
Belum Ada Kasus Corona, Menko PMK: RI Masih Dilindungi Tuhan
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
17 February 2020 13:09

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, memberikan sejumlah penjelasan perihal langkah pemerintah dalam menangani penyebaran virus corona yang baru, yaitu Covid-19. Hal itu disampaikan Muhadjir selepas mengikuti rapat koordinasi di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Senin (17/2/2020).
Ia mengatakan, evakuasi 238 WNI dari Hubei ke Natuna, merupakan langkah yang paling krusial yang diambil pemerintah.
"Dan kita kemarin sudah kita antar ke rumah masing-masing dengan selamat dan sambutan cukup meriah di beberapa media. Yang sekarang kita harus intensifkan adalah pemantauan dalam negeri kita yaitu dengan selalu mewaspadai, memonitior seluruh Indonesia semua kejadian yang diduga atau dicurigai infeksi virus corona ini terutama pasien-pasien yang memiliki gejala seperti terkena virus corona," ujar Muhadjir.
Ia pun memastikan, belum ada satu pun masyarakat di Tanah Air yang terjangkit virus corona. Muhadjir mengutip data Kementerian Kesehatan yang menyatakan dari 104 spesimen dari seluruh Indonesia, sebanyak 102 negatif dan sisanya masih dalam proses.
"Kita selalu dapat kiriman spesimen di indonesia dan mudah-mudahan terus 0, tidak ada yang terjangkit virus corona," katanya.
Menurut dia, pemerintah sudah memperketat pintu-pintu masuk sekaligus menelusuri riwayat perjalanan orang yang akan masuk ke Indonesia. Semua sesuai dengan standar Kementerian Luar Negeri.
"Misalnya mereka orang yang 14 hari terakhir tidak pernah berada di pusat sumber wabah, yaitu di mainland. Jadi itu akan kita perhatikan betul dan media dengan cermat menyampaikan informasi dan pasti akan direspons tapi juga media arif tidak langsung mengekspose sebelum me-recheck," ujar Muhadjir.
"Jangan panik dan chaos seperti ramai-ramai memborong masker padahal anjuran pak menkes (Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto) yang bermasker adalah yang sakit dan memiliki risiko sakit. Kalau tidak itu ya tidak perlu pakai masker," lanjutnya.
Muhadjir pun bersyukur belum ada satu pun masyarakat Indonesia yang terjangkit virus corona. "Indonesia masih dilindungi Tuhan," katanya.
Perihal kemampuan mendeteksi virus corona, Muhadjir meminta publik jangan meragukan Indonesia. Sebab, Indonesia sudah memiliki elemen penting dalam pendeteksian virus itu, yaitu reagen primer hasil kerja sama dengan The Center for Disease Control and Prevention di Atlanta, AS.
"Jadi tidak benar diragukan kemampuannya. Jadi kita punya jatah antisipasi yang cukup kalau dibutuhkan dan seluruh RS kita memiliki kesiapan kalau suatu waktu ada pasien yang terkena terutama ruang isolasi," ujar Muhadjir.
"Ada dibutuhkan isolasi bertekanan negatif, tapi itu hanya untuk pasien gawat. Kalau yang belum gawat cukup di ruangan isolasi biasa dan jumlah bed isolasi negatif 227 bed jadi cukup Insya Allah hingga wabah berakhir dan Indonesia terhindar dari wabah ini," lanjutnya.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/wed) Next Article Muhadjir Curhat Tiba-tiba Dilantik Jokowi Jadi Menko PMK
Ia mengatakan, evakuasi 238 WNI dari Hubei ke Natuna, merupakan langkah yang paling krusial yang diambil pemerintah.
"Dan kita kemarin sudah kita antar ke rumah masing-masing dengan selamat dan sambutan cukup meriah di beberapa media. Yang sekarang kita harus intensifkan adalah pemantauan dalam negeri kita yaitu dengan selalu mewaspadai, memonitior seluruh Indonesia semua kejadian yang diduga atau dicurigai infeksi virus corona ini terutama pasien-pasien yang memiliki gejala seperti terkena virus corona," ujar Muhadjir.
"Kita selalu dapat kiriman spesimen di indonesia dan mudah-mudahan terus 0, tidak ada yang terjangkit virus corona," katanya.
Menurut dia, pemerintah sudah memperketat pintu-pintu masuk sekaligus menelusuri riwayat perjalanan orang yang akan masuk ke Indonesia. Semua sesuai dengan standar Kementerian Luar Negeri.
"Misalnya mereka orang yang 14 hari terakhir tidak pernah berada di pusat sumber wabah, yaitu di mainland. Jadi itu akan kita perhatikan betul dan media dengan cermat menyampaikan informasi dan pasti akan direspons tapi juga media arif tidak langsung mengekspose sebelum me-recheck," ujar Muhadjir.
"Jangan panik dan chaos seperti ramai-ramai memborong masker padahal anjuran pak menkes (Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto) yang bermasker adalah yang sakit dan memiliki risiko sakit. Kalau tidak itu ya tidak perlu pakai masker," lanjutnya.
Muhadjir pun bersyukur belum ada satu pun masyarakat Indonesia yang terjangkit virus corona. "Indonesia masih dilindungi Tuhan," katanya.
Perihal kemampuan mendeteksi virus corona, Muhadjir meminta publik jangan meragukan Indonesia. Sebab, Indonesia sudah memiliki elemen penting dalam pendeteksian virus itu, yaitu reagen primer hasil kerja sama dengan The Center for Disease Control and Prevention di Atlanta, AS.
"Jadi tidak benar diragukan kemampuannya. Jadi kita punya jatah antisipasi yang cukup kalau dibutuhkan dan seluruh RS kita memiliki kesiapan kalau suatu waktu ada pasien yang terkena terutama ruang isolasi," ujar Muhadjir.
"Ada dibutuhkan isolasi bertekanan negatif, tapi itu hanya untuk pasien gawat. Kalau yang belum gawat cukup di ruangan isolasi biasa dan jumlah bed isolasi negatif 227 bed jadi cukup Insya Allah hingga wabah berakhir dan Indonesia terhindar dari wabah ini," lanjutnya.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/wed) Next Article Muhadjir Curhat Tiba-tiba Dilantik Jokowi Jadi Menko PMK
Most Popular