Usai Serahkan Surat Resign, Mahathir Temui Raja Malaysia

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
24 February 2020 18:05
Seperti dilaporkan Malaysia Kini, sebelum keluar, Mahathir sempat melambai dan melemparkan senyuman pada awak media yang berkumpul di luar gerbang.
Foto: Mahathir Mohamad (AP Photo/Vincent Thian)
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah mengirim surat pengunduran diri pada Senin (24/2/2020) pukul 1 siang waktu setempat, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad bertemu dengan Raja Malaysia pada petang harinya.

Setelah melakukan audiensi selama 90 menit dengan Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, pada pukul 18:18 waktu setempat, Mahathir meninggalkan Istana Negara melalui Gate 1.

Seperti dilaporkan Malaysia Kini, sebelum keluar, Mahathir sempat melambai dan melemparkan senyuman pada awak media yang berkumpul di luar gerbang.

Seperti diketahui, setelah menyerahkan surat pengunduran diri, Mahathir akan digantikan Wakil PM Malaysia yang juga Istri Presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR) Wan Azizah Wan Ismail. Walau sementara, Wan Azizah akan menjadi perdana menteri wanita pertama di Malaysia.

Kendati demikian, The Straits Times menurunkan laporan yang menilai pengunduran diri Mahathir merupakan langkah taktis untuk menggagalkan Anwar menduduki jabatan PM. Langkah itu kemungkinan akan diikuti oleh deklarasi dukungan agar Mahathir terus menjabat hingga masa jabatannya berakhir pada 2023.

Pada hari yang sama, Parti Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) yang dipimpin oleh Mahathir juga mengumumkan mereka meninggalkan koalisi Pakatan Harapan (PH) yang sedang berkuasa. Sementara itu, 11 anggota parlemen dari PKR juga telah mundur dari partai tersebut untuk membentuk blok independen.

Langkah itu membuat PH kekurangan suara mayoritas dalam parlemen. Itu berarti pemerintahan saat ini praktis sudah jatuh secara efektif. Langkah pengunduran diri 11 anggota tersebut juga kemungkinan besar bersifat taktis, guna membatalkan perjanjian transisi PH, di mana Anwar seharusnya menggantikan Mahathir sebelum pemilu berikut pada 2023.

"Tidak, Agong akan menolak pengunduran diri dengan mengatakan Mahathir mendapat dukungan dari mayoritas Parlemen," kata seorang sumber, merujuk pada Raja Malaysia.

Tetapi hingga kini, belum ada kepastian apakah Raja, yang akan bertemu dengan Anwar pada pukul 2.30 sore waktu setempat, akan menerima pengunduran diri atau meminta Mahathir untuk tetap menjabat sebagai PM.



Sementara itu Mahathir akan bertemu dengan Raja pada jam 5 sore nanti, setelah pengunduran dirinya. Selain mundur sebagai PM, Mahatir juga mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua PPBM.

Sebuah sumber lain dari PH mengatakan, Istana sudah mendeklarasikan dukungan untuk Mahathir, dengan membentuk koalisi baru yang berkuasa sementara, yakni Perikatan Nasional atau Aliansi Nasional.

Sebelumnya pada Minggu (23/2/2020) waktu setempat, Anwar mengaku telah dikhianati oleh para rekan-rekan di koalisi PH. Sebab mereka membuat koalisi baru.

Koalisi penguasa baru tersebut terdiri dari Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu), Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), Parti Islam Se-Malaysia (PAS), Gabungan Parti Sarawak (GPS), serta Parti Warisan Sabah (Warisan).

Apalagi, menurut Anwar, koalisi ini juga melibatkan Wakil Presiden PKR Mohamed Azmin Ali. Tentu dengan adanya kejadian ini, hilang sudah harapan Anwar untuk menjabat sebagai PM Malaysia.

Koalisi baru yang akan dibentuk tersebut memang membutuhkan setidaknya 112 anggota parlemen, dengan mayoritas dari 222 kursi di Parlemen untuk membentuk pemerintahan baru.

Dikatakan bahwa pemerintah baru jika berhasil dibentuk, akan terdiri dari 41 anggota parlemen dari BN, 26 dari PPBM, 18 dari PAS, sembilan dari sekutu PH Parti Warisan Sabah, 19 dari oposisi Gabungan Parti Sarawak (GPS), dan 10 dari PKR, berjumlah total 123 anggota parlemen.

[Gambas:Video CNBC]




(miq/miq) Next Article Anwar Ibrahim Diperiksa Karena Tuduhan Pelecehan Seksual

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular