Dibandingkan SARS Cs, Benarkah Virus Corona Paling Mematikan?

Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
02 February 2020 20:29
Wabah virus corona saat ini menjadi sebuah virus yang mematikan dan belum ditemukan obatnya.
Foto: WNI dari China Tiba di Indonesia (Dok. Kemenlu)
Jakarta, CNBC Indonesia - Wabah virus corona saat ini menjadi sebuah virus yang mematikan dan belum ditemukan obatnya. Namun kalau dilihat dari persentase kematian, sebenarnya virus corona dianggap paling minim jika dibandingkan virus mematikan lainnya.

Pada hari Minggu (2/2/2020), jumlah kematian akibat corona makin meningkat. Dalam sehari jumlah korban tewas bertambah 45 orang atau menjadi 304 jiwa.


Sebagaimana dilansir AFP dari televisi setempat kasus baru juga bertambah 2.590 kasus. Ini membuat total penderita corona di provinsi itu naik menjadi 14.300 orang.

Benarkah Virus Corona Menjadi yang Paling Mematikan?

Dirangkum dari berbagai sumber oleh Business Insider, virus corona ternyata memiliki tingkat kematian terendah jika dibandingkan wabah virus besar lainnya dalam 50 tahun terakhir. Data ini tidak termasuk Zika, malaria, dan demam berdarah.

Menurut para ahli, virus corona Wuhan kemungkinan berasal dari kelelawar. Lebih dari 75% penyakit yang muncul berasal dari hewan. Ini disebut penyakit zoonosis, artinya mereka dapat berpindah dari hewan ke manusia.

Setidaknya, 10 wabah penyakit pada abad terakhir telah menyebar dari mamalia ke manusia, seperti kelelawar, burung, dan babi.

Ebola merupakan virus yang berasal dari kelelawar buah di Afrika barat 40 tahun yang lalu dan telah menewaskan lebih dari 13.500 orang. Virus Marberg, SARS (sindrom pernapasan akut), MERS (sindrom pernapasan Timur Tengah), dan Nipah juga berasal dari kelelawar.


Sementara itu, flu burung H7N9 dan H5N9 berasal dari unggas yang terinfeksi ke orang-orang yang di pasar Cina, dan membunuh lebih dari 1.000 orang.

Pandemi flu babi sempat heboh pada kurun waktu 2009-2010. Virus H1N1 itu menewaskan hampir 300.000 orang dalam pandemi global dan menyebar ke 214 negara dalam waktu kurang dari setahun.

[Gambas:Video CNBC]




(dob/dob) Next Article Astaga. Setelah Corona, Muncul Wabah Flu Burung

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular