
Yenny Wahid Komisaris Garuda, Erick: Lindungi Pramugari
Monica Wareza, CNBC Indonesia
23 January 2020 13:03

Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, buka-bukaan soal alasannya menunjuk Yenny Wahid sebagai Komisaris Independen di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Menurut Erick, sosok Yenny tak perlu dipertanyakan lagi Apalagi sebagai perempuan, Yenny juga dikenal publik sangat concern dengan isu-isu gender.
"Di mana dengan ada Bu Yenny, tentu sekarang pramugari, pekerja front office perempuan paling tidak ada yang melindungi atau ada yang bisa diajak bicara," kata Erick, Kamis (23/1/2020).
Yenny Wahid, kata Erick, memiliki latar belakang yang jelas sebagai aktivis. Posisinya di Garuda juga menjadi komisaris independen atau perwakilan publik, artinya bukan wakil siapa-siapa kecuali publik.
Terkait kasus-kasus yang menyeret pramugari maskapai penerbangan pelat merah tersebut, Erick enggan mengomentari satu per satu. Namun, ia berpesan, apapun yang dilakukan harus memiliki obyektif tertentu dan tidak membawa kepentingan apa-apa. Saat ini, ia hanya fokus membenahi BUMN. "Bagaimana kita mensinergikan daripada industri yang ada hari ini."
Desember lalu, Erick sempat mengutuk keras soal perilaku atasan di mana pun termasuk di perusahaan yang memanfaatkan kewenangan dalam mengambil keuntungan dari bawahannya yang wanita.
"Saya mengutuk keras atasan yang mengambil keuntungan dari bawahan perempuan dengan cara-cara tidak profesional, manajer kepada timnya, penumpang kepada pramugari, atau teman yang sekedar iseng. Pelecehan seksual adalah tindak kejahatan. Berhenti hari ini," ujarnya.
Erick mengajak semua untuk tidak diam, untuk berani bergerak, untuk berani menghentikan kekerasan dan pelecehan seksual karena itu adalah penghinaan. Ia mengajak ibu-ibu bersatu melawan kekerasan seksual.
(gus/gus) Next Article Buat Transformasi, Erick Thohir Ganti Logo Baru BUMN
Menurut Erick, sosok Yenny tak perlu dipertanyakan lagi Apalagi sebagai perempuan, Yenny juga dikenal publik sangat concern dengan isu-isu gender.
"Di mana dengan ada Bu Yenny, tentu sekarang pramugari, pekerja front office perempuan paling tidak ada yang melindungi atau ada yang bisa diajak bicara," kata Erick, Kamis (23/1/2020).
Terkait kasus-kasus yang menyeret pramugari maskapai penerbangan pelat merah tersebut, Erick enggan mengomentari satu per satu. Namun, ia berpesan, apapun yang dilakukan harus memiliki obyektif tertentu dan tidak membawa kepentingan apa-apa. Saat ini, ia hanya fokus membenahi BUMN. "Bagaimana kita mensinergikan daripada industri yang ada hari ini."
Desember lalu, Erick sempat mengutuk keras soal perilaku atasan di mana pun termasuk di perusahaan yang memanfaatkan kewenangan dalam mengambil keuntungan dari bawahannya yang wanita.
"Saya mengutuk keras atasan yang mengambil keuntungan dari bawahan perempuan dengan cara-cara tidak profesional, manajer kepada timnya, penumpang kepada pramugari, atau teman yang sekedar iseng. Pelecehan seksual adalah tindak kejahatan. Berhenti hari ini," ujarnya.
Erick mengajak semua untuk tidak diam, untuk berani bergerak, untuk berani menghentikan kekerasan dan pelecehan seksual karena itu adalah penghinaan. Ia mengajak ibu-ibu bersatu melawan kekerasan seksual.
(gus/gus) Next Article Buat Transformasi, Erick Thohir Ganti Logo Baru BUMN
Most Popular