Bagi Jokowi, Orang Keturunan China Juara Soal Berbisnis

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
30 January 2020 11:18
Masyarakat Tionghoa begitu ahli, terutama dalam urusan bisnis dan perdagangan.
Foto: Presiden RI Joko Widodo di acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan Tahun 2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Jakarta, CNBC Indonesia - Siapa yang tidak mengenal Jack Ma? Pendiri perusahaan multinasional yang memiliki spesialisasi e-commerce hingga kecerdasan buatan bernama Alibaba Group.

Jack Ma, yang merupakan asli Tionghoa, saat ini menjadi orang terkaya se-China. Kekayaan Jack Ma di September 2019 mencapai US$ 38,2 miliar atau setara Rp 534 triliun. Angka ini naik dari 2018 lalu yang hanya US$ 34,6 miliar.

Tak diragukan, darah leluhurnya yang terkenal berkarakter gigih dan ulet dalam usaha ikut berpengaruh dalam kesuksesannya. Namun, Jack Ma tak seorang diri, karena masih ada masyarakat Tionghoa yang sukses, terutama di Indonesia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat menghadiri Perayaan Imlek Nasional 2020, pun sempat berbicara bagaimana masyarakat Tionghoa begitu ahli, terutama dalam urusan bisnis dan perdagangan.

"Tidak mudah mengalahkan urusan bisnis ke warga Tionghoa. Rata-rata jago di bidang bisnis dan perdagangan. Manufaktur, jasa dan lainnya," kata Jokowi, di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (30/1/2020).

Jokowi tak memungkiri, buah yang dipetik masyarakat Tionghoa yang mencapai kesuksesan, tak lepas dari kegigihan maupun kerja keras yang telah dilalui bertahun-tahun. Hal itu, kata dia, harus dijadikan contoh.

"Harus diakui keturunan Tionghoa pekerja keras," kata eks Gubernur DKI Jakarta itu.

Tak lama berselang, Jokowi kemudian memanggil beberapa nama untuk menceritakan kisah suksesnya. Salah satu nama yang diminta Jokowi naik ke atas panggung, adalah legenda bulu tangkis Indonesia, Susi Susanti.

"Dulu pertama raih emas di olimpiade, kerja kerasnya apa? Perasaannya seperti apa?," tanya Jokowi kepada Susi Susanti.

Peraih emas olimpiade Barcelona itu kemudian menceritakan bagaimana kerja kerasnya untuk menggapai kesuksesan. Hal itu, kata Susi, bukanlah hal mudah karena dibutuhkan pengorbanan yang besar.

"Yang pasti untuk jadi juara gak mudah. Latihan. Pagi jam 6 sampai jam 10. Siang jam 2 sampai jam 4. Sorenya jam 6 sampai 8. Memang seperti minum obat, 3 kali sehari," jelasnya.


(dru) Next Article Luhut Ceramahi Anak-Anak Muda: dari Bisnis Hingga Kejujuran

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular