Luhut Bongkar Cerita RI Nyaris Gagal Produksi Kapal Selam

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
30 January 2020 06:03
Indonesia nyaris gagal punya kemampuan memproduksi kapal selam.
Foto: Presiden Jokowi meninjau galangan kapal perang PT PAL di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. (Dok Agus Suparto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kapal selam Alugoro  yang diproduksi digalangan kapal PT PAL Indonesia ternyata punya ikatan emosional dengan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Melalui akun resmi media sosialnya, Luhut bercerita awal mula produksi kapal selam Alugoro dan proyeknya nyaris gagal.

"Saya memang mempunyai hubungan kerja yang sedikit emosional dengan pembuatan kapal selam Alugoro kelas 209, yang dibuat sepenuhnya di pabrik kapal PT PAL ini," kata Luhut dikutip Kamis (30/1)

Ia bercerita ada peristiwa penting beberapa tahun sebelum ditandatanganinya kontrak PT PAL dengan perusahaan galangan kapal dari Korea Selatan untuk membuat tiga kapal selam kelas Changbogo, yang merupakan hasil pengembangan kapal selam U-209 buatan Thyssenkrupp Marine Systems, Jerman.

"Dalam kontrak tersebut, dijanjikan bahwa satu kapal selam dibangun sepenuhnya di Korea Selatan. Kapal selam kedua separuh bagian dibangun oleh para teknisi PT PAL di Korea Selatan, dan kapal selam ketiga sepenuhnya dibangun oleh pakar-pakar dari Indonesia di Surabaya," kata Luhut.

Ia bilang program tersebut awalnya tidak semulus seperti diharapkan. Menurutnya banyak kendala menimpa proyek strategis ini. Luhut mengakui sebagian besar justru terjadi di pihak Indonesia, sampai-sampai muncul opsi untuk membatalkan pembuatan kapal selam tersebut dan diganti kapal jenis lain. Saat itu juga ada juga dorongan kuat untuk membeli kapal selam yang sudah jadi dari negara lain, yaitu Rusia.

Luhut Bongkar Cerita RI Nyaris Gagal Produksi Kapal SelamFoto: Kapal Selam Alugoro Karya Anak Bangsa. (Dok : BUMN)


"Ketika saya menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Direksi PT PAL datang ke saya dan menuturkan berbagai kesulitan dalam dalam pembuatan kapal selam di Indonesia. Ketika tahu bahwa ujung dari kerjasama tersebut adalah melatih kemampuan bangsa kita untuk membuat kapal selam sendiri, maka saya total mendukung rencana mereka," katanya.

"Saya waktu itu percaya bahwa esok Indonesia mempunyai alutsista yang canggih tetapi buatan dalam negeri. Karya asli anak bangsa dan bukan hanya impor melulu," katanya.

Luhut mengaku proyek kapal selam buatan Indonesia menjadi perhatiannya. Ia cerita setiap melakukan kunjungan ke Surabaya, dia selalu sempatkan mampir ke PT PAL. Meskipun perlahan, tetapi program pembuatan kapal selam itu berjalan lancar.

"Dok dan galangan khusus telah terbangun. Kunjungan berikutnya, saya lihat tubuh kapal selam "Made in Indonesia" itu sudah terbentuk. Saya teliti dari dekat sambil mengelus tubuh bajanya," kata Luhut

"Dirut PT PAL dengan bangga mengatakan kepada saya, "Pak Luhut, menurut para ahli Korea, las-lasan anak-anak kita ini zero-defect, alias tanpa cacat sedikit pun!" Saya turut bangga karena di tempat asalnya, las-lasan demikian terkadang banyak yang harus diulang karena ada kesalahan atau kurang rata," katanya.

"Saya turut bangga karena di tempat asalnya, las-lasan demikian terkadang banyak yang harus diulang karena ada kesalahan atau kurang rata. Saat itu saya katakan dalam hati, saya bangga melihat "bayi" saya," kata Luhut

Penantian Luhut akhirnya terjawab beberapa hari sebelum ia terbang ke Davos, Swiss, dalam acara WEF, ia mendapat laporan bahwa kapal selam Alugoro sang 'bayinya' sudah berhasil menyelam sampai kedalaman 251 meter di selatan Pulau Jawa.

Ia berharap akhir tahun 2020 ini kapal selam buatan dalam negeri Alugoro bisa diserahkan kepada TNI-AL.

Luhut Bongkar Cerita RI Nyaris Gagal Produksi Kapal SelamFoto: Kapal Selam Alugoro Karya Anak Bangsa. (Dok : BUMN)


"Semoga ke depannya kita bisa mengembangkan teknologi alutsista Indonesia lebih maju lagi dan membuat kapal selam yang lebih canggih lagi. Predikat sebagai negara Asia keempat yang bisa membuat kapal selam sendiri, selain Tongkok. Korsel, serta Jepang pasti akan diperhitungkan oleh para negara tetangga kita," katanya.

[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Ada Kabar Produksi Tahap II Kapal Selam RI-Korsel Batal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular