Luhut Ungkap Dampak Corona ke RI, Lebih Ngeri dari SARS!

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
20 February 2020 16:54
Demikian dikatakan Luhut dalam Rapat Kerja Nasional Investasi 2020 di The Ritz-Carlton Hotel, Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Foto: CNBC Indonesia/Wanti Puspa
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan kondisi ekonomi global yang terpengaruh virus corona. Dalam paparannya, Luhut juga menyinggung sederet dampak ekonomi ke Indonesia dari wabah tersebut.

Luhut bilang, salah satu potensi di depan mata yang bisa hilang adalah devisa dari sektor pariwisata. Dia menyebut, terdapat 2 juta turis China yang berkunjung ke Indonesia per tahun. Angka tersebut berpotensi lenyap.

"Turis China ke dunia itu 173 juta, kita hanya 2 juta, jadi sangat kecil. Turis China ke Singapura 6 juta, turis China ke Jepang 6 juta dan seterusnya. Indonesia itu 2 juta saja udah pada ribut padahal itu memberikan kontribusi kepada perdagangan, kontribusi lapangan kerja dan sebagainya," kata Luhut ketika menyampaikan paparan dalam Rapat Kerja Nasional Investasi 2020 di The Ritz-Carlton Hotel, Jakarta, Kamis (20/2/2020).

Di sisi lain, berbagai konten impor dari China yang cukup tinggi, bisa jadi masalah jika terjadi masalah dengan siklus tersebut. Apalagi, dia menjelaskan bahwa pengaruh ekonomi China kepada dunia sekarang sudah mencapai porsi 18%.

"Waktu SARS terjadi pada tahun 2003 itu hanya 4%. Jadi lebih 4 kali, hampir 5 kali lebih besar skala ekonomi China hari ini dari pada tahun 2003. Jadi ini punya dampak besar ke kita. Jadi mungkin dalam 2 bulan ke depan kalau kita tidak hati hati menata itu akan berpengaruh ke ekonomi dalam negeri kita," tandasnya.

Dikatakan, produk tekstil dan alas kaki juga bisa kena pengaruh. Betapa tidak, dia mengaku, bahan-bahan dari industri tersebut banyak juga yang diimpor dari China. Puncaknya, industri ini bisa jadi tidak berproduksi lagi jika tak dapat pasokan bahan baku.



"Dunia itu ekonominya terintegrasi, tidak bisa satu mengklaim kami gak perlu ini. Semua saling memerlukan. China juga memerlukan dari kita, kita memerlukan dia. China memerlukan Amerika, Amerika memerlukan kita dan seterusnya. Oleh karena itulah yang namanya hidup dalam dunia saat ini," imbuhnya.

Tak hanya itu, Luhut juga mengakui penyebaran virus corona sudah berdampak pada investasi. Di Indonesia timur saja, investasi sekitar US$ 5 miliar harus tertunda.

Salah satunya adalah proyek PT Vale. Dijelaskan, proyek yang sempat terkendala perizinan urusan amdal kini sudah siap dibangun. Sayangnya ketika perizinan kelar, proyek ini harus tertunda

"Pas kita mau konstruksi, terjadilah coronavirus sehingga sekarang pegawai dari China pun tertunda datang. Nah penundaan makin lama pegawai dari luar Indonesia itu berdampak pada jalannya investasi di kita," imbuhnya.

Karenanya, dia sedang mencari solusi terbaik. Dia ingin warga China yang akan bekerja dengan status manajer level diizinkan datang ke Indonesia.

"Setelah mereka dikarantina dua minggu di China, untuk masuk ke kita. Karena sebenernya dari WHO tidak ada larangan orang datang dari China ke Indonesia kecuali provinsi Wuhan. Wuhan memang dilarang tapi selain dari itu tidak. Seperti yang di Malaysia itu juga berlakukan seperti hal semacam ini," urainya.

[Gambas:Video CNBC]




(miq/miq) Next Article Potret Luhut Jadi 'Salesman' di China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular