Virus Corona, 290 Juta Siswa Tak Sekolah & Cium Pipi Dilarang

Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
05 March 2020 14:06
Hampir 300 juta siswa di seluruh dunia tidak bisa sekolah selama seminggu terakhir.
Foto: Rumah Sakit Virus Corona. (Chinatopix via AP)
Jakarta, CNBC Indonesia - Hampir 300 juta siswa di seluruh dunia tidak bisa sekolah selama seminggu terakhir. Banyak sekolah ditutup karena mencegah penularan virus corona yang mewabah dunia.

Saat ini, lebih dari 95.000 orang terinfeksi virus ini dan 3.200 orang meninggal. Meski yang sembuh juga banyak jumlahnya, lebih dari 50%. Virus ini merambah 80 negara di dunia.



Dilansir dari AFP, Kamis (5/3/2020), Gubernur California, Gavin Newsom, mendeklarasikan status darurat terhadap corona. Karena jumlah korban tewas corona mencapai 11 orang. Kapal penumpang pun tidak boleh bersandar sampai para penumpang dan kru ditetapkan bebas virus corona.

Laporan UNESCO mengatakan, 13 negara telah menutup banyak sekolahnya, dan menyebabkan 290,5 juta anak harus tinggal di rumah.

"Bila virus ini mengganggu pendidikan secara panjang, maka hak untuk mendapat pendidikan bisa terancam," kata Kepala UNESCO, Audrey Azoulay.


Kemarin, pemerintah Italia meminta sekolah dan perguruan tinggi tutup hingga 15 Maret 2020, sebagai respons merebaknya virus corona dan menewaskan 107 orang.

Di Korea Selatan, di mana pasien corona mencapai hampir 6.000 orang, menutup sekolah dan perguruan tinggi hingga 23 Maret 2020. Demikian juga di Jepang, hampir seluruh sekolah tutup setelah Perdana Menteri, Shinzo Abe, meminta sekolah diliburkan sepanjang Maret ini. Prancis juga menutup 120 sekolahnya pada pekan ini.

Wabah corona ini telah mengancam perekonomian dunia. Di Eropa barat sampai Asia Timur, supermarket dan toko farmasi kekurangan pasokan maser, tisu toilet, hingga hand sanitizer.

Pasar saham dunia juga gonjang-ganjing karena kekhawatiran virus ini bisa membawa ekonomi jatuh ke jurang resesi. Lembaga moneter internasional (IMF) menggelontorkan bantuan US$ 50 miliar atau sekitar Rp 700 triliun ke negara berpendapatan rendah, guna melawan penyebaran virus corona. Menurut IMF, virus ini mengancam pertumbuhan ekonomi dunia melambat tahun ini, di bawah angka tahun lalu yaitu 2,9%.

Amerika Serikat (AS) juga sudah menyetujui anggaran US$ 8 miliar atau sekitar Rp 112 triliun untuk melawan wabah corona.

Beragam cara dilakukan pemerintah di dunia untuk mencegah penyebaran virus ini. Di Italia, pemerintah melarang warga untuk datang menonton pertandingan olahraga secara langsung. Bahkan meminta masyarakat untuk mencegah bersalaman hingga cipika-cipiki alias cium pipi.

Di Iran, semua sekolah ditutup dan pertandingan olahraga ditunda penyelenggaraannya. Di Arab Saudi, ada larangan umroh pendatang dari sejumlah negara.

[Gambas:Video CNBC]


(wed/wed) Next Article Wiku: Kasus Corona B117 Tak Tingkatkan Transmisi Covid-19 RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular