
Jokowi Masih Cari Cara Evakuasi WNI dari Wuhan
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
30 January 2020 14:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku masih mencari solusi untuk memulangkan sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Wuhan, China.
Berbicara usai memberikan arahan dalam pembukaan rapat koordinasi Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional, Jokowi mengatakan upaya untuk memulangkan WNI dari wilayah yang terdeteksi terdapat virus corona itu butuh perencanaan yang matang.
"Kita memiliki opsi untuk evakuasi tetapi itu kan ada prosedur itu semuanya," kata Jokowi di Graha Widya Bhakti, kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten, Kamis (30/1/2020).
Jokowi mengaku telah memberikan instruksi kepada Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi untuk melakukan berbagai penjajakan, terutama bagaimana proses pemulangan WNI di Wuhan.
"Kalau ini kita evakuasi, masuknya seperti apa, kemudian setelah di bawa ke sini, apakah ada karantina. Jangan dianggap gampang. Harus disiapkan betul, karena ini menyangkut sekali lagi, menyangkut virus," ujar Jokowi.
Sebagai informasi, Kementerian Sekretariat Negara pada hari ini memang menggelar rapat secara tertutup membahas rencana pemulangan WNI dari China. Rapat tersebut dihadiri oleh Menlu dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
"Sore ini baru kita akan putuskan," kata eks Gubernur DKI Jakarta itu.
Penyebaran virus corona kian mematikan. Sampai dengan Kamis (30/1/2020) pagi, virus itu telah tersebar di 18 negara dan menyebabkan 170 orang meninggal dunia. Menurut data Komisi Kesehatan Nasional China, virus corona juga telah menjangkiti 7.711 kasus.
Ditemui sebelum mengikuti rapat dengan Komisi I DPR RI di ruang rapat Komisi I DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (30/1/2020), Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto mengonfirmasi ada penggunaan pesawat sipil milik maskapai Lion Air untuk mengevakuasi WNI yang berada di Wuhan, China.
"Iya," ujarnya seperti dilansir cnnindonesia.com.
Kendati demikian, menurut Hadi, hal itu berada dalam kewenangan Kementerian Luar Negeri. Yang pasti, kata dia, TNI tetap bersiaga untuk melakukan penjemputan dengan menggunakan dua pesawat jenis Boeing dan satu pesawat jenis Hercules.
Tidak hanya itu, Hadi mengatakan tenaga medis dari jajaran TNI juga sudah bersiaga jika sudah ada komando untuk berangkat ke Wuhan.
"Peralatan apa saja yang harus dibawa termasuk baju astronot yang putih-putih itu, termasuk juga ruang isolasi itu saya juga minta, termasuk juga untuk memonitor panas tubuh manusia. Itu sudah saya siapkan semua," kata Hadi.
"Tinggal kita koordinasi dengan menlu (Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi) kapan kita diberangkatkan. Ini leading sector-nya kan menlu. Kami yang penting siap kapan bu menlu minta bantuan, kita siap," lanjutnya.
Terkait tempat isolasi yang akan digunakan untuk mengkarantina WNI yang baru dipulangkan dari China nanti, sepenuhnya ada di tangan Kepala Pusat Kesehatan TNI/Polri. Dia belum bisa memastikan apakah Asrama Haji Pondok Gede akan digunakan untuk lokasi karantina.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Antisipasi Jokowi Terhadap Corona Virus
Berbicara usai memberikan arahan dalam pembukaan rapat koordinasi Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional, Jokowi mengatakan upaya untuk memulangkan WNI dari wilayah yang terdeteksi terdapat virus corona itu butuh perencanaan yang matang.
"Kita memiliki opsi untuk evakuasi tetapi itu kan ada prosedur itu semuanya," kata Jokowi di Graha Widya Bhakti, kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten, Kamis (30/1/2020).
"Kalau ini kita evakuasi, masuknya seperti apa, kemudian setelah di bawa ke sini, apakah ada karantina. Jangan dianggap gampang. Harus disiapkan betul, karena ini menyangkut sekali lagi, menyangkut virus," ujar Jokowi.
Sebagai informasi, Kementerian Sekretariat Negara pada hari ini memang menggelar rapat secara tertutup membahas rencana pemulangan WNI dari China. Rapat tersebut dihadiri oleh Menlu dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
"Sore ini baru kita akan putuskan," kata eks Gubernur DKI Jakarta itu.
Penyebaran virus corona kian mematikan. Sampai dengan Kamis (30/1/2020) pagi, virus itu telah tersebar di 18 negara dan menyebabkan 170 orang meninggal dunia. Menurut data Komisi Kesehatan Nasional China, virus corona juga telah menjangkiti 7.711 kasus.
Ditemui sebelum mengikuti rapat dengan Komisi I DPR RI di ruang rapat Komisi I DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (30/1/2020), Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto mengonfirmasi ada penggunaan pesawat sipil milik maskapai Lion Air untuk mengevakuasi WNI yang berada di Wuhan, China.
"Iya," ujarnya seperti dilansir cnnindonesia.com.
Kendati demikian, menurut Hadi, hal itu berada dalam kewenangan Kementerian Luar Negeri. Yang pasti, kata dia, TNI tetap bersiaga untuk melakukan penjemputan dengan menggunakan dua pesawat jenis Boeing dan satu pesawat jenis Hercules.
Tidak hanya itu, Hadi mengatakan tenaga medis dari jajaran TNI juga sudah bersiaga jika sudah ada komando untuk berangkat ke Wuhan.
"Peralatan apa saja yang harus dibawa termasuk baju astronot yang putih-putih itu, termasuk juga ruang isolasi itu saya juga minta, termasuk juga untuk memonitor panas tubuh manusia. Itu sudah saya siapkan semua," kata Hadi.
"Tinggal kita koordinasi dengan menlu (Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi) kapan kita diberangkatkan. Ini leading sector-nya kan menlu. Kami yang penting siap kapan bu menlu minta bantuan, kita siap," lanjutnya.
Terkait tempat isolasi yang akan digunakan untuk mengkarantina WNI yang baru dipulangkan dari China nanti, sepenuhnya ada di tangan Kepala Pusat Kesehatan TNI/Polri. Dia belum bisa memastikan apakah Asrama Haji Pondok Gede akan digunakan untuk lokasi karantina.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Antisipasi Jokowi Terhadap Corona Virus
Most Popular