
Panglima TNI Akui Opsi Gunakan Lion Air Evakuasi WNI di Wuhan
Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
30 January 2020 14:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto mengonfirmasi ada penggunaan pesawat sipil milik maskapai Lion Air untuk mengevakuasi WNI yang berada di Wuhan, China. Hal itu disampaikan Hadi sebelum mengikuti rapat dengan Komisi I DPR RI di ruang rapat Komisi I DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (30/1/2020).
"Iya," ujarnya seperti dikutip cnnindonesia.com.
Kendati demikian, menurut Hadi, hal itu berada dalam kewenangan Kementerian Luar Negeri. Yang pasti, kata dia, TNI tetap bersiaga untuk melakukan penjemputan dengan menggunakan dua pesawat jenis Boeing dan satu pesawat jenis Hercules.
Tidak hanya itu, Hadi mengatakan tenaga medis dari jajaran TNI juga sudah bersiaga jika sudah ada komando untuk berangkat ke Wuhan.
"Peralatan apa saja yang harus dibawa termasuk baju astronot yang putih-putih itu, termasuk juga ruang isolasi itu saya juga minta, termasuk juga untuk memonitor panas tubuh manusia. Itu sudah saya siapkan semua," kata Hadi.
"Tinggal kita koordinasi dengan menlu (Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi) kapan kita diberangkatkan. Ini leading sector-nya kan menlu. Kami yang penting siap kapan bu menlu minta bantuan, kita siap," lanjutnya.
Terkait tempat isolasi yang akan digunakan untuk mengkarantina WNI yang baru dipulangkan dari China nanti, sepenuhnya ada di tangan Kepala Pusat Kesehatan TNI/Polri. Dia belum bisa memastikan apakah Asrama Haji Pondok Gede akan digunakan untuk lokasi karantina.
Penyebaran virus corona kian mematikan. Sampai dengan Kamis (30/1/2020) pagi, virus itu telah tersebar di 18 negara dan menyebabkan 170 orang meninggal dunia. Menurut data Komisi Kesehatan Nasional China, virus corona juga telah menjangkiti 7.711 kasus.
Menteri Luar Negeri RI Retno Lestari Priansari Marsudi mengungkapkan penyebaran virus corona memang menyita energi sekaligus memengaruhi tingkat ekonomi dunia.
"Sudah beberapa hari ini saya mengoordinasikan dengan kementerian lain menghitung dampak virus ini untuk Indonesia," ujar Retno dalam Katadata Indonesia Data and Economic Conference 2020 di Hotel Indonesia Kempinski, Kamis (30/1/2020) pagi.
Menurut dia, ada dua aspek yang menjadi sorotan pemerintah. Pertama, melindungi Indonesia agar tidak terdampak virus itu via kebijakan yang ketat. Kedua, melindungi warga negara kita yang ada di Wuhan, China.
"Ini bukan easy job, tapi kewajiban kita melindungi WNI di seluruh dunia," kata Retno.
Di media sosial, viral permintaan WNI di Wuhan untuk dievakuasi. Ini lantaran mereka mengkhawatirkan penyebaran virus tersebut. Menanggapi hal itu, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menuturkan pemerintah sudah menyiapkan langkah-langkah evakuasi.
"Tetapi memang Wuhan ini sekarang jadi daerah yang diisolir sehingga tidak ada yang boleh masuk dan keluar," katanya di kantor Wapres, Jakarta, Rabu (29/1/20).
"Pemerintah kita siap. Kalau kemungkinannya sudah mungkin kita akan evakuasi. Tapi pemerintah terus memperhatikan anak-anak kita terutama yang di Wuhan. Kita membantu logistiknya," ujar Kiai Ma'ruf.
Ia pun mengklaim kendala serupa tidak hanya dialami Indonesia, melainkan juga negara-negara lain macam Jepang dan Amerika Serikat.
"Jadi karena situasi memang jadi daerah isolasi. Sehingga semuanya masih menunggu sikap dari Pemerintah China," kata Kiai Ma'ruf.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/dob) Next Article Ekonom: Sektor Pertanian China Akan Terdampak Virus Corona
"Iya," ujarnya seperti dikutip cnnindonesia.com.
Kendati demikian, menurut Hadi, hal itu berada dalam kewenangan Kementerian Luar Negeri. Yang pasti, kata dia, TNI tetap bersiaga untuk melakukan penjemputan dengan menggunakan dua pesawat jenis Boeing dan satu pesawat jenis Hercules.
![]() |
Tidak hanya itu, Hadi mengatakan tenaga medis dari jajaran TNI juga sudah bersiaga jika sudah ada komando untuk berangkat ke Wuhan.
"Peralatan apa saja yang harus dibawa termasuk baju astronot yang putih-putih itu, termasuk juga ruang isolasi itu saya juga minta, termasuk juga untuk memonitor panas tubuh manusia. Itu sudah saya siapkan semua," kata Hadi.
"Tinggal kita koordinasi dengan menlu (Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi) kapan kita diberangkatkan. Ini leading sector-nya kan menlu. Kami yang penting siap kapan bu menlu minta bantuan, kita siap," lanjutnya.
Terkait tempat isolasi yang akan digunakan untuk mengkarantina WNI yang baru dipulangkan dari China nanti, sepenuhnya ada di tangan Kepala Pusat Kesehatan TNI/Polri. Dia belum bisa memastikan apakah Asrama Haji Pondok Gede akan digunakan untuk lokasi karantina.
Penyebaran virus corona kian mematikan. Sampai dengan Kamis (30/1/2020) pagi, virus itu telah tersebar di 18 negara dan menyebabkan 170 orang meninggal dunia. Menurut data Komisi Kesehatan Nasional China, virus corona juga telah menjangkiti 7.711 kasus.
Menteri Luar Negeri RI Retno Lestari Priansari Marsudi mengungkapkan penyebaran virus corona memang menyita energi sekaligus memengaruhi tingkat ekonomi dunia.
"Sudah beberapa hari ini saya mengoordinasikan dengan kementerian lain menghitung dampak virus ini untuk Indonesia," ujar Retno dalam Katadata Indonesia Data and Economic Conference 2020 di Hotel Indonesia Kempinski, Kamis (30/1/2020) pagi.
Menurut dia, ada dua aspek yang menjadi sorotan pemerintah. Pertama, melindungi Indonesia agar tidak terdampak virus itu via kebijakan yang ketat. Kedua, melindungi warga negara kita yang ada di Wuhan, China.
"Ini bukan easy job, tapi kewajiban kita melindungi WNI di seluruh dunia," kata Retno.
Di media sosial, viral permintaan WNI di Wuhan untuk dievakuasi. Ini lantaran mereka mengkhawatirkan penyebaran virus tersebut. Menanggapi hal itu, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menuturkan pemerintah sudah menyiapkan langkah-langkah evakuasi.
"Tetapi memang Wuhan ini sekarang jadi daerah yang diisolir sehingga tidak ada yang boleh masuk dan keluar," katanya di kantor Wapres, Jakarta, Rabu (29/1/20).
"Pemerintah kita siap. Kalau kemungkinannya sudah mungkin kita akan evakuasi. Tapi pemerintah terus memperhatikan anak-anak kita terutama yang di Wuhan. Kita membantu logistiknya," ujar Kiai Ma'ruf.
Ia pun mengklaim kendala serupa tidak hanya dialami Indonesia, melainkan juga negara-negara lain macam Jepang dan Amerika Serikat.
"Jadi karena situasi memang jadi daerah isolasi. Sehingga semuanya masih menunggu sikap dari Pemerintah China," kata Kiai Ma'ruf.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/dob) Next Article Ekonom: Sektor Pertanian China Akan Terdampak Virus Corona
Most Popular