat kontak dengan yang positif covid19. Kalau ada dan kuat kita tempatkan dia sebagai suspect covid19," papar Yuri.
Setelah dinyatakan suspect, maka akan dilakukan pemeriksaan virus untuk dipastikan apakah yang bersangkutan positif atau negatif terinfeksi corona.
Saat ini ada 156 orang yang berstatus PDP, yang berasal dari 35 rumah sakit di 23 provinsi. Hasilnya baru dua orang yang positif terinfeksi virus corona.
(wed/wed) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
Most Popular