Jakarta, CNBC Indonesia - Kegiatan manufaktur di China dan luar China sempat berhenti operasi sementara karena dampak virus corona yang sudah berjalan dua bulan ini.
Sektor yang terpapar umumnya bahan baku atau komponen yang harus didatangkan dari China. Sektor elektronika, otomotif, sampai penerbangan kena imbas corona.
Penutupan pabrik juga terjadi karena ada masalah karyawan yang terjangkit karena corona, hingga rantai pasok yang bermasalah karena terganggunya produksi di China.
Pada pekan terakhir Februari 2020, misalnya General Motors (GM) mengonfirmasi penghentian produksi di pabrik perakitan mereka di Korea Selatan selama dua hari karena masalah pasokan sebagai akibat dari penutupan pabrik China.
Seperti dikutip dari
CNBC International, GM masuk daftar pabrik mobil yang kena dampak corona selain Nissan Motor, Hyundai Motors, Kia Motors, dan Fiat Chrysler. Mereka harus menutup operasi di negara lain karena rantai pasok yang bermasalah seperti suku cadang tersendat.
Berikut ini beberapa perusahaan raksasa yang harus menghentikan sementara produksi karena wabah corona dari sektor elektronik, penerbangan, hingga penerbangan, antara lain:
Pada awal Februari 2020, produsen Pesawat Airbus menyampaikan rencana perpanjangan penutupan pabrik perakitan akhir di Tianjin China, karena darurat Virus Corona. Manajemen Airbus sempat menegaskan terus memantau dampak penutupan pabrik tersebut pada pengiriman.
"Fasilitas perakitan akhir Tianjin saat ini ditutup," kata Airbus dikutip 5 Februari lalu.
Saat itu, seperti dilaporkan Reuters, Airbus sempat berencana meningkatkan produksi menjadi enam pesawat jenis A320 per bulan di Tiajin pada awal 2020. Ini setara lebih dari 10% dari produksi pesawat jenis pesawat kecil Airbus di dunia.
"Fasilitas jalur perakitan akhir Tianjin saat ini ditutup," kata Airbus dalam sebuah pernyataan.
Sebelum kabar perpanjangan penutupan ini, Airbus sempat melakukan penutupan pada masa tahun baru China hingga akhir Januari 2020.
Seorang karyawan di pabrik Hyundai Motor Korea Selatan positif terinfeksi virus corona. Kondisi ini membuat produsen otomotif tersebut menghentikan sementara produksi otomotif pada pabriknya di Ulsan, kota di tenggara Korsel.
Reuters melaporkan, Jumat (28/2/2020), saham Hyundai jatuh lebih dari 5% setelah berita ini. Ini menjadi hantaman baru bagu Hyundai, karena memang produksinya terganggu akibat kekurangan pasokan suku cadang dari China, akibat corona.
Korsel termasuk negara yang parah kena Corona, Perusahaan seperti Samsung dan Hyundai terdampak virus ini. Pada hari ini ada 256 kasus baru penyebaran virus corona, total warga yang terinfeksi virus ini mencapai 2.022 orang.
"Perusahaan juga mengarantina para pekerja yang sempat berkontak dengan pekerja yang terinfeksi corona, dan akan melakukan sejumlah tes," kata Hyundai dalam pernyataannya.
Kota Ulsan terletak sekitar satu jam dari Daegu, yang menjadi pusat penyebaran virus corona di Korsel. Ada lima pabrik mobil milik Hyundai di Ulsan dengan kapasitas 1,4 juta unit per tahun atau hampir 30% dari produksi mobil Hyundai di dunia. Hyundai mempekerjakan 34 ribu karyawan di seluruh dunia. Produsen LG yang menutup pabrik layarnya karena alasan terpapar corona. Dilansir Joongang Illbo, Senin (2/3/2020), LG menutup pabrik layar yang berlokasi di Gumi karena ada seorang pegawai bank di area tersebut positif terinfeksi virus corona.
Jadi, meski bukan pegawainya yang terinfeksi, LG memutuskan untuk menutup pabriknya selama tiga hari untuk memastikan keamanan kesehatan para pegawainya.
Pabrik yang ditutup itu adalah fasilitas yang dipakai LG untuk memproduksi layar LCD berbasis TFT. LG memastikan kalau penutupan sementara pabrik tersebut tak akan berdampak pada produksi panel layar mereka, dan pabriknya sendiri dijadwalkan akan kembali beroperasi pada Selasa (3/3/2020) seperti dikutip dari detikcom.
Selain menutup sementara pabriknya, LG juga mengambil sejumlah langkah tambahan untuk menghindari penyebaran virus tersebut di fasilitas pabriknya. Langkah tersebut antara lain adalah menyediakan cairan pembersih tangan dan masker untuk para pegawai, serta memasang kamera infra merah di sejumlah titik. Samsung juga menutup pabrik karena satu karyawannya teridentifikasi terkena virus corona. Laporan Reuters, (24/2/2020), satu kasus virus corona telah dikonfirmasi terjadi di kompleks pabrik perangkat seluler milik Samsung di kota tenggara Gumi, yang menyebabkan penutupan seluruh fasilitasnya semetara di sana yang diperkirakan hingga Senin pagi, (24/2/2020).
"Perusahaan menempatkan kolega yang kontak dengan pegawai yang terinfeksi dalam karantina dan mengambil langkah untuk menguji mereka terhadap kemungkinan infeksi," sebut Samsung dalam siaran pers.
Kabar baiknya, pabrik ponsel di Gumi, Korea Selatan ini hanya memproduksi sedikit porsi smartphone, terutama untuk pasar domestik. Samsung membuat sebagian besar produknya di pabrik yang berlokasi di Vietnam dan India.
Selain itu, pabrik Samsung di Gumi hanya khusus memproduksi perangkat ponsel kelas premium, seperti Samsung Galaxy Fold dan Galaxy Z Flip. Kota Gumi sendiri berada dekat dengan kota Daegu, tempat di mana wabah corona menginfeksi banyak orang, yang berasal dari seorang penderita di tempat ibadah.