Internasional

Saat Heboh Corona dan Xi Jinping Dikabarkan 'Hilang'

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
07 February 2020 07:30
Saat Heboh Corona dan Xi Jinping Dikabarkan 'Hilang'
Foto: Parade Militer Memperingati Hari Kemerdekaan 70 Tahun Republik Rakyat China (RRC) di Beijing pada Selasa, 1 Oktober 2019 (REUTERS/Thomas Peter )
Jakarta, CNBC Indonesia - Keberadaan Presiden China Xi Jinping sempat dicari-cari oleh media asing. Bahkan, ia dikabarkan 'menghilang' dari publik di tengah hebohnya virus corona pekan ini.

Pasalnya, setelah akhir bulan lalu, muncul memberikan pidato mengenai upaya penanganan corona, belakangan Xi tidak terlihat. Ia 'lenyap' dari halaman depan surat kabar People's Daily milik negara, juga dari siaran berita malam di media pemerintah, CCTV.


Hal ini pun menjadi sorotan di berbagai media luar. Seperti dikabarkan CNN International, ke mana presiden itu juga sempat dipertanyakan warga di media sosial.

Menurut sejumlah teori, 'lenyapnya' Xi masuk akal. Salah satunya adalah Xi dengan sengaja menghilang dari publik untuk mengurus langsung masalah corona yang membuat negaranya kewalahan.

Apalagi saat ini beberapa pejabat di wilayah Wuhan dilaporkan mengundurkan diri akibat tidak ingin memikul beban berat yang ditimbulkan coronavirus. Perlu diketahui, kota Wuhan yang ada di provinsi Hubei adalah pusat coronavirus berasal.

Selain itu, negara juga sedang terus berjuang menahan penyebaran virus corona, yang sudah menyebabkan kerugian ekonomi dan sosial yang besar.

Namun begitu, faktanya, saat wabah corona terus memakan korban jiwa, yang muncul ke publik adalah nama Perdana Menteri China Li Keqiang. Li bahkan telah secara langsung mengunjungi Wuhan beberapa waktu lalu. Bukan Xi Jinping.

[Gambas:Video CNBC]



Meski dipertanyakan sejumlah media, ternyata dari pemberitaan Xinhuanet Kamis (7/2/2020), diketahui sang presiden masih di China. Bahkan, ia bertemu dengan Perdana Menteri Kamboja Samdech Techo Hun Sen di Gedung Great Hall of the People di Beijing.

Di kesempatan itu, Xi pun memberikan apresiasinya kepada Kamboja karena membantu China menghadapi corona. Termasuk ke Raja Norodom Sihamoni dan ibunya, mantan Ratu Monineath Sihanouk.

"Seorang teman dibutuhkan adalah teman yang hadir, sebagaimana rakyat Kamboja ada dengan China dalam momen spesial ini," katanya dikutip dari media itu.

Di saat yang sama, PM Kamboja juga menegaskan dukungannya pada China. Bahkan akan melakukan tur khusus sebagai tanda persahabatan.

Sementara itu, dalam pertemuan tersebut, Xi kembali menekankan bahwa pemerintahannya telah melakukan sejumlah cara untuk menekan epidemi ini.

"Sekarang, pencegahan dan kontrol telah membuahkan hasil positif," ujarnya.

"Kita akan terus menguatkan kerja sama dengan negara lain, termasuk kamboja ... dengan wabah (corona) dan memitigasi soal keamanan kesehatan baik regional maupun nasional."

China saat ini sedang dilanda wabah corona. Sejak ditemukan pada Desember lalu, virus corona telah menewaskan 630 orang di China hingga Kamis ini.

Sementara itu, jumlah korban terjangkit di seluruh dunia mencapai hampir 30 ribu kasus. Corona dikonfirmasi virus telah menyebar di sedikitnya 26 negara.

Kehadiran Xi tentunya dibutuhkan pada saat-saat genting seperti ini.






(sef/sef) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular