
Disuntik BCA Rp 1 T, Bank Royal Otomatis Masuk BUKU II
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
03 February 2020 19:42

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyuntik modal PT Bank Royal Indonesia senilai Rp 1 triliun. Suntikan modal ini akan menjadikan Bank Royal menjadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II.
Dalam pengumuman yang disampaikan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto menerangkan, peningkatan modal ini berlaku efektif pada 30 Januari 2020. Bank Royal akan fokus pada layanan perbankan digital.
"Bank Royal memerlukan tambahan modal agar permodalan menjadi di atas Rp 1 triliun dan menjadikan Bank Royal sebagai bank BUKU 2 yang dapat menyediakan layanan elektronik," tulis pengumuman tersebut, Senin (3/1/2020).
Pada 30 Desember 2019, Bank Royal telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk menyetujui aksi korporasi ini. Bank Royal menerbitkan 10 juta saham dengan senilai Rp 1 triliun yang seluruhnya akan diserap oleh BCA.
Saat ini BCA menggenggam 99,57% saham PT Bank Royal Indonesia. Selebihnya digenggam oleh PT BCA Finance dan BCA Finance Limited masing-masing sebesar 0,01% dan 0,424%
Seperti dituliskan sebelumnya, Direktur Keuangan BCA, Vera Eve Lim dengan tambahan modal ini, Bank Royal akan menjadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II dengan modal inti Rp 1 - 5 triliun. Saat ini, nilai buku Bank Royal sekitar Rp 300 miliar pasca diakuisisi BCA pada 5 November 2019 lalu.
"Tahun depan [suntik modal Bank Royal]. Sudah masuk RBB tahun depan, nanti dimasukkan 30 November," ucap Vera Eve Lim, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/11/2019).
Pada kesempatan sama, Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja menyatakan, Bank Royal akan diarahkan menjadi bank digital. Rencana ini diinisiasi karena masih terbukanya ceruk pasar di segmen ritel.
"Contoh diler mobil bekas ada 3.000an, yang baru ter-cover BCA baru 500, masih ada 2.500 lagi, dengan digital dan jaminan yang ada bisa dikerjakan, kredit lebih jangka pendek," ujar Jahja.
(dob/dob) Next Article Awas! Tipu-tipu Mengatasnamakan BCA Pakai Nomor Ini
Dalam pengumuman yang disampaikan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto menerangkan, peningkatan modal ini berlaku efektif pada 30 Januari 2020. Bank Royal akan fokus pada layanan perbankan digital.
"Bank Royal memerlukan tambahan modal agar permodalan menjadi di atas Rp 1 triliun dan menjadikan Bank Royal sebagai bank BUKU 2 yang dapat menyediakan layanan elektronik," tulis pengumuman tersebut, Senin (3/1/2020).
Saat ini BCA menggenggam 99,57% saham PT Bank Royal Indonesia. Selebihnya digenggam oleh PT BCA Finance dan BCA Finance Limited masing-masing sebesar 0,01% dan 0,424%
Seperti dituliskan sebelumnya, Direktur Keuangan BCA, Vera Eve Lim dengan tambahan modal ini, Bank Royal akan menjadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II dengan modal inti Rp 1 - 5 triliun. Saat ini, nilai buku Bank Royal sekitar Rp 300 miliar pasca diakuisisi BCA pada 5 November 2019 lalu.
"Tahun depan [suntik modal Bank Royal]. Sudah masuk RBB tahun depan, nanti dimasukkan 30 November," ucap Vera Eve Lim, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/11/2019).
Pada kesempatan sama, Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja menyatakan, Bank Royal akan diarahkan menjadi bank digital. Rencana ini diinisiasi karena masih terbukanya ceruk pasar di segmen ritel.
"Contoh diler mobil bekas ada 3.000an, yang baru ter-cover BCA baru 500, masih ada 2.500 lagi, dengan digital dan jaminan yang ada bisa dikerjakan, kredit lebih jangka pendek," ujar Jahja.
(dob/dob) Next Article Awas! Tipu-tipu Mengatasnamakan BCA Pakai Nomor Ini
Most Popular