
Internasional
Duh! Pelecehan Seksual Meningkat di Militer AS
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
31 January 2020 13:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Insiden kekerasan seksual di akademi militerĀ Amerika Serikat (AS) semakin meningkat. Bahkan dibanding tahun ajaran sebelumnya, kenaikan mencapai 25%.
Sebagaimana dikabarkan AFP, selama 2018-2019 Pentagon mengakui 149 kasus kekerasan seksual. Angka tersebut meningkat dari sebelumnya dengan 117 kasus.
Selain karena laporan dari siswa ke aparat, terkuaknya kasus kekerasan seksual juga didapat dari kuesioner siswa. Setiap dua tahun, hampir 13.000 siswa secara anonim mengadukan perlakuan buruk yang mereka dapatkan.
Kasus kekerasan itu terjadi di tiga sekolah militer AS. Yakni Akademi Militer AS di West Point, New York, lalu Akademi Angkatan Laut di Annapolis, Maryland, dan Akademi Angkatan Udara di Colorado Springs, Colorado.
West Point menjadi salah satu akademi yang paling banyak melaporkan dengan 57 kasus kekerasan seksual. Sementara Akademi Angkatan Laut di Annapolis sebanyak 33 kasus. Selain itu sebanyak 40 kasus dilaporkan dari Akademi Angkatan Udara di Colorado Springs.
"Laporan ini adalah cerminan dari apa yang sudah kita ketahui," kata pensiunan Kolonel Don Christensen, mantan penuntut Angkatan Udara dan kepala organisasi Protect Our Defenders, seperti dilansir dari AFP Jumat (31/1/2020).
"Pentagon telah berulang kali gagal mengatasi krisis kekerasan seksual yang mencengkeram jajarannya dan, sebagai akibatnya, masalahnya terus tumbuh."
"Tahun demi tahun kepemimpinan militer fokus pada pencegahan, meskipun tidak ada bukti bahwa tindakan pencegahan yang dilakukan berhasil. Faktanya, yang terjadi adalah yang sebaliknya," katanya.
Christensen menyerukan reformasi pada peradilan militer Pentagon.
"Hambatan reformasi mereka yang terus-menerus telah menyebabkan peningkatan dramatis dalam kekerasan dan pelecehan seksual, tidak hanya mempengaruhi mereka yang dengan berani melayani di militer kita, tetapi juga para pemimpin generasi selanjutnya," katanya.
(sef/sef) Next Article "Ancaman" Kapal AS di Laut China Selatan
Sebagaimana dikabarkan AFP, selama 2018-2019 Pentagon mengakui 149 kasus kekerasan seksual. Angka tersebut meningkat dari sebelumnya dengan 117 kasus.
Selain karena laporan dari siswa ke aparat, terkuaknya kasus kekerasan seksual juga didapat dari kuesioner siswa. Setiap dua tahun, hampir 13.000 siswa secara anonim mengadukan perlakuan buruk yang mereka dapatkan.
Kasus kekerasan itu terjadi di tiga sekolah militer AS. Yakni Akademi Militer AS di West Point, New York, lalu Akademi Angkatan Laut di Annapolis, Maryland, dan Akademi Angkatan Udara di Colorado Springs, Colorado.
West Point menjadi salah satu akademi yang paling banyak melaporkan dengan 57 kasus kekerasan seksual. Sementara Akademi Angkatan Laut di Annapolis sebanyak 33 kasus. Selain itu sebanyak 40 kasus dilaporkan dari Akademi Angkatan Udara di Colorado Springs.
"Laporan ini adalah cerminan dari apa yang sudah kita ketahui," kata pensiunan Kolonel Don Christensen, mantan penuntut Angkatan Udara dan kepala organisasi Protect Our Defenders, seperti dilansir dari AFP Jumat (31/1/2020).
"Pentagon telah berulang kali gagal mengatasi krisis kekerasan seksual yang mencengkeram jajarannya dan, sebagai akibatnya, masalahnya terus tumbuh."
"Tahun demi tahun kepemimpinan militer fokus pada pencegahan, meskipun tidak ada bukti bahwa tindakan pencegahan yang dilakukan berhasil. Faktanya, yang terjadi adalah yang sebaliknya," katanya.
Christensen menyerukan reformasi pada peradilan militer Pentagon.
"Hambatan reformasi mereka yang terus-menerus telah menyebabkan peningkatan dramatis dalam kekerasan dan pelecehan seksual, tidak hanya mempengaruhi mereka yang dengan berani melayani di militer kita, tetapi juga para pemimpin generasi selanjutnya," katanya.
(sef/sef) Next Article "Ancaman" Kapal AS di Laut China Selatan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular