
Round Up
Tidak 'Kebal', Indonesia Akhirnya Kemasukan Corona
Redaksi, CNBC Indonesia
03 March 2020 06:00

Meski corona masuk ke Indonesia, pemerintah menegaskan warga tak perlu panik. Tapi masyarakat perlu menjaga imunitas,.
"Angka kematian juga dua persen atau di bawah, tergantung imunitas. Dari awal saya bilang jaga imunitas tubuh. Gerakan masyarakat hidup sehat," ujar Terawan.
Ini juga diutrakan organisasi kesehatan dunia (world health organization/WHO) menyatakan tingkat kematian karena virus corona lebih rendah dari SARS, yang pernah mewabah di tahun 2002-2003 lalu dan membunuh hampir 800 orang.
Dilansir dari AFP, WHO mengatakan, virus yang berasal dari China ini biasa menyerang mereka yang umurnya sudah di atas 60 tahun. Kemudian, virus ini juga biasa menyerang mereka yang tengah menderita penyakit lainnya.
Tingkat kematian akibat COVID-19 berkisar 2-5%, lebih tinggi dari penyakit flu yang angka tingkat kematiannya 0,1%. Namun, angkanya lebih rendah dari tingkat kematian pada SARS yang sebesar 9,5%.
Sementara itu, menurut hasil penelitian Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China, tingkat kematian pada pasien umumnya bervariasi berdasarkan umur. Lebih lanjut, lembaga ini mengatakan bahwa korban meninggal umumnya adalah orang lanjut usia yang telah memiliki riwayat masalah kesehatan.
"Sekitar 80% kasus virus korona bersifat ringan," menurut penelitian lembaga itu, sebagaimana dilaporkan Business Insider.
Dalam studi yang dilakukan dengan mengumpulkan data dari lebih dari 44.000 pasien yang dikonfirmasi di China hingga 11 Februari, lembaga itu menyimpulkan bahwa korban terinfeksi yang memiliki risiko kematian paling tinggi adalah mereka yang berusia di atas 80 tahun. Sementara pasien dengan usia lebih muda, memiliki risiko yang juga lebih kecil.
Berikut adalah tingkat risiko kematian penderita COVID-19 untuk setiap kelompok umur, menurut penelitian:
10-19 tahun 0,2%
20-29 tahun 0,2%
30-39 tahun 0,2%
40-49 tahun 0,4%
50-59 tahun 1,3%
60-69 tahun 3,6%
70-79 tahun 8%
80+ tahun 14,8%
Namun demikian, hasil ini tidak memperhitungkan kasus kematian pada anak di bawah 10 tahun, yang hanya mencakup kurang dari 1% dari total pasien.
Persentase kematian itu juga bisa meningkat, tergantung pada riwayat masalah penyakit apa yang sudah dimiliki penderita sebelumnya.
Misalnya pada pasien usia 70-79 tahun, yang memiliki risiko kematian 8%. Jika penderita itu memiliki riwayat penyakit jantung, maka risiko kematiannya akan meningkat sekitar 10%. Sementara untuk mereka yang menderita diabetes akan memiliki risiko kematian tambahan sekitar 7%.
(sef/sef)
"Angka kematian juga dua persen atau di bawah, tergantung imunitas. Dari awal saya bilang jaga imunitas tubuh. Gerakan masyarakat hidup sehat," ujar Terawan.
Ini juga diutrakan organisasi kesehatan dunia (world health organization/WHO) menyatakan tingkat kematian karena virus corona lebih rendah dari SARS, yang pernah mewabah di tahun 2002-2003 lalu dan membunuh hampir 800 orang.
Tingkat kematian akibat COVID-19 berkisar 2-5%, lebih tinggi dari penyakit flu yang angka tingkat kematiannya 0,1%. Namun, angkanya lebih rendah dari tingkat kematian pada SARS yang sebesar 9,5%.
Sementara itu, menurut hasil penelitian Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China, tingkat kematian pada pasien umumnya bervariasi berdasarkan umur. Lebih lanjut, lembaga ini mengatakan bahwa korban meninggal umumnya adalah orang lanjut usia yang telah memiliki riwayat masalah kesehatan.
"Sekitar 80% kasus virus korona bersifat ringan," menurut penelitian lembaga itu, sebagaimana dilaporkan Business Insider.
Dalam studi yang dilakukan dengan mengumpulkan data dari lebih dari 44.000 pasien yang dikonfirmasi di China hingga 11 Februari, lembaga itu menyimpulkan bahwa korban terinfeksi yang memiliki risiko kematian paling tinggi adalah mereka yang berusia di atas 80 tahun. Sementara pasien dengan usia lebih muda, memiliki risiko yang juga lebih kecil.
Berikut adalah tingkat risiko kematian penderita COVID-19 untuk setiap kelompok umur, menurut penelitian:
10-19 tahun 0,2%
20-29 tahun 0,2%
30-39 tahun 0,2%
40-49 tahun 0,4%
50-59 tahun 1,3%
60-69 tahun 3,6%
70-79 tahun 8%
80+ tahun 14,8%
Namun demikian, hasil ini tidak memperhitungkan kasus kematian pada anak di bawah 10 tahun, yang hanya mencakup kurang dari 1% dari total pasien.
Persentase kematian itu juga bisa meningkat, tergantung pada riwayat masalah penyakit apa yang sudah dimiliki penderita sebelumnya.
Misalnya pada pasien usia 70-79 tahun, yang memiliki risiko kematian 8%. Jika penderita itu memiliki riwayat penyakit jantung, maka risiko kematiannya akan meningkat sekitar 10%. Sementara untuk mereka yang menderita diabetes akan memiliki risiko kematian tambahan sekitar 7%.
(sef/sef)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular