Bukan Main, Luhut Maju ke PBB Minta Lautan RI Diperluas!

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
28 February 2020 20:44
Menko Luhut ajukan submisi luas laut RI ke PBB
Foto: Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan (CNBC Indonesia/Anisatul Umah)
Jakarta, CNBC Indonesia -  Indonesia bersiap mengajukan submisi landas kontinen Indonesia di luar 200 mil laut di segmen utara Papua. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan akan mensubmisi perluasan wilayah di tiga tempat. 

Jadi selain Papua, ada dua landas kontingen lain yang akan diajukan menjadi milik Indonesia. Yakni di wilayah lautan Jawa dan Suamatera. Untuk wilayah Sumatera landas kontinen tambahan kurang lebih 200.000 km persegi. Sementara untuk Papua landas kontinen yang ditambah kurang lebih 196.568,9 km persegi (lebih luas dari Pulau Sulawesi).

"Luasan besar sekali misalnya, itu kira-kira sebesar pulau Sulawesi," ungkap Luhut di Kantornya, Jumat, (28/02/2020). 

Melalui tambahan luas kontingen diharapkan Indonesia mampu untuk mengelola berbagai potensi sumber daya alam yang ada di landas kontinen tersebut. Berdasarkan penelitian, dasar laut dalam di landas kontinen menyimpan cadangan potensi mineral yang sangat besar, bahkan dapat melebihi cadangan mineral di daratan.



"Apa kepentingannya, ya kalau nanti ini dapat kita nggak tahu juga bahwa nanti ke depan ada saja mungkin mineral, generasi kamu, 10-15-20 tahun yang akan datang, secara tekhnologi makin canggih," imbuhnya. 

lebih lanjut Luhut mengatakan terkait potensi memang belum pernah dilakukan survei, namun berdasarkan pengalaman seperti dari Korea dan Singapura, menemukan cadangan nikel yang besar sekali di dekat Pasifik. Meski di dalam kedalaman 3.000 m. 

Pada 11 April 2019 lalu, Pemerintah Indonesia telah menyampaikan submisi klaimnya untuk segmen utara Papua. Lalu pada 4 Maret 2020 mendatang, Tim Nasional yang berada di bawah koordinasi Kemenko Marves, sebagai wakil Pemerintah RI, akan mempresentasikan submisi Indonesia di hadapan sidang Komisi Batas Landas Kontinen PBB. 

Tim Nasional Indonesia ini terdiri dari perwakilan Kementerian Lembaga terkait, yakni Kementerian Luar Negeri, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Informasi Geospasial, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi, dan Pushidros TNI AL.

Area yang disubmisikan oleh Indonesia tersebut akan tumpang tindih dengan submisi yang disampaikan oleh beberapa negara tetangga, yaitu Palau, Papua Nugini, dan Federasi Mikronesia. "Dengan Palau sudah ketemu, 6 Agustus 2019, dengan Papua Nugini dan juga nanti dengan Mikronesia akan ketemu sebelum sebelum 4 Maret di New York," terangnya. 

Luhut menyebut submisi landas kontinen mirip dengan Zona ekonomi eksklusif (ZEE), namun dalam konteks landast kontingen. Setidaknya dibutuhkan waktu 3-4 tahun sampai menjadi milik kita. "Yang lalu, 3-4 tahun," jelasnya.

[Gambas:Video CNBC]




(gus/gus) Next Article Kapal Hong Kong, Vietnam, Liberia Ramai-ramai Kotori Laut RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular