
DPR: Ahok Tanggung Jadi Komut Pertamina, Jadi Dirut Saja!
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
12 February 2020 12:15

Jakarta, CNBC Indonesia- Dalam rapat dengar pendapat antara Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) dan Komisi VII DPR RI siang ini, nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok beberapa kali disinggung oleh para anggota dewan.
Bermula dari pernyataan salah satu anggota Komisi VII DPR RI yakni Harry Poernomo dari fraksi Gerindra. Harry meminta bantuan Ahok yang sekarang menjabat sebagai komisaris utama PT Pertamina (Persero) untuk mengatasi beberapa masalah sektor hilir migas.
Di antaranya soal menagih utang subsidi pemerintah ke Pertamina, nilainya kini mencapai Rp 20 triliun. "Kasihan Pertamina itu, kalau BPH mau berperan membantu. Pak Ahok bisa membantu juga sebagai komut supaya nagih biaya subsidi, kasihan Pertamina," kata Harry, dalam RDP di Komisi VII DPR, Rabu (12/2/20).
Menurutnya posisi Ahok sebagai komisaris utama bisa diberdayakan.
Pernyataan Harry ini kemudian ditanggapi oleh Gus Irawan Pasaribu, yang tengah memimpin rapat di DPR. Menurut Gus Irawan, peran Ahok sebagai Komut sangat terbatas. " Ahok kan komut Pak, mestinya Ahok itu jangan tanggung, jadi dirut saja. Kan enggak operasional kalau dia jadi komisaris," ujarnya.
Bukan sekali ini saja anggota DPR menyinggung posisi Ahok sebagai komisaris utama Pertamina. Sebelumnya, anggota DPR Komisi VI Fraksi Gerinda, Andre Rosiade sempat menyinggung peran Ahok sebagai komisaris utama Pertamina yang justru sering tampil di publik. Bahkan, politisi Gerindra itu mengira Ahok datang menggantikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati yang berhalangan hadir dalam RDP di Komisi VI DPR RI pada Senin (3/2/2020).
"Agak menarik, saya kira ada Pak Ahok tadi, karena yang tampil biasanya pak Ahok, mungkin ada Komisaris rasa Direktur Utama (Utama)," ungkapnya di Komisi VI DPR RI, Senin, (3/2/2020).
(gus/gus) Next Article Duh, DPR Sebut Ahok Komisaris Rasa Dirut Pertamina
Bermula dari pernyataan salah satu anggota Komisi VII DPR RI yakni Harry Poernomo dari fraksi Gerindra. Harry meminta bantuan Ahok yang sekarang menjabat sebagai komisaris utama PT Pertamina (Persero) untuk mengatasi beberapa masalah sektor hilir migas.
Di antaranya soal menagih utang subsidi pemerintah ke Pertamina, nilainya kini mencapai Rp 20 triliun. "Kasihan Pertamina itu, kalau BPH mau berperan membantu. Pak Ahok bisa membantu juga sebagai komut supaya nagih biaya subsidi, kasihan Pertamina," kata Harry, dalam RDP di Komisi VII DPR, Rabu (12/2/20).
Pernyataan Harry ini kemudian ditanggapi oleh Gus Irawan Pasaribu, yang tengah memimpin rapat di DPR. Menurut Gus Irawan, peran Ahok sebagai Komut sangat terbatas. " Ahok kan komut Pak, mestinya Ahok itu jangan tanggung, jadi dirut saja. Kan enggak operasional kalau dia jadi komisaris," ujarnya.
Bukan sekali ini saja anggota DPR menyinggung posisi Ahok sebagai komisaris utama Pertamina. Sebelumnya, anggota DPR Komisi VI Fraksi Gerinda, Andre Rosiade sempat menyinggung peran Ahok sebagai komisaris utama Pertamina yang justru sering tampil di publik. Bahkan, politisi Gerindra itu mengira Ahok datang menggantikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati yang berhalangan hadir dalam RDP di Komisi VI DPR RI pada Senin (3/2/2020).
"Agak menarik, saya kira ada Pak Ahok tadi, karena yang tampil biasanya pak Ahok, mungkin ada Komisaris rasa Direktur Utama (Utama)," ungkapnya di Komisi VI DPR RI, Senin, (3/2/2020).
(gus/gus) Next Article Duh, DPR Sebut Ahok Komisaris Rasa Dirut Pertamina
Most Popular