WNI ABK World Dream Dievakuasi, Diamond Princess Gimana?

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
24 February 2020 13:15
Jokowi telah memutuskan untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang merupakan kru kapal pesiar World Dream
Foto: Fasilitas Kapal Pesiar Diamond Princess. (Dok. princess.com)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang merupakan kru kapal pesiar World Dream yang kini tengah berada di Hong Kong.

Lantas, bagaimana dengan WNI yang berada di Kapal Diamond Princess?

Sebagai informasi, kru kapal tersebut yang berstatus WNI sebanyak 78 orang, di mana empat orang di antaranya terjangkit virus tersebut. Pemerintah, pun berulang kali menegaskan akan segera mengevakuasi puluhan WNI tersebut.

Namun, hingga kini pemerintah baru memutuskan untuk mengevakuasi kru kapal yang berada di kapal World Dream. Sementara itu, pemerintah masih bernegosiasi dengan Jepang untuk mengevakuasi WNI di Diamond Princess.

Hal tersebut dikemukakan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy usai bertemu Presiden di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2/2020).

LYang sekarang ini yang sudah mengapung-ngapung harus segera kita tangani dan selesaikan dan kalau sekarang [WNI Diamond Princess] kan masih ada pemerintah Jepang," kata Muhadjir.

"Dan sekarang masih negosiasi dengan pemerintah Jepang. Bagaimana supaya warga negara di sana bisa ditangani," jelasnya.

Muhadjir menjelaskan pemerintah tidak bisa sekaligus mengevakuasi kru kapal World Dream maupun Diamond Princess. Menurutnya, proses evakuasi pun harus mengedepankan prinsip kehati-hatian.

"Intinya kita harus tangani satu persatu, dan kita juga tadi Bapak Presiden kita harus membentuk kemungkinan terjadinya epicentrum baru. Dan kita harus menyelamatkan WNI kita," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengaku masih menunggu perkembangan terakhir dari Jepang terkait status WNI di Diamond Princess, sebelum mengambil keputusan.

"Saya masih menunggu data dari mereka karena itu data epidemiologi dimana saja, apa benar dia udah ke sini, di mananya, di sana diperiksa setelah berapa hari, terus sakitnya apa," kata Terawan.

"Itu harus detail, kalau hanya berita pernah kan di Malaysia juga pernah gitu, Korea juga gitu. Jadi kita harus terus hati-hati dalam menyikapinya karena data itu penting," jelasnya.

(dru) Next Article Ada Virus Corona, Ini Kata Kemenlu Soal Keadaan WNI di China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular