
Proyeksi PDB Singapura Sudah Dipangkas, Sri Mulyani Waspada
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
17 February 2020 11:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Singapura telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi 2020 karena wabah virus corona pada kisaran 0,5% - 1,5%. Hal itu akan dijadikan barometer oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini.
Mengutip Reuters, Singapura memprediksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2020 ada di kisaran -0,5%-1,5%. Padahal sebelumnya, pemerintah memproyeksikan, ekonomi Negeri Singa ini ada di kisaran 0,5%-2,5%.
"Besok Singapura akan mengumumkan proyeksi pertumbuhan ekonomi mereka untuk tahun 2020-2021 dan mereka telah merevisi ke bawah pertumbuhan ekonominya kisaran 0,2% sampai 0,5% atau titik temunya pada 0%," Indonesia Economic and Investment Outlook 2020 di Kantor BKPM, Senin (17/2/2020).
"Ini akan kami jadikan barometer kepada kita untuk melihat apa yang akan terjadi," kata Sri Mulyani melanjutkan.
Singapura akan dijadikan barometer oleh Indonesia, pasalnya saat ini ekonomi dunia dipenuhi dengan ketidakpastian. Di Asia misalnya, dengan adanya wabah virus corona.
"Tahun 2020 saat ini dipenuhi ketidakpastian, terutama karena adanya wabah virus corona. Ini merupakan sesuatu yang harus kita perhatikan," jelasnya.
Kendati demikian, Sri Mulyani berharap Indonesia masih bisa menjaga momentum pertumbuhan ekonominya di 2020. "Saya berharap 2020, bisa lebih optimistik, karena banyak institusi multilateral mengatakan tahun ini lebih baik dari 2019," ujarnya.
Sebelumnya, Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan penyebaran virus corona (Covid-19) berpotensi 'merusak' pertumbuhan ekonomi dunia. Demikian disampaikan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dalam gelaran Global Women's Forum di Dubai.
"Mungkin ada pemangkasan di antara 0,1-0,2%," ujarnya. "Saya menyarankan semua orang untuk tidak langsung mengambil kesimpulan prematur. Masih ada banyak ketidakpastian," lanjut Georgieva dikutip dari kantor berita AFP, Minggu (16/2/2020).
(dru) Next Article Bangga! Sri Mulyani Bawa Pulang Penghargaan Internasional
Mengutip Reuters, Singapura memprediksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2020 ada di kisaran -0,5%-1,5%. Padahal sebelumnya, pemerintah memproyeksikan, ekonomi Negeri Singa ini ada di kisaran 0,5%-2,5%.
"Besok Singapura akan mengumumkan proyeksi pertumbuhan ekonomi mereka untuk tahun 2020-2021 dan mereka telah merevisi ke bawah pertumbuhan ekonominya kisaran 0,2% sampai 0,5% atau titik temunya pada 0%," Indonesia Economic and Investment Outlook 2020 di Kantor BKPM, Senin (17/2/2020).
Singapura akan dijadikan barometer oleh Indonesia, pasalnya saat ini ekonomi dunia dipenuhi dengan ketidakpastian. Di Asia misalnya, dengan adanya wabah virus corona.
"Tahun 2020 saat ini dipenuhi ketidakpastian, terutama karena adanya wabah virus corona. Ini merupakan sesuatu yang harus kita perhatikan," jelasnya.
Kendati demikian, Sri Mulyani berharap Indonesia masih bisa menjaga momentum pertumbuhan ekonominya di 2020. "Saya berharap 2020, bisa lebih optimistik, karena banyak institusi multilateral mengatakan tahun ini lebih baik dari 2019," ujarnya.
Sebelumnya, Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan penyebaran virus corona (Covid-19) berpotensi 'merusak' pertumbuhan ekonomi dunia. Demikian disampaikan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dalam gelaran Global Women's Forum di Dubai.
"Mungkin ada pemangkasan di antara 0,1-0,2%," ujarnya. "Saya menyarankan semua orang untuk tidak langsung mengambil kesimpulan prematur. Masih ada banyak ketidakpastian," lanjut Georgieva dikutip dari kantor berita AFP, Minggu (16/2/2020).
(dru) Next Article Bangga! Sri Mulyani Bawa Pulang Penghargaan Internasional
Most Popular