
Jokowi Mau Setop Ekspor, Ini Kekayaan Bauksit RI!
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
15 January 2020 13:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah khawatir kekayaan RI akan habis jika terus-terusan dikeruk dan diekspor. Selain itu, pemerintah juga ingin meningkatkan nilai produk dari minerba melalui hilirisasi, sehingga minerba yang diekspor paling tidak menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.
Demi mendorong hilirisasi dan meningkatkan nilai produk minerba, pemerintah akan melarang ekspor komoditas bauksit, timah, hingga batu bara. Khusus untuk bauksit berdasarkan data Badan Geologi Kementerian ESDM 2012, Dinas Pertambangan Kalbar 2012, dan Hasil Eksplorasi 51 pemegang IUP Bauksit 2012-2014, total potensi sumber daya bauksit nasional mencapai 3,2 miliar ton.
Potensi ini baru berasal dari 3 wilayah saja yakni Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kepulauan Riau. Itupun dari data cadangan 2012 yang sampai sekarang belum dilakukan eksplorasi lagi.
Kapan Potensi Akan Habis?
Dengan potensi 3,2 miliar ton, sementara produksi nasional 40 juta ton per tahun baru akan habis 80 tahun lagi. Serapan dalam negeri dengan satu pabrik hanya 3 juta ton per tahun. Pada tahun 2023 mendatang, akan ada 3 lagi pabrik yang siap operasi, dan menambah penyerapan dalam negeri 7,5 juta ton.
Sehingga serapan total jika semua beroperasi 10,5 juta ton. Artinya baru akan habis di 304 tahun mendatang. Tidak usah khawatir soal kebutuhan alumunium 80 tahun ke depan, pasalnya 50 tahun ke depan saja alumunium belum tentu jadi produk yang diandalkan.
Saat ini ada bahan pengganti yang lebih murah dan ringan polivinil klorida (PVC). Sehingga konsumsi alumunium 50 tahun lagi akan digantikan bahan lain yang lebih murah.
Serapan dalam negeri
Dari 40 juta ton bauksit yang diproduksi, dewasa ini serapan baru 3 juta ton atau 8%. Tiga tahun kemudian pada 2023 serapan baru 25% meningkat jadi 10,5 juta ton. Untuk menyerap produsi bauksit ke dalam negeri 100%, tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat.
(gus/gus) Next Article Konkret, Jokowi Mau Setop Ekspor Bauksit: Ngapain Takut?
Demi mendorong hilirisasi dan meningkatkan nilai produk minerba, pemerintah akan melarang ekspor komoditas bauksit, timah, hingga batu bara. Khusus untuk bauksit berdasarkan data Badan Geologi Kementerian ESDM 2012, Dinas Pertambangan Kalbar 2012, dan Hasil Eksplorasi 51 pemegang IUP Bauksit 2012-2014, total potensi sumber daya bauksit nasional mencapai 3,2 miliar ton.
Potensi ini baru berasal dari 3 wilayah saja yakni Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kepulauan Riau. Itupun dari data cadangan 2012 yang sampai sekarang belum dilakukan eksplorasi lagi.
Dengan potensi 3,2 miliar ton, sementara produksi nasional 40 juta ton per tahun baru akan habis 80 tahun lagi. Serapan dalam negeri dengan satu pabrik hanya 3 juta ton per tahun. Pada tahun 2023 mendatang, akan ada 3 lagi pabrik yang siap operasi, dan menambah penyerapan dalam negeri 7,5 juta ton.
Sehingga serapan total jika semua beroperasi 10,5 juta ton. Artinya baru akan habis di 304 tahun mendatang. Tidak usah khawatir soal kebutuhan alumunium 80 tahun ke depan, pasalnya 50 tahun ke depan saja alumunium belum tentu jadi produk yang diandalkan.
Saat ini ada bahan pengganti yang lebih murah dan ringan polivinil klorida (PVC). Sehingga konsumsi alumunium 50 tahun lagi akan digantikan bahan lain yang lebih murah.
Serapan dalam negeri
Dari 40 juta ton bauksit yang diproduksi, dewasa ini serapan baru 3 juta ton atau 8%. Tiga tahun kemudian pada 2023 serapan baru 25% meningkat jadi 10,5 juta ton. Untuk menyerap produsi bauksit ke dalam negeri 100%, tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat.
(gus/gus) Next Article Konkret, Jokowi Mau Setop Ekspor Bauksit: Ngapain Takut?
Most Popular