Internasional

Corona Merajalela, Ramai Negara Evakuasi Warga dari China

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
28 January 2020 17:03
Corona Merajalela, Ramai Negara Evakuasi Warga dari China
Jakarta, CNBC Indonesia - Kota Wuhan yang berada di provinsi Hubei, China, disebut bagaikan kota mati saat ini. Itu terjadi setelah pemerintah China mengumumkan menutup akses ke dan dari kota tempat lahirnya virus corona yang mematikan.

Sejak pertama menyebar di China Desember 2019 hingga Selasa (28/1/2020), virus ini sudah menginfeksi 4.000-an lebih orang. Novel 201 Coronavirus (2019-nCoV) ini juga telah menyebabkan 107 orang tewas.


Akibat penyebaran yang sangat, pemerintah China juga telah menutup sejumlah kota lainnya yang ada di sekitar Wuhan. Termasuk kota Ezhou dan Huanggang, sebagaimana dilaporkan Business Insider.

Penutupan kota-kota itu pun ditanggapi oleh sejumlah negara yang warganya ada di Wuhan. Bahkan, banyak negara bakal melakukan evakuasi demi menyelamatkan warganya dari China.

Setidaknya ada 11 negara yang sudah memastikan evakuasi ini, yakni:

[Gambas:Video CNBC]





Jerman

Jerman mengatakan akan mengevakuasi 90 warga yang tinggal di wilayah Wuhan. Hal ini diutarakan pemerintah negara tersebut Selasa pagi.

Maroko

Maroko akan mengevakuasi 100 warga, yang sebagian besar pelajar, dari wilayah Wuhan.

Prancis

Prancis berencana mengevakuasi beberapa ratus dari 800 warganya yang tinggal di daerah Wuhan. Negara ini juga mengharuskan warga yang dievakuasi untuk dikarantina selama 14 hari terlebih dulu, untuk menghindari penyebaran virus di Prancis.

Jepang

Jepang berencana men-charter penerbangan pada hari Selasa untuk membawa pulang warganya yang ada di Wuhan, kata dua sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi mengatakan sekitar 430 warga negara Jepang telah dikonfirmasi berada di provinsi Hubei.

Spanyol

Pemerintah Spanyol bekerja sama dengan China dan Uni Eropa untuk memulangkan warga negara Spanyol dari wilayah Wuhan, kata Menteri Luar Negeri Arancha Gonzalez Laya.

Amerika Serikat

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan akan mengevakuasi personel dari konsulatnya yang ada di Wuhan untuk kembali Amerika Serikat. Negeri Paman Sam juga mengatakan akan menyediakan sejumlah kursi bagi beberapa warga negara yang ingin ikut dalam penerbangan kembali ke AS.

"Sejumlah warga pribadi akan dapat naik penerbangan tunggal meninggalkan Wuhan pada 28 Januari ke San Francisco," katanya.

Inggris

Juru bicara Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan pemerintah sedang berdiskusi dengan mitra internasional untuk menemukan solusi untuk membantu Inggris dan warga negara asing lainnya meninggalkan Wuhan.

Kanada

Menteri Luar Negeri Kanada, Francois-Philippe Champagne mengatakan pada hari Senin bahwa delapan dari sekitar 167 warga negara di wilayah Wuhan, telah meminta bantuan konsuler untuk kembali ke Kanada.

Ia juga mengatakan tidak mengesampingkan kemungkinan untuk melakukan evakuasi. Namun, setiap permintaan konsuler akan dievaluasi berdasarkan "kasus per kasus" terlebih dulu, katanya.

Rusia

Rusia telah melakukan pembicaraan dengan China tentang rencana evakuasi warga negaranya dari provinsi Wuhan dan Hubei, kata kedutaan Rusia di China.

Belanda

Pemerintah Belanda sedang mempelajari cara untuk mengevakuasi 20 warga Belanda dari Wuhan, lapor kantor berita ANP.

Myanmar

Pihak berwenang di Myanmar mengatakan mereka telah membatalkan rencana evakuasi 60 siswa yang sedang belajar di Wuhan dari wilayah Mandalay.

Juru bicara pemerintah kota Mandalay, Kyaw Yin Myint mengatakan kepada Reuters bahwa "keputusan akhir" telah dibuat. Keputusan itu adalah untuk membawa pulang para warga setelah 14 hari atau setelah periode inkubasi virus berakhir.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular