Antisipasi Efek Corona ke Ekonomi, RI Bikin Festival Belanja
Ratu Rina Windarty, CNBC Indonesia
13 February 2020 14:55
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memantau tiga dampak penyebaran virus corona (Covid-19) ke perekonomian Indonesia. Staf Ahli Kemenko Perekonomian Raden Edi Prio Pambudi menjelaskan ketiga dampak itu antara lain lalu lintas orang, lalu lintas barang, dan lalu lintas uang.
"Kita harus memisahkan mana itu sebuah siklus atau tren mana yang dampak dari musibah corona ini. Jadi kita tidak perlu cepat menyimpulkan musibah corona tapi kita lihat dulu apakah ini suatu siklus," ujar Edi dalam media briefing di Gedung Bina Graha, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2020).
Dari sisi perdagangan, menurut dia, Indonesia sebagai negara dengan perekonomian terbuka memiliki mitra dagang dari banyak negara. Tidak hanya China.
"Sehingga kita juga buat perhitungan apabila perdagangan di satu mitra terganggu ada mitra lain yang bisa dimanfaatkan. Jadi yang penting mengelola potensi sehingga dampaknya dapat meminimalisir," kata Edi.
Kemudian dari sisi pertumbuhan ekonomi, Ia menjelaskan struktur produk domestik bruto (PDB) didominasi konsumsi rumah tangga. Persentasenya mencapai 56%.
"Kalau kita melihat secara struktur banyak komponen yang memengaruhi konsumsi tidak hanya makanan dan minuman tapi pakaian, transportasi, komunikasi, dan lain-lain. Apabila menghadapi suatu (keadaan) tertentu bagaimana kita mendorong pola konsumsi bukan tidak mungkin membuat festival belanja misalnya atau gimana supaya menjaga pertumbuhan ekonomi kita," ujar Edi.
"Sudah ditentukan presiden (Presiden Joko Widodo) pada kuartal-I 2020 akan diarahkan bagaimana mendorong konsumsi negara, maka kita usahakan mendorong konsumsi rumah tangga," lanjutnya.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/dru) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
"Kita harus memisahkan mana itu sebuah siklus atau tren mana yang dampak dari musibah corona ini. Jadi kita tidak perlu cepat menyimpulkan musibah corona tapi kita lihat dulu apakah ini suatu siklus," ujar Edi dalam media briefing di Gedung Bina Graha, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2020).
Dari sisi perdagangan, menurut dia, Indonesia sebagai negara dengan perekonomian terbuka memiliki mitra dagang dari banyak negara. Tidak hanya China.
Kemudian dari sisi pertumbuhan ekonomi, Ia menjelaskan struktur produk domestik bruto (PDB) didominasi konsumsi rumah tangga. Persentasenya mencapai 56%.
"Kalau kita melihat secara struktur banyak komponen yang memengaruhi konsumsi tidak hanya makanan dan minuman tapi pakaian, transportasi, komunikasi, dan lain-lain. Apabila menghadapi suatu (keadaan) tertentu bagaimana kita mendorong pola konsumsi bukan tidak mungkin membuat festival belanja misalnya atau gimana supaya menjaga pertumbuhan ekonomi kita," ujar Edi.
"Sudah ditentukan presiden (Presiden Joko Widodo) pada kuartal-I 2020 akan diarahkan bagaimana mendorong konsumsi negara, maka kita usahakan mendorong konsumsi rumah tangga," lanjutnya.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/dru) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
Most Popular