Corona Ubah Kebiasaan Orang Kaya RI Belanja di Luar Negeri?
Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
03 March 2020 21:43
Jakarta, CNBC Indonesia - Penyebaran virus corona di banyak negara termasuk temuan kasus positif di Indonesia bisa mengubah perilaku konsumen di Indonesia dalam hal berbelanja.
Ekonom Indef Enny Sri Hartati mengatakan kondisi saat ini bisa dimanfaatkan para ritel di Indonesia untuk menarik pelanggan Tanah Air. Bukan tanpa sebab, banyak dari kaum menengah atas lebih senang berbelanja keluar negeri ketimbang dalam negeri. Di kawasan, ada Singapura yang jadi sentra belanja.
Padahal, membeli barang-barang dalam negeri juga dapat menambah penerimaan negara. Serta bisa memiliki multiplier effect yang besar pada perekonomian domestik.
"Banyak kaum menengah ke atas senang berbelanja ke luar negeri padahal ini (belanja di dalam negeri) dapat menambah penerimaan negara," ujar Enny saat ulang tahun SOGO ke-30 di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020).
Dia menuturkan bahwa para pengusaha ritel bisa mengoptimalkan potensi ini meskipun negeri sedang dilanda ke khawatiran terhadap virus corona. Tidak hanya peritel yang hanya mendapatkan untung, alat transportasi online pun ada dampaknya.
Guna menekan atau mengurangi masyarakat berbelanja keluar negeri, Enny pun meminta pemerintah untuk bersinergi. Ia meminta agar pemerintah tidak memberatkan pelaku usaha.
"Taksi dan ojek online semua bisa mendapatkan manfaat sehingga di tengah musibah corona sebenarnya ini menjadi momentum kita bersama bagaimana bisa mengoptimalkan berbagai potensi penggerakan ekonomi termasuk ritel modern untuk di support," katanya.
Pada Senin (1/3), Indonesia menjadi negara ke-66 yang positif ada kasus corona. Ada dua kasus corona yang sedang ditangani oleh pemerintah. Sebelum kasus positif ini, sektor pariwisata dan penerbangan sudah lebih terpukul, karena orang cenderung mengurangi perjalanan jauh.
(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Ekonom Indef Enny Sri Hartati mengatakan kondisi saat ini bisa dimanfaatkan para ritel di Indonesia untuk menarik pelanggan Tanah Air. Bukan tanpa sebab, banyak dari kaum menengah atas lebih senang berbelanja keluar negeri ketimbang dalam negeri. Di kawasan, ada Singapura yang jadi sentra belanja.
Padahal, membeli barang-barang dalam negeri juga dapat menambah penerimaan negara. Serta bisa memiliki multiplier effect yang besar pada perekonomian domestik.
Dia menuturkan bahwa para pengusaha ritel bisa mengoptimalkan potensi ini meskipun negeri sedang dilanda ke khawatiran terhadap virus corona. Tidak hanya peritel yang hanya mendapatkan untung, alat transportasi online pun ada dampaknya.
Guna menekan atau mengurangi masyarakat berbelanja keluar negeri, Enny pun meminta pemerintah untuk bersinergi. Ia meminta agar pemerintah tidak memberatkan pelaku usaha.
"Taksi dan ojek online semua bisa mendapatkan manfaat sehingga di tengah musibah corona sebenarnya ini menjadi momentum kita bersama bagaimana bisa mengoptimalkan berbagai potensi penggerakan ekonomi termasuk ritel modern untuk di support," katanya.
Pada Senin (1/3), Indonesia menjadi negara ke-66 yang positif ada kasus corona. Ada dua kasus corona yang sedang ditangani oleh pemerintah. Sebelum kasus positif ini, sektor pariwisata dan penerbangan sudah lebih terpukul, karena orang cenderung mengurangi perjalanan jauh.
(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Most Popular