Ini yang Buat Pembelian 11 Jet Sukhoi Tak Kunjung Selesai

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
25 February 2020 17:46
Kontrak pembelian 11 jet tempur Sukhoi Su-35 senilai US$ 1,14 miliar (Rp 15,57 triliun) itu ditandatangani pada 14 Februari 2018
Foto: Pesawat Sukhoi SU-35. (AP Photo/Francois Mori)
Jakarta, CNBC Indonesia - Tanpa terasa, kontrak penandatanganan pengadaan pesawat tempur generasi ke-4 buatan Rusia, Sukhoi Su-35 'Flanker-R', antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dengan manajemen Sukhoi akan berusia dua tahun, Jumat (14/2/2020).

Seperti dilansir kantor berita Interfax, kontrak pembelian 11 jet tempur Sukhoi Su-35 senilai US$ 1,14 miliar (Rp 15,57 triliun) itu ditandatangani pada 14 Februari 2018. Kendati demikian, hingga saat ini, belum ada kejelasan perihal penuntasan kontrak tersebut.

Kini, kabar terkait pembelian 11 unit Sukhoi Su-35 kembali mencuat. Utamanya selepas kunjungan kerja Menteri Pertahanan RI Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto ke Rusia, Selasa (28/1/2020), menemui Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoygu.

Pada Rabu (12/2/2020), Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva memberikan pernyataan perihal penuntasan pembelian 11 unit Sukhoi Su-35. Ia mengonfirmasi topik itu dibahas dalam kunjungan Prabowo ke Moskow pada bulan lalu. Ia pun optimistis deal itu akan terwujud.

"Kontrak sudah ditandatangani. Kami harap itu bisa lolos. Karena seperti yang dikatakan Bapak Prabowo, Indonesia adalah negara merdeka dan bisa menentukan beli peralatan perang dari siapa atau membeli apa," kata Lyudmila.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat dikonfirmasi di Istana Kepresidenan, Jakarta, tak memungkiri bahwa pemerintah masih memiliki pertimbangan lain sebelum benar-benar mengakuisisi pesawat Sukhoi milik Rusia.

"Dalam pembahasan. Masih itu, karena ada pertimbangan dan faktor lain," kata Moeldoko, Selasa (25/2/2020).

Purnawirawan TNI menegaskan bahwa kerjasama pembelian Sukhoi dengan Rusia bukan sekedar perjanjian business to business. Namun, Moeldoko tidak menyebut secara spesifik alasan Indonesia belum menyepakati kerjasama tersebut.

"Tunggu aja dulu karena ada faktor yang tidak sekadar business to business tapi faktor lain," tegas Moeldoko.



[Gambas:Video CNBC]





(dru) Next Article Top! Begini Kecanggihan Sukhoi Su-35 yang Mau Dibeli Prabowo

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular