
Jokowi Bakal Tutup Tambang Ilegal di Sekitar Ibu Kota Baru
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
17 January 2020 18:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa pemerintah akan menutup tambang-tambang ilegal atau tanpa izin di lahan Ibu Kota baru, termasuk 6 tambang ilegal di Tabalong, Kalimantan Selatan.
Wilayah tersebut berbatasan dengan lokasi Ibu Kota baru di di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Jokowi ingin wilayah di sekitar Ibu Kota tetap asri dan hijau.
"Kita akan menghilangkan tambang-tambang tanpa izin. Dan merehabilitasi, mereklamasi bekas tambang," kata Jokowi saat berbincang dengan awak media di Istana Merdeka, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (17/1/2020).
Jokowi menegaskan perpindahan Ibu Kota Negara tidak hanya sekedar memindahkan kota. Pemerintah ingin agar wilayah di sekitr Ibu Kota pun bisa secara tidak langsung diperbaiki menyeluruh tanpa terkecuali.
"Kita akan memperbaiki dan merehabilitasi hutan yang rusak. Kita harus tau banyak hutan rusak. Kedua, memproteksi hutan konservasi, hutan lindung yang ada," katanya.
Jokowi pun tak memungkiri bahwa ada beberapa bekas tambang yang perlu ditertibkan. Maka dari itu, pemerintah tidak akan ragu menutup aktivitas tambang ilegal maupun tanpa izin di sekitar wilayah Ibu Kota.
Sebagai informasi, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya sebelumnya menyebutkan bahwa ada 1.350 lubang bekas tambang yang ada di wilayah ibu kota baru Indonesia dan sekitarnya.
Aktivitas penambangan ilegal ini kerap terjadi di wilayah Kutai Kartanegara-Penajam Passer Utara yang akan menjadi lokasi pembangunan ibu kota baru. Tercatat ada sekitar 6 tambang ilegal di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.
Jokowi memastikan hutan konservasi dan hutan lindung yang sudah ada akan tetap dipertahankan. Dari 410.000 hektar luas ibu kota baru yang disiapkan, pemerintah hanya akan membangun 56.000 hektar saja.
(dob/dob) Next Article Jokowi Sebut Tambang Ilegal Masih Ada, Ini Bukti Datanya..
Wilayah tersebut berbatasan dengan lokasi Ibu Kota baru di di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Jokowi ingin wilayah di sekitar Ibu Kota tetap asri dan hijau.
Jokowi menegaskan perpindahan Ibu Kota Negara tidak hanya sekedar memindahkan kota. Pemerintah ingin agar wilayah di sekitr Ibu Kota pun bisa secara tidak langsung diperbaiki menyeluruh tanpa terkecuali.
"Kita akan memperbaiki dan merehabilitasi hutan yang rusak. Kita harus tau banyak hutan rusak. Kedua, memproteksi hutan konservasi, hutan lindung yang ada," katanya.
Jokowi pun tak memungkiri bahwa ada beberapa bekas tambang yang perlu ditertibkan. Maka dari itu, pemerintah tidak akan ragu menutup aktivitas tambang ilegal maupun tanpa izin di sekitar wilayah Ibu Kota.
Sebagai informasi, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya sebelumnya menyebutkan bahwa ada 1.350 lubang bekas tambang yang ada di wilayah ibu kota baru Indonesia dan sekitarnya.
Aktivitas penambangan ilegal ini kerap terjadi di wilayah Kutai Kartanegara-Penajam Passer Utara yang akan menjadi lokasi pembangunan ibu kota baru. Tercatat ada sekitar 6 tambang ilegal di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.
Jokowi memastikan hutan konservasi dan hutan lindung yang sudah ada akan tetap dipertahankan. Dari 410.000 hektar luas ibu kota baru yang disiapkan, pemerintah hanya akan membangun 56.000 hektar saja.
(dob/dob) Next Article Jokowi Sebut Tambang Ilegal Masih Ada, Ini Bukti Datanya..
Most Popular