
Kapan RI Evakuasi WNI di Diamond Princess? Jokowi: Secepatnya
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
21 February 2020 14:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pemerintah akan secepatnya melakukan evakuasi terhadap 74 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi kru Kapal Pesiar Diamond Princess.
WNI yang dievakuasi adalah yang telah dinyatakan sehat dan terbebas dari virus corona (Covid-19). Adapun kru kapal tersebut yang berstatus WNI sebanyak 78 orang, di mana empat orang di antaranya terjangkit virus tersebut.
Hal tersebut dikemukakan kepala negara di sela-sela peninjauan pembibitan di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, seperti dikutip laman Sekretariat Kabinet, Jakarta, Jumat (21/2/2020).
"Saya kira secepatnya, karena ini juga masih proses diplomasi Indonesia dan Jepang untuk kita minta ini, minta ini, tetapi di sana masih belum menjawabnya," kata Jokowi
Jokowi mengatakan pemerintah akan mengambil sikap terkait evakuasi WNI di kapal pesiar tersebut. Dalam beberapa hari, sambung eks Gubernur DKI Jakarta itu, pemerintah akan segera memberikan keputusan akhir.
"Ya, ini dalam proses persiapan tapi belum kita putuskan. Kapal rumah sakit juga kita siapkan tetapi urusan yang berkaitan dengan tempat belum diputuskan," ujarnya.
Jokowi pun mengaku belum mengetahui apakah pemerintah akan menggunakan kapal laut maupun melalui jalur udara untuk mengevakuasi WNI tersebut. Namun yang jelas, pemerintah akan memberikan kepastian dalam waktu dekat.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengemukakan proses evakuasi WNI yang berada di kapal tersebut akan berbeda dengan perlakuan WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China.
"Kalau yang sakit tidak boleh dievakuasi kan harus dirawat di sana. Ini yang evakuasi yang sehat cuma kasusnya agak beda di Wuhan dengan yang di kapal ini," kata Muhadjir di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/2/2020).
"Sehat dalam tanda petik artinya tetap harus ada observasi bahkan mungkin akan beda perlakuannya dibanding Wuhan," jelasnya.
Muhadjir mengatakan, para WNI yang nantinya akan dievakuasi kemungkinan akan kembali ditempatkan di Kepulauan Natuna. Namun, sambung dia, pemerintah masih memiliki beberapa opsi.
"Tadi kami sudah mengajukan beberapa opsi kepada bapak presiden, dan masih akan dipertimbangkan," jelasnya.
Muhadjir mengaku telah melaporkan perkembangan terakhir kondisi WNI di kapal tersebut kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kepala negara yang nantinya akan menentukan keputusan akhir pemerintahz
"Kita sudah sampaikan opsi ke bapak presiden dan presiden akan mempertimbangkan 1-2 hari ini keputusan di tangan beliau, saya yakin presiden akan mempertimbangkan dengan jernih," katanya.
"Seperti pengalaman saat kita bimbang evakuasi dari wuhan, beliaulah yang membuat keputusan terakhir dan kita lakukan alhamdulillah dilakukan dengan baik," ujar Muhadjir.
(miq/miq) Next Article Prabowo: Ada yang Mau Pisahkan Saya dan Jokowi
WNI yang dievakuasi adalah yang telah dinyatakan sehat dan terbebas dari virus corona (Covid-19). Adapun kru kapal tersebut yang berstatus WNI sebanyak 78 orang, di mana empat orang di antaranya terjangkit virus tersebut.
Hal tersebut dikemukakan kepala negara di sela-sela peninjauan pembibitan di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, seperti dikutip laman Sekretariat Kabinet, Jakarta, Jumat (21/2/2020).
Jokowi mengatakan pemerintah akan mengambil sikap terkait evakuasi WNI di kapal pesiar tersebut. Dalam beberapa hari, sambung eks Gubernur DKI Jakarta itu, pemerintah akan segera memberikan keputusan akhir.
"Ya, ini dalam proses persiapan tapi belum kita putuskan. Kapal rumah sakit juga kita siapkan tetapi urusan yang berkaitan dengan tempat belum diputuskan," ujarnya.
Jokowi pun mengaku belum mengetahui apakah pemerintah akan menggunakan kapal laut maupun melalui jalur udara untuk mengevakuasi WNI tersebut. Namun yang jelas, pemerintah akan memberikan kepastian dalam waktu dekat.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengemukakan proses evakuasi WNI yang berada di kapal tersebut akan berbeda dengan perlakuan WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China.
"Kalau yang sakit tidak boleh dievakuasi kan harus dirawat di sana. Ini yang evakuasi yang sehat cuma kasusnya agak beda di Wuhan dengan yang di kapal ini," kata Muhadjir di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/2/2020).
"Sehat dalam tanda petik artinya tetap harus ada observasi bahkan mungkin akan beda perlakuannya dibanding Wuhan," jelasnya.
Muhadjir mengatakan, para WNI yang nantinya akan dievakuasi kemungkinan akan kembali ditempatkan di Kepulauan Natuna. Namun, sambung dia, pemerintah masih memiliki beberapa opsi.
"Tadi kami sudah mengajukan beberapa opsi kepada bapak presiden, dan masih akan dipertimbangkan," jelasnya.
Muhadjir mengaku telah melaporkan perkembangan terakhir kondisi WNI di kapal tersebut kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kepala negara yang nantinya akan menentukan keputusan akhir pemerintahz
"Kita sudah sampaikan opsi ke bapak presiden dan presiden akan mempertimbangkan 1-2 hari ini keputusan di tangan beliau, saya yakin presiden akan mempertimbangkan dengan jernih," katanya.
"Seperti pengalaman saat kita bimbang evakuasi dari wuhan, beliaulah yang membuat keputusan terakhir dan kita lakukan alhamdulillah dilakukan dengan baik," ujar Muhadjir.
(miq/miq) Next Article Prabowo: Ada yang Mau Pisahkan Saya dan Jokowi
Most Popular