
Dampak Corona, Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Terkoreksi 0,9%
Chandra Gian Asmara & Monica Wareza, CNBC Indonesia
05 February 2020 11:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia menyatakan bahwa wabah virus corona atau 2019-nCov yang melanda China dan 25 negara lain dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,1% sampai 0,9%.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa beberapa konsensus menyatakan pertumbuhan ekonomi China akan turun sekitar 1%-2% akibat virus corona.
"Kalau ke Indonesia pengaruhnya 0,1% sampai 0,9%," ujarnya di sela-sela Mandiri Investment Forum 2020 di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Meski demikian, Airlangga tidak menyampaikan apakah hal ini dapat mengubah target pertumbuhan ekonomi tahun ini. Sesuai APBN 2020, pertumbuhan ekonomi di 2020 ditargetkan 5,3%.
Lebih lanjut Airlangga mengatakan bahwa dampak virus corona paling besar pada pariwisata. Pasalnya turis China yang melancong ke Indonesia mencapai 2 juta pertahun
"Dengan adanya di mana-mana travel warning, di mana-mana menyetop turis dari China maka akan ada dampaknya," ujarnya.
Sementara itu, lanjut Airlangga, dampak pada manufaktur relatif kecil karena basis beberapa sektor industri bukan di China. "Yang terkena kemungkinan di industri farmasi industri karena sebagian komponen ada di sana," ujarnya.
Hambatan lain, tutur Airlangga, adalah China memperpanjang libur massal sampai pertengahan Februari. "Karena value chain akan terganggu dan terkait mereka menyetop produksi sementara," kata Ketua Umum Partai Golkar itu.
(dob/dob) Next Article Airlangga Pede Penanganan Virus Corona Lebih Cepat dari SARS
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa beberapa konsensus menyatakan pertumbuhan ekonomi China akan turun sekitar 1%-2% akibat virus corona.
"Kalau ke Indonesia pengaruhnya 0,1% sampai 0,9%," ujarnya di sela-sela Mandiri Investment Forum 2020 di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Lebih lanjut Airlangga mengatakan bahwa dampak virus corona paling besar pada pariwisata. Pasalnya turis China yang melancong ke Indonesia mencapai 2 juta pertahun
"Dengan adanya di mana-mana travel warning, di mana-mana menyetop turis dari China maka akan ada dampaknya," ujarnya.
Sementara itu, lanjut Airlangga, dampak pada manufaktur relatif kecil karena basis beberapa sektor industri bukan di China. "Yang terkena kemungkinan di industri farmasi industri karena sebagian komponen ada di sana," ujarnya.
Hambatan lain, tutur Airlangga, adalah China memperpanjang libur massal sampai pertengahan Februari. "Karena value chain akan terganggu dan terkait mereka menyetop produksi sementara," kata Ketua Umum Partai Golkar itu.
(dob/dob) Next Article Airlangga Pede Penanganan Virus Corona Lebih Cepat dari SARS
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular