WHO: Penyebaran Virus Corona Mulai Turun, Tapi...

Monica Wareza, CNBC Indonesia
08 February 2020 10:05
WHO menyebutkan jumlah kasus penyebaran corona mulai mengalami penurunan untuk hari kedua. Namun, saat ini masih terlalu dini untuk merayakan penurunan ini.
Foto: Karantina Upaya Redam Virus Corona dari Seluruh Negara (Kyodo News via AP)/Kyodo News via AP)
Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menyebutkan jumlah kasus penyebaran virus corona mulai mengalami penurunan untuk hari kedua. Namun, saat ini masih terlalu dini untuk merayakan penurunan ini.

Pejabat WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan memang terdapat 31.211 kasus corona yang dikonfirmasi di China hingga Jumat (7/2/2020) pagi. Adanya perlambatan ini memang menjadi kabar baik bagi dunia, namun menurutnya masyarakat jangan terlalu terlena dengan rilis data terbaru ini.


"Jumlahnya bisa naik lagi. Seperti yang Anda tahu, kurva epi dapat zigzag," kata Tedrus dilansir dari CNBC, Sabtu (8/2/2020).

WHO menyebutkan pihaknya telah mengirimkan banyak pasokan medis pelindung ke banyak negara lantaran sudah terjadi penurunan jumlah pasokan, sementara harga terus melambung tinggi. Barang yang dimaksud seperti masker, sarung tangan, gaun dan alat tes diagnostik.

"Itu bisa memiliki 'efek knock-on'," untuk epidemi yang sedang berlangsung lainnya seperti Ebola," kata Mike Ryan, Direktur Eksekutif Program Darurat WHO.

Dia juga menyebut bahwa terlalu dini untuk memprediksi kapan virus corona akan mencapai puncaknya, bahkan dia menyebut pihaknya masih harus berhati-hati untuk membuat prediksi.

"Ada siklus penularan, dan kita mungkin melihat kasus-kasus itu meningkat dalam beberapa hari mendatang, tetapi setidaknya untuk saat ini, semuanya stabil," terangnya.

Kepala Unit Penyakit dan Zoonosis WHO Maria Van Kerkhove pada akhir pekan ini WHO juga telah membuat sistem rujukan untuk negara-negara yang tak memiliki kapasitas untuk melakukan tes diagnosa untuk coronavirus ini. Saat ini WHO sudah bekerja sama dengan 15 laboratorium di seluruh dunia yang bisa digunakan sebagai rujukan.

"Kekhawatiran terbesar kami adalah tentang potensi penyebaran di negara-negara lain dengan sistem kesehatan yang lebih lemah dan yang tidak memiliki kapasitas untuk mendeteksi dan mendiagnosis virus," jelas Tedros.

Lebih lanjut, virus ini akan lebih berdampak terhadap penduduk lansia dan masyarakat yang sudah memiliki masalah kesehatan.

Jika sudah terjangkit, gejala yang akan dirasakan adalah sakit tenggorokan, pilek, demam atau radang paru-paru dan dapat berlanjut hingga gagal organ multipel dan paling buruk adalah kematian.

WHO juga telah menggalang dana dan mengantongi US$ 9 juta untuk membantu penanggulangan wabah ini. Tercatat, lembaga yang memberikan sumbangan seperti Bill and Melinda Gates Foundation dan dari lembaga asal Jepang.

[Gambas:Video CNBC]


(roy/roy) Next Article Cegah Tangkal, Strategi Kemenkes Antisipasi Penyebaran Corona

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular