Pengusaha Ini Sebut Dampak Corona Sangat Mengerikan

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
28 February 2020 14:42
Pengusaha sektor riiil mulai merasakan pukulan dari wabah corona.
Foto: Topik/Virus Corona/Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha sektor riil mulai merasakan dampak wabah corona terhadap dunia usaha. Salah satu yang paling terasa adalah ketersediaan bahan baku dari China yang terhenti karena proses produksi di China belum normal juga pelabuhan ekspor yang belum banyak operasi.

Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI), Benny Soetrisno menceritakan pengalaman bisnisnya kena imbas corona. Benny merupakan pengusaha di bidang tekstil dan produk tekstil (TPT).

"Saya sendiri kena, pembeli saya pembuat baju untuk perempuan, pembeli saya bahan baku dominan dari China," katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (27/2).

Ia mengatakan kondisi pasokan bahan baku TPT di industri dalam negeri sebagian dari China yang stoknya hanya sampai Maret 2020. Sedangkan stok bahan baku untuk bulan setelahnya masih menunggu kepastian pengiriman barang dari China. Bila ini berlanjut maka akan berdampak pada kinerja ekspor TPT Indonesia. Selama ini bahan baku impor banyak diolah jadi produk jadi dan diekspor kembali ke luar negeri.

"Ini akan terlihat dari ekspor April. Di Maret produksi bisa terhenti, order bahan baku dari China," katanya.

Benny mengatakan, selama ia berbisnis puluhan tahun, dampak virus corona begitu cepat terasa bagi kegiatan bisnis. Kondisinya jauh berbeda saat wabah virus yang pernah menjangkiti dunia seperti Ebola, Sars, hingga Mers.

"Kita ada Mers, Ebola, Sars, tapi tak sebesar ini dampaknya," katanya.

Ia melihat perkembangan corona semakin hari semakin menyebar luas. Hingga Jumat siang (28/2), virus corona sudah menjangkiti sedikitnya 54 negara di dunia. Hal ini juga berdampak pada kegiatan pameran Indonesia Furniture Expo (IFEX) yang ditunda.



"Seluruh pameran furnitur IFEX, yang rencananya Maret ini kita tunda, di Indonesia, Malaysia, Vietnam, China, Italia, semua ditunda," kata Benny.

Benny mengusulkan agar pemerintah segera bertindak cepat untuk menyelamatkan sektor industri yang terkena dampak corona. Apalagi saat ini Indonesia belum punya protokol darurat atau kondisi force majeure terhadap industri.

"Kita belum punya rencana darurat kalau seperti ini bagaimana, seperti itu bagaimana," katanya.


[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular