
Janji ESDM: Pembangkit Tua Bakal Diganti Jadi Energi Baru
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
30 January 2020 21:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah akan mengganti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) tua dengan Energi Baru Terbarukan (EBT). Hal tersebut disampaikan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
Jumlah PLTU berusia lebih dari 20 tahun di 7 provinsi jumlahnya 23 unit dengan total kapasitas 5.655 MW. Kemudian jumlah PLTGU berusia lebih dari 20 tahun di 5 provinsi jumlahnya 46 unit dengan total kapasitas 5.912,17 MW. Menurutnya program pergantian harus dilakukan mengingat bayak pembangkit yang usianya sudah tua.
"Banyak pembangkit listrik tenaga uap yang sudah berusia lanjut. Apakah kita akan gunakan uap nanti tentu saja kita lebih prefer mengharapkan yang renewable energi ini bisa di manfaatkan untuk melakukan replacement daripada pembangkit-pembangkit kita yang sudah tua," kata Arifin, Kamis, (30/01/2020).
Lebih lanjut dirinya mengatakan, dengan mengganti pembangkit tenaga uap tua bisa meningkatkan efisiensi. Sehingga bisa mendukung sektor industri untuk terus berkembang.
"Bagaimana kita bisa meningkatkan efisiensi dari industri energi kelistrikan sehingga memang bisa menambah kemampuan kita untuk kompetisi kita. Bisa mensupply energi kompetitf mendukung industri bisa berkembang," jelasnya.
(gus) Next Article Progres 83%, PLTU Batang 2000 MW Mulai Operasi Tahun Depan
Jumlah PLTU berusia lebih dari 20 tahun di 7 provinsi jumlahnya 23 unit dengan total kapasitas 5.655 MW. Kemudian jumlah PLTGU berusia lebih dari 20 tahun di 5 provinsi jumlahnya 46 unit dengan total kapasitas 5.912,17 MW. Menurutnya program pergantian harus dilakukan mengingat bayak pembangkit yang usianya sudah tua.
"Banyak pembangkit listrik tenaga uap yang sudah berusia lanjut. Apakah kita akan gunakan uap nanti tentu saja kita lebih prefer mengharapkan yang renewable energi ini bisa di manfaatkan untuk melakukan replacement daripada pembangkit-pembangkit kita yang sudah tua," kata Arifin, Kamis, (30/01/2020).
"Bagaimana kita bisa meningkatkan efisiensi dari industri energi kelistrikan sehingga memang bisa menambah kemampuan kita untuk kompetisi kita. Bisa mensupply energi kompetitf mendukung industri bisa berkembang," jelasnya.
(gus) Next Article Progres 83%, PLTU Batang 2000 MW Mulai Operasi Tahun Depan
Most Popular