
Top Pak Jokowi! China Melunak, Dubesnya Akui Natuna Milik RI
Redaksi, CNBC Indonesia
24 January 2020 15:23

Xiao menemui Mahfud pada Kamis (16/1/2020). Pertemuan tersebut membahas sejumlah kerja sama Indonesia-China hingga persoalan Natuna.
Mahfud mengatakan dirinya juga menyampaikan sikap Indonesia soal Natuna. Indonesia, kata dia, tetap menjaga kedaulatan dan hak berdaulat di Natuna.
Sementara itu Xiao mengatakan pertemuan itu membahas kerja sama pertama di periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat. Dia mengatakan Indonesia-China akan menjalin kerja sama di berbagai bidang.
"Saya baru saja melakukan pertemuan dengan pihak kementerian mengenai perjanjian China dan Indonesia. Ini adalah tahun permulaan di mana Presiden Jokowi untuk kedua kalinya melakukan kerja sama Indonesia-China. Pertemuan tersebut membahas banyak hal contohnya pertukaran dagang dan lain-lain," kata Xiao Qian.
Dia juga mengaku hubungan antara Indonesia dan China dalam keadaan baik-baik saja. Dia menyebut Indonesia dan China menjalankan kerja sama dalam bidang politik hingga perdagangan.
"China dan Indonesia adalah teman baik. Kami menjalankan kerja sama dalam bidang ekonomi, politik, investasi, perdagangan dan banyak hal lain yang diakomodasi. Walaupun kami berteman baik, terkadang kami juga memiliki jalur yang berbeda atau tidak sejalan dengan Indonesia. Tapi itu bukan masalah, karena kami masih bisa berdiskusi dengan baik ketika ada masalah," ujarnya.
"Antara teman baik, antara saudara, pasti ada yang punya pandangan berbeda," kata Xiao.
Menurut dia, hal ini bisa dibicarakan lewat jalur diplomatik. Xiao menegaskan masalah Natuna tidak mempengaruhi hubungan bilateral Indonesia-China.
Hari ini, Xiao menemui Syarief. Xiao pun menegaskan perairan Natuna adalah milik Indonesia. Ia juga memastikan pemerintah China tidak akan mempermasalahkan fakta laut Natuna adalah milik Indonesia.
"Pertama, tidak ada perselisihan antara Indonesia dengan China terkait teritorial kita. Natuna adalah milik Indonesia. China tidak pernah permasalahkan itu. China juga memiliki klaim teritorial sendiri terkait Kepulauan Spratly dan Indonesia pun tidak pernah mempermasalahkan itu," kata Xiao Qian di gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (24/1/2020) seperti dikutip dari detikcom.
(hoi/hoi)
Mahfud mengatakan dirinya juga menyampaikan sikap Indonesia soal Natuna. Indonesia, kata dia, tetap menjaga kedaulatan dan hak berdaulat di Natuna.
Sementara itu Xiao mengatakan pertemuan itu membahas kerja sama pertama di periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat. Dia mengatakan Indonesia-China akan menjalin kerja sama di berbagai bidang.
Dia juga mengaku hubungan antara Indonesia dan China dalam keadaan baik-baik saja. Dia menyebut Indonesia dan China menjalankan kerja sama dalam bidang politik hingga perdagangan.
"China dan Indonesia adalah teman baik. Kami menjalankan kerja sama dalam bidang ekonomi, politik, investasi, perdagangan dan banyak hal lain yang diakomodasi. Walaupun kami berteman baik, terkadang kami juga memiliki jalur yang berbeda atau tidak sejalan dengan Indonesia. Tapi itu bukan masalah, karena kami masih bisa berdiskusi dengan baik ketika ada masalah," ujarnya.
"Antara teman baik, antara saudara, pasti ada yang punya pandangan berbeda," kata Xiao.
Menurut dia, hal ini bisa dibicarakan lewat jalur diplomatik. Xiao menegaskan masalah Natuna tidak mempengaruhi hubungan bilateral Indonesia-China.
Hari ini, Xiao menemui Syarief. Xiao pun menegaskan perairan Natuna adalah milik Indonesia. Ia juga memastikan pemerintah China tidak akan mempermasalahkan fakta laut Natuna adalah milik Indonesia.
"Pertama, tidak ada perselisihan antara Indonesia dengan China terkait teritorial kita. Natuna adalah milik Indonesia. China tidak pernah permasalahkan itu. China juga memiliki klaim teritorial sendiri terkait Kepulauan Spratly dan Indonesia pun tidak pernah mempermasalahkan itu," kata Xiao Qian di gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (24/1/2020) seperti dikutip dari detikcom.
(hoi/hoi)
Pages
Most Popular