Bos Pajak Minta Tolong Pengusaha Berdompet Tebal Bayar Pajak
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
07 February 2020 16:51
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Suryo Utomo kembali meminta tolong para pengusaha agar membantu pemerintah dalam mengumpulkan penerimaan.
Hal ini disampaikan di depan sekitar 1000 pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang Industri (Kadin), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) hingga Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dalam acara business gathering dengan tema outlook perekonomian dan fiscal policy di 2020.
"Gambaran yang kami lakukan di 2020 bukan kami sendiri saja tapi kami minta bantuan bapak ibu sekalian. Terus terang mengumpulkan pajak sifatnya volunteer. Volunteer disini seperti lapor SPT sendiri," ujarnya di Hotel Kempinski, Jumat (7/2/2020).
Menurutnya, pada tahun ini ada tiga pilar yang akan dilakukan DJP dalam mengumpulkan penerimaan negara terutama dari perpajakan. Mulai dari meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya membayar pajak, pengawasan yang lebih ditingkatkan dan penegakan hukum. Dalam hal penegakan hukum, DJP akan turun langsung ke Kantor Pajak Pratama (KPP) untuk lakukan pengecekan kepatuhan para Wajib Pajak (WP).
"Ini yang kami coba kami kemas di 2020. Ini dapur kami, tapi kami share supaya cerita kami sama. Mulai awal tahun ini kami belah jadi tiga gerombolan atau pilar besar. Kami ingin memperluas basis pajak that's the point," kata dia.
Ia mengibaratkan, mengumpulkan penerimaan pajak itu seperti gotong royong membangun rumah. Dimana semakin banyak yang membantu maka makin semakin cepat terselesaikan.
"Makanya semakin banyak orang yang bisa angkat rumah, makin cepat pindah, tanpa rusak. Ini adalah pekerjaan kami sehari-hari, meningkatkan kepatuhan sukarela lebih tinggi dari sekarang, bagaimana caranya sukarela meningkat ya kami edukasi bahwa pajak itu niscaya itu tanggung jawab semua masyarakat sebagai warga negara dan Indonesia. Edukasi sosialisasi kami akan terus lakukan termasuk inklusi."
Dengan kondisi ini, maka sekali lagi ia menekankan agar para pengusaha terutama yang kelas kakap bisa membatu pemerintah agar penerimaan negara bisa lebih baik tahun ini.
"Saya minta tolong kebetulan forum besar dan bapak ibu dompet tebal saya doakan mudah-mudahan dompet tambah tebal. Bayar pajaknya juga tambah tebal. Yailah kan bayar pajak hasil dari dompet tebal jadi fair menurut saya," tegasnya.
(dru) Next Article Indeks Kepuasan Pajak Makin Loyo, Ada Apa nih Pak Dirjen?
Hal ini disampaikan di depan sekitar 1000 pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang Industri (Kadin), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) hingga Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dalam acara business gathering dengan tema outlook perekonomian dan fiscal policy di 2020.
"Gambaran yang kami lakukan di 2020 bukan kami sendiri saja tapi kami minta bantuan bapak ibu sekalian. Terus terang mengumpulkan pajak sifatnya volunteer. Volunteer disini seperti lapor SPT sendiri," ujarnya di Hotel Kempinski, Jumat (7/2/2020).
"Ini yang kami coba kami kemas di 2020. Ini dapur kami, tapi kami share supaya cerita kami sama. Mulai awal tahun ini kami belah jadi tiga gerombolan atau pilar besar. Kami ingin memperluas basis pajak that's the point," kata dia.
Ia mengibaratkan, mengumpulkan penerimaan pajak itu seperti gotong royong membangun rumah. Dimana semakin banyak yang membantu maka makin semakin cepat terselesaikan.
"Makanya semakin banyak orang yang bisa angkat rumah, makin cepat pindah, tanpa rusak. Ini adalah pekerjaan kami sehari-hari, meningkatkan kepatuhan sukarela lebih tinggi dari sekarang, bagaimana caranya sukarela meningkat ya kami edukasi bahwa pajak itu niscaya itu tanggung jawab semua masyarakat sebagai warga negara dan Indonesia. Edukasi sosialisasi kami akan terus lakukan termasuk inklusi."
Dengan kondisi ini, maka sekali lagi ia menekankan agar para pengusaha terutama yang kelas kakap bisa membatu pemerintah agar penerimaan negara bisa lebih baik tahun ini.
"Saya minta tolong kebetulan forum besar dan bapak ibu dompet tebal saya doakan mudah-mudahan dompet tambah tebal. Bayar pajaknya juga tambah tebal. Yailah kan bayar pajak hasil dari dompet tebal jadi fair menurut saya," tegasnya.
(dru) Next Article Indeks Kepuasan Pajak Makin Loyo, Ada Apa nih Pak Dirjen?
Most Popular