
9 Tewas, Ini Penyebab Putusnya Jembatan Gantung di Bengkulu
dob, CNBC Indonesia
20 January 2020 15:37

Jakarta, CNBC Indonesia- Putusnya Jembatan Gantung Cawang di Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur, Bengkulu, diduga bukan karena dihantam banjir, melainkan karena tidak kuat menahan beban warga yang menonton air sungai meluap.
"Dalam rilis yang dikeluarkan BNPB sebelumnya, putusnya Jembatan Gantung Cawang disebabkan oleh terjangan banjir bandang sehingga menimbulkan korban jiwa. Namun melalui komunikasi lebih lanjut dan verifikasi data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kaur, putusnya jembatan diduga dikarenakan tidak kuat menahan beban," ujar, Agus Wibowo, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam keterangannya, Senin (20/1/2020).
Tragedi ini terjadi banjir bandang terjadi di Sungai Ciberang pada Minggu (19/1). Sekitar 30 orang menonton sungai yang meluap di atas Jembatan Gantung Cawang di Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur, Bengkulu.
Namun, ternyata jembatan tersebut putus karena tidak kuat menahan beban. Seketika 30 orang jatuh ke sungai.
Awalnya 17 orang berhasil selamat atau diselamatkan, sementara 4 orang ditemukan meninggal dunia. Adapun sisanya dinyatakan hilang.
Namun, hingga hari ini sejumlah warga yang hilang telah ditemukan dalam keadaan meninggal sehingga total ada 9 orang tewas. Sebanyak 1 orang dinyatakan masih hilang dan 20 orang dinyatakan selamat.
Adapun korban meninggal dunia menurut perkembangan olah data lapangan hingga Senin (20/1) pukul 14.00 WIB adalah:
1. Emilia binti Minut warga Desa Manau 9/2
2. Yeni binti Kamharudin warga Desa Manau 9/2
3. Pio bin Didi warga Desa Bungin Tambun
4. Peri Rahman bin Tisri warga Desa Pulau Panggung
5. Migi bin Jon armada warga Desa Rigangan
6. Mika binti Sus warga Desa Bungin Tambun 3
7. Viki bin Ida warga Desa Pulau Panggung
8. Intan Guspani binti Indi warga Desa Bungin Tambun 2
9. Guspial bin Sarpudin warga Desa Tanjung Ganti
Sedangkan warga yang masih dalam pencarian adalah Ipan bin Ujang B desa Pulau Panggung.
(dob/dob) Next Article 7 Tewas, Jembatan Putus di Bengkulu Disorot Media Asing
"Dalam rilis yang dikeluarkan BNPB sebelumnya, putusnya Jembatan Gantung Cawang disebabkan oleh terjangan banjir bandang sehingga menimbulkan korban jiwa. Namun melalui komunikasi lebih lanjut dan verifikasi data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kaur, putusnya jembatan diduga dikarenakan tidak kuat menahan beban," ujar, Agus Wibowo, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam keterangannya, Senin (20/1/2020).
Tragedi ini terjadi banjir bandang terjadi di Sungai Ciberang pada Minggu (19/1). Sekitar 30 orang menonton sungai yang meluap di atas Jembatan Gantung Cawang di Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur, Bengkulu.
Awalnya 17 orang berhasil selamat atau diselamatkan, sementara 4 orang ditemukan meninggal dunia. Adapun sisanya dinyatakan hilang.
Namun, hingga hari ini sejumlah warga yang hilang telah ditemukan dalam keadaan meninggal sehingga total ada 9 orang tewas. Sebanyak 1 orang dinyatakan masih hilang dan 20 orang dinyatakan selamat.
Adapun korban meninggal dunia menurut perkembangan olah data lapangan hingga Senin (20/1) pukul 14.00 WIB adalah:
1. Emilia binti Minut warga Desa Manau 9/2
2. Yeni binti Kamharudin warga Desa Manau 9/2
3. Pio bin Didi warga Desa Bungin Tambun
4. Peri Rahman bin Tisri warga Desa Pulau Panggung
5. Migi bin Jon armada warga Desa Rigangan
6. Mika binti Sus warga Desa Bungin Tambun 3
7. Viki bin Ida warga Desa Pulau Panggung
8. Intan Guspani binti Indi warga Desa Bungin Tambun 2
9. Guspial bin Sarpudin warga Desa Tanjung Ganti
Sedangkan warga yang masih dalam pencarian adalah Ipan bin Ujang B desa Pulau Panggung.
(dob/dob) Next Article 7 Tewas, Jembatan Putus di Bengkulu Disorot Media Asing
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular