
WHO Tegaskan Akui Kemampuan Indonesia Mendeteksi Virus Corona
Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
11 February 2020 14:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa waktu belakangan, beredar informasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meragukan kemampuan Indonesia mendeteksi penyebaran virus corona yang baru, yaitu Coronavirus 2019-nCoV. Sebab, hingga saat ini belum ada kasus novel corona yang positif di Tanah Air.
Menanggapi kabar yang beredar, Medical Officer WHO di Indonesia Dokter Vinod Kumar Bara meluruskan sejumlah hal.
"Jadi kan hari ini kalian sudah mendengar apa yang dijelaskan Bu Vivi (Kepala Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Vivi Setyawaty), dia sudah menjelaskan proses dan prosedur uji spesimen seperti apa," ujarnya di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (11/2/2020).

"Dan hari ini kita konfirmasi kalau Indonesia sudah bisa mendeteksi novel coronavirus. Lab-nya juga sudah kompeten," lanjut Vinod Kumar seperti dilansir detik.com.
Ia meyakini kemampuan Indonesia mendeteksi virus corona sudah sesuai guideline WHO. Hal itu dikarenakan Indonesia saat ini sudah memiliki PCR yang bisa mendeteksi keberadaan virus itu secara akurat.
"Namun setiap negara harus tetap waspada, termasuk Indonesia," kata Vinod Kumar.
Sebelumnya, perwakilan WHO untuk Indonesia, Dokter Navaratnasamy Paranietharan di Jakarta, menilai Indonesia harus melakukan persiapan lebih matang lagi demi menghadapi risiko penyebaran virus corona.
WHO khawatir Indonesia tidak bisa mendeteksi virus tersebut. Padahal negara-negara tetangga sudah melaporkan beberapa orang terjangkit. WHO juga khawatir bahwa sampai saat ini belum ada kasus virus corona yang terdeteksi di Indonesia. Sementara sampai saat ini total jumlah epidemik itu telah mencapai lebih dari 40 ribu di seluruh dunia, terutama China.
WHO menginginkan pemerintah Indonesia meningkatkan sistem pengawasan, pemantauan, sistem deteksi, dan persiapan lainnya di setiap fasilitas kesehatan yang ditunjuk untuk menangani virus corona.
"Indonesia tengah melakukan persiapan untuk menghadapi kemungkinan penyebaran virus corona. WHO dan Kementerian Kesehatan RI juga terus berkoordinasi. Pemerintah RI juga mulai menyebarkan informasi terkait virus ini kepada publik dalam beberapa hari terakhir," kata Paranietharan seperti dilaporkan cnnindonesia.com, Senin (10/2/2020).
Meski begitu, menurut dia, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan pemerintah Indonesia untuk memaksimalkan sistem pengawasan dan pendeteksian kasus virus corona.
Ia mengatakan Indonesia juga masih perlu memaksimalkan persiapan fasilitas-fasilitas kesehatan yang ditunjuk khusus untuk menangani kemungkinan kasus virus corona, terutama dalam hal pencegahan infeksi, sistem karantina, langkah-langkah pengendalian terutama dalam menangani terduga pasien dan pasien positif virus corona.
Paranietharan mengungkapkan kekhawatiran lantaran Indonesia belum melaporkan satu pun kasus virus corona di negara berpenduduk 270 juta orang ini. Padahal, negara tetangga seperti Singapura, Filipina, Malaysia, Australia, Vietnam, dan Kamboja sudah mengonfirmasi sejumlah kasus virus corona yang terjadi di negara mereka.
Sampai dengan hari ini, Selasa (11/2/2020), jumlah korban tewas akibat Coronavirus 2019-nCoV mencapai 1.016 orang. Sedangkan jumlah kasus menembus 42.638 orang.
Berdasarkan data Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, sampai dengan Senin (10/2/2020) pukul 18.00 WIB, total kasus yang spesimennya dikirim ke Laboratorium Balitbangkes sebanyak 64 kasus. Kasus dalam pengawasan tersebar di 16 provinsi antara lain DKI Jakarta, Bali, dan Jawa Tengah.
Hasil pemeriksaan sebagai berikut:
Kasus dalam proses pemeriksaan: 2 kasus
Negatif Novel Coronavirus: 62 kasus
Positif Novel Coronavirus: 0 kasus
(miq/sef) Next Article Cegah Tangkal, Strategi Kemenkes Antisipasi Penyebaran Corona
Menanggapi kabar yang beredar, Medical Officer WHO di Indonesia Dokter Vinod Kumar Bara meluruskan sejumlah hal.
"Jadi kan hari ini kalian sudah mendengar apa yang dijelaskan Bu Vivi (Kepala Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Vivi Setyawaty), dia sudah menjelaskan proses dan prosedur uji spesimen seperti apa," ujarnya di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (11/2/2020).
Ia meyakini kemampuan Indonesia mendeteksi virus corona sudah sesuai guideline WHO. Hal itu dikarenakan Indonesia saat ini sudah memiliki PCR yang bisa mendeteksi keberadaan virus itu secara akurat.
"Namun setiap negara harus tetap waspada, termasuk Indonesia," kata Vinod Kumar.
Sebelumnya, perwakilan WHO untuk Indonesia, Dokter Navaratnasamy Paranietharan di Jakarta, menilai Indonesia harus melakukan persiapan lebih matang lagi demi menghadapi risiko penyebaran virus corona.
WHO khawatir Indonesia tidak bisa mendeteksi virus tersebut. Padahal negara-negara tetangga sudah melaporkan beberapa orang terjangkit. WHO juga khawatir bahwa sampai saat ini belum ada kasus virus corona yang terdeteksi di Indonesia. Sementara sampai saat ini total jumlah epidemik itu telah mencapai lebih dari 40 ribu di seluruh dunia, terutama China.
WHO menginginkan pemerintah Indonesia meningkatkan sistem pengawasan, pemantauan, sistem deteksi, dan persiapan lainnya di setiap fasilitas kesehatan yang ditunjuk untuk menangani virus corona.
"Indonesia tengah melakukan persiapan untuk menghadapi kemungkinan penyebaran virus corona. WHO dan Kementerian Kesehatan RI juga terus berkoordinasi. Pemerintah RI juga mulai menyebarkan informasi terkait virus ini kepada publik dalam beberapa hari terakhir," kata Paranietharan seperti dilaporkan cnnindonesia.com, Senin (10/2/2020).
Meski begitu, menurut dia, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan pemerintah Indonesia untuk memaksimalkan sistem pengawasan dan pendeteksian kasus virus corona.
Ia mengatakan Indonesia juga masih perlu memaksimalkan persiapan fasilitas-fasilitas kesehatan yang ditunjuk khusus untuk menangani kemungkinan kasus virus corona, terutama dalam hal pencegahan infeksi, sistem karantina, langkah-langkah pengendalian terutama dalam menangani terduga pasien dan pasien positif virus corona.
Paranietharan mengungkapkan kekhawatiran lantaran Indonesia belum melaporkan satu pun kasus virus corona di negara berpenduduk 270 juta orang ini. Padahal, negara tetangga seperti Singapura, Filipina, Malaysia, Australia, Vietnam, dan Kamboja sudah mengonfirmasi sejumlah kasus virus corona yang terjadi di negara mereka.
Sampai dengan hari ini, Selasa (11/2/2020), jumlah korban tewas akibat Coronavirus 2019-nCoV mencapai 1.016 orang. Sedangkan jumlah kasus menembus 42.638 orang.
Berdasarkan data Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, sampai dengan Senin (10/2/2020) pukul 18.00 WIB, total kasus yang spesimennya dikirim ke Laboratorium Balitbangkes sebanyak 64 kasus. Kasus dalam pengawasan tersebar di 16 provinsi antara lain DKI Jakarta, Bali, dan Jawa Tengah.
Hasil pemeriksaan sebagai berikut:
Kasus dalam proses pemeriksaan: 2 kasus
Negatif Novel Coronavirus: 62 kasus
Positif Novel Coronavirus: 0 kasus
(miq/sef) Next Article Cegah Tangkal, Strategi Kemenkes Antisipasi Penyebaran Corona
Most Popular