
Ini Alasan Ahok Pilih PDI Perjuangan Ketimbang PSI
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
17 February 2020 19:01

Jakarta, CNBC Indonesia - Sosok Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok selalu menarik diperbincangkan oleh semua kalangan.
Termasuk soal sikap dan pandangan politiknya. Seperti saat ditanya soal pilihan politiknya antara PDIP dan PSI dalam acara peluncuran bukunya berjudul 'Panggil Saya BTP, Perjalanan Psikologi Ahok Selama di Mako Brimob'.
Ahok mengatakan tidak ada dilema jika diminta memilih partai PDIP atau PSI. Dirinya mengatakan di dalam suatu negara yang begitu tegang, harus ada satu partai nasional yang besar.
"Saya memimpikan PDIP bisa diatas 33%, supaya kuat di parlemen. Jadi saya katakan partai nasionalis tidak terpecah. Kita diskusi panjang dengan mas Djarot (Mantan Wagub DKI) mau ini partai nggak baik orang nggak baik ya semua partai ada orang nya yang masuk penjara," ucapnya.
Dirinya menyebut partai baru bisa ngomong gede, tapi belum tentu teruji. Menurut Ahok dirinya sudah bicara dengan Pucuk Pimpinan PDIP Megawati. Megawati menyebut jika Ahok adalah simbol nasionalis dan merupakan suatu aset.
"Bukan liability. Bagi sebgian orang saya ini liability, saya bertengkar di dalem. Antara Ahok masuk atau enggak. Lalu habis keluar penjara saya di luar negeri saya bikin video deh deklarasi di Bali," terangnya.
Dalam memutuskan sesuatu, dirinya mempertimbangkan apakah ini kehendak dirinya atau orang banyak. Karena kalau berdasarkan ambisi saja, dirinya menganggap akan membahayakan dirinya sendiri.
"Kalau ini visi kebenaran saya tau lakukan ini untuk bukan pribadi. Saya akan terus maju. Dan saya akan terus memperjuangkan itu," tegasnya.
(gus/gus) Next Article Ahok Soal Polusi: Dulu Kita Cabut Premium Lu Pada Teriak!
Termasuk soal sikap dan pandangan politiknya. Seperti saat ditanya soal pilihan politiknya antara PDIP dan PSI dalam acara peluncuran bukunya berjudul 'Panggil Saya BTP, Perjalanan Psikologi Ahok Selama di Mako Brimob'.
Ahok mengatakan tidak ada dilema jika diminta memilih partai PDIP atau PSI. Dirinya mengatakan di dalam suatu negara yang begitu tegang, harus ada satu partai nasional yang besar.
Dirinya menyebut partai baru bisa ngomong gede, tapi belum tentu teruji. Menurut Ahok dirinya sudah bicara dengan Pucuk Pimpinan PDIP Megawati. Megawati menyebut jika Ahok adalah simbol nasionalis dan merupakan suatu aset.
"Bukan liability. Bagi sebgian orang saya ini liability, saya bertengkar di dalem. Antara Ahok masuk atau enggak. Lalu habis keluar penjara saya di luar negeri saya bikin video deh deklarasi di Bali," terangnya.
Dalam memutuskan sesuatu, dirinya mempertimbangkan apakah ini kehendak dirinya atau orang banyak. Karena kalau berdasarkan ambisi saja, dirinya menganggap akan membahayakan dirinya sendiri.
"Kalau ini visi kebenaran saya tau lakukan ini untuk bukan pribadi. Saya akan terus maju. Dan saya akan terus memperjuangkan itu," tegasnya.
(gus/gus) Next Article Ahok Soal Polusi: Dulu Kita Cabut Premium Lu Pada Teriak!
Most Popular