
Sentra Telur Asin Brebes Disiapkan Jadi Pusat Industri Baru
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
04 March 2020 16:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang menyiapkan 27 kawasan industri baru yang akan dibangun dalam kurun waktu 2020-2024. Salah satu daerah yang akan dibangun kawasan industri, yaitu di Brebes, Jawa Tengah. Brebes selama ini terkenal dengan bawang dan telur asinnya.
"Dari 27 kawasan itu, hanya ada 2 di Pulau Jawa. Satu di Brebes dan satu di Madura. Selebihnya, atau 25 lainnya diarahkan di kawasan-kawasan industri di luar Pulau Jawa," ujar Agus alam Rapat Kerja Nasional Kemendag 2020 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (4/3/2020).
Pembangunan kawasan industri di luar Pulau Jawa itu, lanjut Agus dalam rangka menekan disparitas industri di Jawa dan di Luar Pulau Jawa.
Dalam rangka melaksanakan program-program industri, kata Agus ada 8 isu utama yang dihadapi oleh Kemenperin, di antaranya:
"Sehingga memang saya sampaikan, negara harus hadir, kita harus berjalan bersama-sama industri agar mereka tidak terpuruk. Data menunjukkan 19,7% kontribusi terhadap PDB, dan itu bukan angka yang kecil. Jadi sebetulnya industrinya bisa tumbuh, kalau 8 isu tadi bisa di address," kata Agus.
(hoi/hoi) Next Article Duh! Tanah Industri Dikuasai Swasta, Pemerintah Tersandera
"Dari 27 kawasan itu, hanya ada 2 di Pulau Jawa. Satu di Brebes dan satu di Madura. Selebihnya, atau 25 lainnya diarahkan di kawasan-kawasan industri di luar Pulau Jawa," ujar Agus alam Rapat Kerja Nasional Kemendag 2020 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (4/3/2020).
Pembangunan kawasan industri di luar Pulau Jawa itu, lanjut Agus dalam rangka menekan disparitas industri di Jawa dan di Luar Pulau Jawa.
- Kekurangan bahan baku seperti kondensat, gas, naphta, biji besi, serta bahan penolong seperti katalis, scrap, kertas bekas, dan nitrogen. Upaya penyelesaiannya dengan membangun industri kimia dasar dan logam dasar, seperti: pengembangan refinery, CAPC, TPPI, dan Morowali.
- Kurangnya Infrastruktur seperti pelabuhan, jalan, dan kawasan industri. Upaya penyelesaiannya dengan membangun infrastruktur dan kawasan industri.
- Kurangnya utility seperti listrik, air, gas, dan pengolah limbah. Upaya penyelesaiannya dengan pengembangan kawasan industri terintegrasi yang dilengkapi dengan instalasi pengolah limbah.
- Kurangnya tenaga ahli skill dan supervisor, superintendant. Upaya penyelesaiannya dengan peningkatan pendidikan dan pelatihan tenaga ahli dan tenaga kerja industri melalui program link and match.
- Tekanan produk impor. Upaya penyelesaiannya dengan perlindungan dalam negeri melalui safeguard, tarif dan non tarif, serta SNI, dengan tetap mengedepankan kemudahan berinvestasi dan transfer teknologi.
- Limbah industri seperti penetapan slab sebagai limbah B3, spesifikasi yang terlalu ketat untuk kertas bekas dan baja bekas (scrap). Upaya penyelesaiannya berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk menetapkan slag dapat dipergunakan sebagai bahan pengeras jalan. Spesifikasi kertas bekas dan scrap mengikuti standar internasional yang berlaku.
- Industri Kecil dan Menengah (IKM) masih mengalami kendala seperti akses pembiayaan, ketersediaan bahan baku dan bahan penolong, mesin peralatan yang tertinggal, hingga pemasaran. Upaya penyelesaiannya antara lain melalui peningkatan penyaluran KUR, pendirian ma-terial center, restrukturisasi mesin/peralatan IKM, program e-Smart IKM, serta bimbingan dan fasilitasi ekspor.
- Permasalahan logistik sektor industri seperti biaya tinggi, pengiriman tidak tepat waktu, serta data & informasi tidak akurat. Upaya penyelesaiannya dengan membangun platform logistik 4.0 yang reliable sehingga dapat menurunkan biaya logistik, mengurangi delivery delay, dan meningkatkan kehandalan data & informasi.
"Sehingga memang saya sampaikan, negara harus hadir, kita harus berjalan bersama-sama industri agar mereka tidak terpuruk. Data menunjukkan 19,7% kontribusi terhadap PDB, dan itu bukan angka yang kecil. Jadi sebetulnya industrinya bisa tumbuh, kalau 8 isu tadi bisa di address," kata Agus.
(hoi/hoi) Next Article Duh! Tanah Industri Dikuasai Swasta, Pemerintah Tersandera
Most Popular