
Ada Suspect Corona Dikarantina di Ambon
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
14 February 2020 12:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang mahasiswa berinisial BN asal desa Sifnana, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, dilaporkan dikarantina pasca dirinya menunjukkan gejala terjangkit virusĀ corona baru (COVID-19).
Mahasiswa berusia 19 tahun itu disebut baru kembali dari Malaysia ke Ambon pada 7 Februari dan jatuh sakit setelahnya. Saat ini ia dirawat di RS Magretty Saumlaki di Kepulauan Tanimbar sejak Rabu (12/2/2020).
Meski demikian, di Malaysia ia dikabarkan pernah diisolasi saat corona merebak di asrama tempat ia berkuliah di negeri jiran. Pasalnya salah satu temannya di negeri itu dinyatakan positif corona.
BN kuliah di jurusan komunikasi internasional di salah satu kampus di Malaysia. Namun setelah 14 hari, ia diperbolehkan pulang karena kondisinya yang sehat walafiat.
Sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia, Kepala Dinas Kesehatan Saumlaki Edwin Tomaso membenarkan penertapan status CN sebagai terduga corona.
"Selama berada di kampung di Saumlaki pasien mengeluh sesak napas, batuk dan sakit di bagian belakang," kata Edwin.
"Tim kesehatan langsung membawa pasien ke RSUD untuk mendapatkan penanganan."
Hingga kini, pemeriksaan masih dilakukan dan BN dikarantina di ruang isolasi. Tim kesehatan mengambil spesimen atau usapan lendir dari kerongkongan BN dan dikirim ke Surabaya untuk diperiksa.
Aktivitasnya dibatasi hingga beberapa hari ke depan. "Sambil menunggu hasil dokter dari Surabaya yang bersangkutan di karantina di ruangan isolasi selama 14 hari ke depan," ujarnya.
Virus corona yang ditemukan di Wuhan pada Desember lalu telah menyebar ke 26 negara sejauh ini. Namun, hingga hari ini Indonesia belum termasuk sebagai negara yang melaporkan kasus infeksi virus mirip SARS itu.
Wabah ini umumnya menjangkiti orang-orang di China, di mana lebih dari 50 ribu kasus dilaporkan di negara itu. Bahkan hingga Jumat pagi, kasus kematian di negara ini masih menjadi yang tertinggi, yaitu mencapai sebanyak 1.400 lebih kematian.
CNBC Indonesia telah menghubungi Kementerian Kesehatan RI untuk meminta update terkait kabar ini, namun belum mendapatkan jawaban.
(sef/sef) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Mahasiswa berusia 19 tahun itu disebut baru kembali dari Malaysia ke Ambon pada 7 Februari dan jatuh sakit setelahnya. Saat ini ia dirawat di RS Magretty Saumlaki di Kepulauan Tanimbar sejak Rabu (12/2/2020).
BN kuliah di jurusan komunikasi internasional di salah satu kampus di Malaysia. Namun setelah 14 hari, ia diperbolehkan pulang karena kondisinya yang sehat walafiat.
Sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia, Kepala Dinas Kesehatan Saumlaki Edwin Tomaso membenarkan penertapan status CN sebagai terduga corona.
"Selama berada di kampung di Saumlaki pasien mengeluh sesak napas, batuk dan sakit di bagian belakang," kata Edwin.
"Tim kesehatan langsung membawa pasien ke RSUD untuk mendapatkan penanganan."
Hingga kini, pemeriksaan masih dilakukan dan BN dikarantina di ruang isolasi. Tim kesehatan mengambil spesimen atau usapan lendir dari kerongkongan BN dan dikirim ke Surabaya untuk diperiksa.
Aktivitasnya dibatasi hingga beberapa hari ke depan. "Sambil menunggu hasil dokter dari Surabaya yang bersangkutan di karantina di ruangan isolasi selama 14 hari ke depan," ujarnya.
Virus corona yang ditemukan di Wuhan pada Desember lalu telah menyebar ke 26 negara sejauh ini. Namun, hingga hari ini Indonesia belum termasuk sebagai negara yang melaporkan kasus infeksi virus mirip SARS itu.
Wabah ini umumnya menjangkiti orang-orang di China, di mana lebih dari 50 ribu kasus dilaporkan di negara itu. Bahkan hingga Jumat pagi, kasus kematian di negara ini masih menjadi yang tertinggi, yaitu mencapai sebanyak 1.400 lebih kematian.
CNBC Indonesia telah menghubungi Kementerian Kesehatan RI untuk meminta update terkait kabar ini, namun belum mendapatkan jawaban.
(sef/sef) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular