
Blak-Blakan Dubes Rusia: Prabowo dan Jet Tempur Sukhoi Su-35
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
20 February 2020 16:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Dubes Rusia Lyudmila Vorobieva blak-blakan soal rencana pembelian 11 jet tempur multi peran Sukhoi Su-35 produksi Rusia yang kini belum terealisasi. Ia juga menjelaskan soal kedatangan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo ke Rusia beberapa waktu lalu.
"Pak Prabowo kunjungi Rusia bukan hanya untuk mendiskusikan pembelian Sukhoi-35 tapi juga mendiskusikan cara untuk meningkatkan kerja sama pertahanan antara kedua negara," kata Lyudmila kepada CNBC Indonesia, Kamis (20/2).
Ia menegaskan kunjungan itu tak hanya terbatas pada pembelian perlengkapan pertahanan Rusia tapi lebih luas dari itu, termasuk kontrak antar kedua menteri pertahanan, pertukaran delegasi, tentang rencana latihan militer bersama kapal angkatan laut yang akan menjadi yang pertama dalam sejarah kedua negara.
Menurutnya Indonesia dan Rusia program kerjasama pertahanan yang didalamnya termasuk lebih dari 40 kegiatan pada 2020.
"Tapi tentu saja pembelian perlengkapan pertahanan juga ada dalam agenda dan itu termasuk pembelian pesawat tempur Sukhoi Su-35. Kontraknya telah ditandatangani beberapa waktu lalu dan diharapkan dapat diimplementasikan segera," katanya.
Apakah realisasi pembelian akan berlangsung 2020?
Lyudmila menegaskan untuk membeli pesawat tempur itu tidak seperti membeli makanan di pasar. Ia bilang pesawat jet tempur Sukhoi Su-35 adalah perlengkapan yang canggih yang baru diproduksi oleh Rusia. Artinya dibutuhkan waktu untuk memproduksi pesawat tak sebentar.
"Tapi saya sangat optimis bahwa kontrak akan sepenuhnya diimplementasikan karena Indonesia merupakan negara yang independen yang memiliki kebijakan luar negeri yang independen dan memiliki hak penuh untuk membeli perlengkapan pertahanan dari negara manapun yang Indonesia mau," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Ini Sederet Kecanggihan Sukhoi Su-35 yang Mau Dibeli Prabowo
"Pak Prabowo kunjungi Rusia bukan hanya untuk mendiskusikan pembelian Sukhoi-35 tapi juga mendiskusikan cara untuk meningkatkan kerja sama pertahanan antara kedua negara," kata Lyudmila kepada CNBC Indonesia, Kamis (20/2).
Ia menegaskan kunjungan itu tak hanya terbatas pada pembelian perlengkapan pertahanan Rusia tapi lebih luas dari itu, termasuk kontrak antar kedua menteri pertahanan, pertukaran delegasi, tentang rencana latihan militer bersama kapal angkatan laut yang akan menjadi yang pertama dalam sejarah kedua negara.
Menurutnya Indonesia dan Rusia program kerjasama pertahanan yang didalamnya termasuk lebih dari 40 kegiatan pada 2020.
"Tapi tentu saja pembelian perlengkapan pertahanan juga ada dalam agenda dan itu termasuk pembelian pesawat tempur Sukhoi Su-35. Kontraknya telah ditandatangani beberapa waktu lalu dan diharapkan dapat diimplementasikan segera," katanya.
Apakah realisasi pembelian akan berlangsung 2020?
Lyudmila menegaskan untuk membeli pesawat tempur itu tidak seperti membeli makanan di pasar. Ia bilang pesawat jet tempur Sukhoi Su-35 adalah perlengkapan yang canggih yang baru diproduksi oleh Rusia. Artinya dibutuhkan waktu untuk memproduksi pesawat tak sebentar.
"Tapi saya sangat optimis bahwa kontrak akan sepenuhnya diimplementasikan karena Indonesia merupakan negara yang independen yang memiliki kebijakan luar negeri yang independen dan memiliki hak penuh untuk membeli perlengkapan pertahanan dari negara manapun yang Indonesia mau," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Ini Sederet Kecanggihan Sukhoi Su-35 yang Mau Dibeli Prabowo
Most Popular