
WNI di Wuhan Minta Dievakuasi, Jokowi: Kota itu Masih Dikunci
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
29 January 2020 14:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Wuhan, China, meminta pemerintah untuk segera dievakuasi dari daerah yang merupakan asalĀ virus corona tersebut.
Permintaan tersebut disampaikan langsung para WNI melalui media sosial, dan ditujukkan kepada PresidenĀ Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Lantas, apa kata Jokowi terkait hal itu?
"Tentu saja pemerintah memiliki opsi untuk evakuasi, tetapi sekali lagi kota-kota itu masih dikunci," kata Jokowi di sela kunjungan kerja di Kota Cimahi, Jawa Barat, Rabu (29/1/2020).
Jokowi menegaskan bahwa komunikasi antara Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan kalangan mahasiswa di China, termasuk di Wuhan, berjalan baik. Pemerintah berjanji akan segera mencarikan solusi untuk mengatasi hal itu.
"Yang paling penting komunikasi antara KBRI dan mahasiswa dan masyarakat yang ada di sana selalu terjalin dengan baik. Ini nanti mungkin dalam 4-5 hari baru urusan logistik yang akan dicarikan solusinya," kata Jokowi.
Sebagai informasi, unggahan seorang WNI di media sosial mendadak viral. WNI tersebut meminta pertolongan kepada pemerintah untuk mengevakuasi sejumlah masyarakat Indonesia yang berada di Kota Wuhan, China.
"Bu menlu @Menlu_RI @jokowi kami berharap seluruh orang Indonesia yang ada di kota Wuhan mohon segera dievakuasi secepatnya. Ini sangat darurat. Melihat banyaknya jumlah korban terinfeksi dan meninggal dunia yang terus bertambah dan jumlah org yg terjangkit mencapai 5000 lebih," tulis Yuliannova Chaniago, seorang mahasiswa Indonesia di China di akun Twitter-nya, Rabu (29/1/2020).
Dalam postingan lainnya, ia mengatakan meski kondisinya dan WNI lainnya saat ini di Wuhan dalam kondisi aman. Namun, Yuliannova mengaku tetap khawatir mengingat jumlah korban virus corona terus bertambah dan penyebarannya semakin luas.
"Bantuan yang kami terima juga akan habis dalam beberapa hari ke depan. Oleh karena itu kami berharap dievakuasi. Proses evakuasi diharapkan dapat berjalan dengan segera, lancar dan baik. @jokowi @Menlu_RI @KBRI_Beijing Wuhan, 29 Januari 2020," tulisnya lagi.
Saat postingan itu dipublikasikan, pemerintah China mengkonfirmasi jumlah korban virus yang mirip SARS ini telah mencapai hampir 6.000 kasus. Per Rabu siang ini, corona sudah menewaskan 132 orang.
Sementara itu, berbagai negara di dunia sudah merencanakan proses evakuasi warganya di Wuhan, antara lain Prancis, Jepang dan Amerika Serikat.
Menanggapi situasi ini, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah mengatakan bahwa pemerintah Indonesia juga telah merencanakan upaya evakuasi WNI di Wuhan. Hal itu disampaikan melalui pesan singkat kepada CNBC Indonesia, Rabu (29/1/2020).
"Terkait rencana evakuasi dapat disampaikan bahwa saat ini adalah dalam proses mematangkan rencana tersebut," jelasnya.
"Menteri luar negeri telah meminta Dubes RI Beijing untuk melakukan komunikasi intensif dengan otoritas RRT (Republik Rakyat Tiongkok / China) agar RRT memberikan fasilitasi proses evakuasi WNI di Provinsi Hubei. Pesan yang sama juga telah disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri RI kepada Kedubes RRT di Jakarta."
(miq/miq) Next Article 243 WNI di Wuhan Aman & Tak Terjangkit Virus Corona
Permintaan tersebut disampaikan langsung para WNI melalui media sosial, dan ditujukkan kepada PresidenĀ Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Lantas, apa kata Jokowi terkait hal itu?
Jokowi menegaskan bahwa komunikasi antara Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan kalangan mahasiswa di China, termasuk di Wuhan, berjalan baik. Pemerintah berjanji akan segera mencarikan solusi untuk mengatasi hal itu.
"Yang paling penting komunikasi antara KBRI dan mahasiswa dan masyarakat yang ada di sana selalu terjalin dengan baik. Ini nanti mungkin dalam 4-5 hari baru urusan logistik yang akan dicarikan solusinya," kata Jokowi.
Sebagai informasi, unggahan seorang WNI di media sosial mendadak viral. WNI tersebut meminta pertolongan kepada pemerintah untuk mengevakuasi sejumlah masyarakat Indonesia yang berada di Kota Wuhan, China.
"Bu menlu @Menlu_RI @jokowi kami berharap seluruh orang Indonesia yang ada di kota Wuhan mohon segera dievakuasi secepatnya. Ini sangat darurat. Melihat banyaknya jumlah korban terinfeksi dan meninggal dunia yang terus bertambah dan jumlah org yg terjangkit mencapai 5000 lebih," tulis Yuliannova Chaniago, seorang mahasiswa Indonesia di China di akun Twitter-nya, Rabu (29/1/2020).
Dalam postingan lainnya, ia mengatakan meski kondisinya dan WNI lainnya saat ini di Wuhan dalam kondisi aman. Namun, Yuliannova mengaku tetap khawatir mengingat jumlah korban virus corona terus bertambah dan penyebarannya semakin luas.
"Bantuan yang kami terima juga akan habis dalam beberapa hari ke depan. Oleh karena itu kami berharap dievakuasi. Proses evakuasi diharapkan dapat berjalan dengan segera, lancar dan baik. @jokowi @Menlu_RI @KBRI_Beijing Wuhan, 29 Januari 2020," tulisnya lagi.
Saat postingan itu dipublikasikan, pemerintah China mengkonfirmasi jumlah korban virus yang mirip SARS ini telah mencapai hampir 6.000 kasus. Per Rabu siang ini, corona sudah menewaskan 132 orang.
Sementara itu, berbagai negara di dunia sudah merencanakan proses evakuasi warganya di Wuhan, antara lain Prancis, Jepang dan Amerika Serikat.
Menanggapi situasi ini, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah mengatakan bahwa pemerintah Indonesia juga telah merencanakan upaya evakuasi WNI di Wuhan. Hal itu disampaikan melalui pesan singkat kepada CNBC Indonesia, Rabu (29/1/2020).
"Terkait rencana evakuasi dapat disampaikan bahwa saat ini adalah dalam proses mematangkan rencana tersebut," jelasnya.
"Menteri luar negeri telah meminta Dubes RI Beijing untuk melakukan komunikasi intensif dengan otoritas RRT (Republik Rakyat Tiongkok / China) agar RRT memberikan fasilitasi proses evakuasi WNI di Provinsi Hubei. Pesan yang sama juga telah disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri RI kepada Kedubes RRT di Jakarta."
(miq/miq) Next Article 243 WNI di Wuhan Aman & Tak Terjangkit Virus Corona
Most Popular