
Airlangga: Virus Corona Tambah Ketidakpastian Ekonomi Dunia
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
28 January 2020 13:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjadi pembicara kunci dalam acara peluncuran World Development Report 2020 oleh World Bank Indonesia di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (28/1/2020). Dalam sambutannya, Airlangga membeberkan sejumlah faktor pemicu ketidakpastian ekonomi, termasuk virus corona.
"Di Eropa seperti Inggris yang masih bermasalah [Brexit]. Kemudian Jepang dengan Korea Selatan. Kemudian yang terbaru adalah merebaknya virus corona di China. Tentu ini menjadi persoalan-persoalan baru untuk perekonomian dunia," kata Airlangga.
Oleh karena itu, menurut dia, perekonomian saat ini harus memperhatikan apa yang terjadi di banyak negara lain. Karena bisa jadi, hal itu akan berdampak terhadap ekonomi di Tanah Air.
Kendati demikian, lanjut Airlangga, berdasarkan hasil pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF) tahun 2020 di Davos, Swiss, berbagai negara optimistis perekonomian dunia akan membaik pada tahun ini.
"Karena berbagai negara masih tumbuh, termasuk Amerika Serikat dan China, dan yang paling penting dari negara-negara itu, region yang masih positif di atas pertumbuhan ekonomi rata-rata adalah ASEAN. Maka Indonesia maupun ASEAN itu menjadi kunci perekonomian di dalam region ini," ujar Airlangga.
Untuk diketahui, wabah virus mematikan corona tak hanya jadi ancaman mematikan bagi China, tapi juga bagi dunia. Pemerintah Jerman mengonfirmasi kasus pertama di negara itu pada Senin (27/1/2020) malam waktu setempat.
Jerman menjadi negara ke-16 yang melaporkan kasus coronavirus atau Novel 201 Coronavirus (2019-nCoV) yang mematikan di seluruh dunia. Jerman juga merupakan negara kedua yang melaporkan kasus di Eropa, setelah Perancis. Hingga hari ini, korban tewas menembus 106 jiwa.
Pekan lalu, The New York Times menuliskan, virus corona bisa menjadi ancaman serius bagi ekonomi global karena bisa berujung pada krisis.
Dalam artikel yang di publikasi pekan lalu, dengan judul How China's Virus Outbreak Could Threaten the Global Economy, dipaparkan kejatuhan pasar keuangan dunia, di mana kejadian itu diindikasikan sebagai sinyal ketakutan akan krisis ekonomi global. Ketakutan makin menjadi kala tingkat keparahan virus corona tampak semakin nyata.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Wiku: Kasus Corona B117 Tak Tingkatkan Transmisi Covid-19 RI
"Di Eropa seperti Inggris yang masih bermasalah [Brexit]. Kemudian Jepang dengan Korea Selatan. Kemudian yang terbaru adalah merebaknya virus corona di China. Tentu ini menjadi persoalan-persoalan baru untuk perekonomian dunia," kata Airlangga.
Oleh karena itu, menurut dia, perekonomian saat ini harus memperhatikan apa yang terjadi di banyak negara lain. Karena bisa jadi, hal itu akan berdampak terhadap ekonomi di Tanah Air.
"Karena berbagai negara masih tumbuh, termasuk Amerika Serikat dan China, dan yang paling penting dari negara-negara itu, region yang masih positif di atas pertumbuhan ekonomi rata-rata adalah ASEAN. Maka Indonesia maupun ASEAN itu menjadi kunci perekonomian di dalam region ini," ujar Airlangga.
Untuk diketahui, wabah virus mematikan corona tak hanya jadi ancaman mematikan bagi China, tapi juga bagi dunia. Pemerintah Jerman mengonfirmasi kasus pertama di negara itu pada Senin (27/1/2020) malam waktu setempat.
Jerman menjadi negara ke-16 yang melaporkan kasus coronavirus atau Novel 201 Coronavirus (2019-nCoV) yang mematikan di seluruh dunia. Jerman juga merupakan negara kedua yang melaporkan kasus di Eropa, setelah Perancis. Hingga hari ini, korban tewas menembus 106 jiwa.
Pekan lalu, The New York Times menuliskan, virus corona bisa menjadi ancaman serius bagi ekonomi global karena bisa berujung pada krisis.
Dalam artikel yang di publikasi pekan lalu, dengan judul How China's Virus Outbreak Could Threaten the Global Economy, dipaparkan kejatuhan pasar keuangan dunia, di mana kejadian itu diindikasikan sebagai sinyal ketakutan akan krisis ekonomi global. Ketakutan makin menjadi kala tingkat keparahan virus corona tampak semakin nyata.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Wiku: Kasus Corona B117 Tak Tingkatkan Transmisi Covid-19 RI
Most Popular