
Markas Uni Eropa di Brussels Tutup, 2 Staf Positif Corona

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua pejabat Uni Eropa (UE) positif terjangkit virusĀ corona (COVID-19). Kedua pejabat itu bekerja di kantor pemerintahan pusat blok itu di Brussels, Belgia.
"Kasus kedua dikonfirmasi hanya beberapa jam setelah kasus pertama," kata juru bicara Badan Pertahanan Eropa (EDA) Elisabeth Schoeffmann, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Kamis (5/3/2020).
Menurut Schoeffmann, salah satu korban yang terjangkit adalah pria yang bekerja seorang petugas pelayanan publik. Staf itu dinyatakan positif usai menjalani pemeriksaan setelah kembali dari Italia pada 23 Februari.
Sementara itu, kasus kedua adalah seorang staf di unit keamanan Dewan Eropa. Ia diyakini tertular setelah menjalin kontak dengan kasus pertama.
"[Akibat ini], pertemuan di markas agensi yang berbasis di Brussels telah dibatalkan hingga 13 Maret," kata Schoeffmann.
Lebih lanjut, Schoeffmann membantah bahwa kedua pejabat yang terjangkit itu telah menghadiri pertemuan selama empat jam dengan 30 staf EU lainnya di Brussels sebelum didiagnosis.
Perlu diketahui, Brussels adalah ibukota de facto bagi blok yang terdiri dari 27 negara itu. Kota itu juga merupakan rumah bagi banyak lembaganya, termasuk Komisi Eropa, Dewan Eropa dan Parlemen Eropa.
Secara terpisah, sebagai tanggapan atas hal ini, Parlemen Eropa telah membatasi akses publik ke gedung-gedungnya di Brussels dan Strasbourg. Hal ini dilakukan demi mencegah terjadinya perkumpulan khalayak ramai, yang dikhawatirkan bisa menjadi wadah penyebaran COVID-19.
Kasus infeksi corona pada pejabat pemerintahan di Brussels bukan yang pertama di dunia. Sebelumnya Iran telah melaporkan puluhan pejabatnya positif corona. Sebagaimana dilaporkan pada Rabu, sebanyak 8% anggota parlemen Iran atau sekitar 23 dari 290 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Iran (Majlis) dilaporkan positif tertular.
Akibatnya, parlemen langsung ditangguhkan tanpa batas waktu, dan anggotanya diminta untuk berhenti bertemu dengan publik.
Iran sendiri merupakan negara terbesar keempat di dunia yang melaporkan wabah asal Wuhan, China itu, yaitu sebanyak 2.922 kasus dan korban meninggal 92 orang. Sementara itu di seluruh dunia, wabah ini telah menjangkiti 95.415 orang dan menewaskan 3.285. Namun demikian, korban sembuh jauh lebih banyak, yaitu mencapai 53.277 orang.
(res) Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru
