Tak Cuma China, Luhut Rayu AS Suntik Duit Triliunan ke RI

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
10 January 2020 12:14
Menko Luhut rayu investor AS investasi multi miliar dolar ke Indonesia
Foto: Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (CNBC Indonesia/ Anisatul Umah)
Jakarta, CNBC Indonesia- Bukan cuma negara-negara China dan Timur Tengah yang dilirik oleh Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk menaruh duit mereka di Indonesia. Kali ini, giliran Amerika Serikat yang diincar Luhut untuk tanam modal.

Pagi ini, Luhut bertemu dengan CEO International Development Finance Corporation (DFC) Adam Boehler. DFC adalah bank pembangunan Amerika. DFC bermitra dengan sektor swasta untuk memberikan pendanaan bagi solusi-solusi terhadap tantangan-tantangan terberat yang dihadapi negara- negara berkembang saat ini.

DFC baru berdiri dua minggu lalu, dan Indonesia dipilih menjadi negara yang pertama dikunjungi. Karena Indonesia dianggap menjadi negera yang penting dari Amerika Serikat (AS). Menurutnya, Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menawarkan soal infrastruktur, kesehatan, jalanan, dan energi. "Saya pikir kalian akan menyaksikan AS melakukan peran aktif," kata Adam, Jumat (10/1/2020).

Meski begitu, Adam mengaku masih butuh waktu untuk diskusi satu sampai dua bulan ke depan untuk menentukan nilai investasi yang akan dikucurkan.

[Gambas:Video CNBC]


"Kalian bertanya berapa besar komitmennya. Saya tahu kalian ingin mendengar angka. Ini saya bisa sebutkan investasinya multi miliar dolar. Itu berarti karena (dana) kita berdasarkan porsi, maka bisnis swasta AS berkomitmen puluhan miliar dolar," ungkapnya.

Adam mengaku masih butuh waktu untuk berdiskusi satu sampai dua bulan ke depan mencari proyek-proyek yang akan diinvestasikan beserta besarannya. "Tetapi jumlahnya multi miliar dolar dan akan menuju puluhan miliar dolar dengan dana swasta," katanya.



Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan AS memiliki komitmen untuk investasi ke Indonesia. Pihaknya sudah mendiskusikan beberapa proyek dan saat ini tim sedang bekerja. Kemungkinan investasi masuk ke proyek tol di Jawa, Sumatera, dan mungkin di bidang pariwisata serta sovereign well fund.

"Kita juga nanti diskusi dengan Jepang bersama Australia, Amerika atau bisa negara lain jadi bisa komitmen mereka ini multi billion investment di Indonesia. Kami mau segera mulai jadi kita working tim sudah langsung bekerja," ungkapnya.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menambahkan ada 3 sektor investasi yang ditawarkan ke International Development Finance Corporation (DFC). Di antaranya toll road, pariwisata, dan sektor energi baru terbarukan.

"Belum tau (investasinya). Tapi kita lagi tawarin sektornya. Ada sektor toll road, tourism, sama sektor renewable energy, kita lagi bicara sama mereka kira-kira seperti apa struktur dan sektor yang mereka mau," jelasnya.

Sayangnya, Kartika belum bisa menerangkan lebih lanjut sektor apa yang paling memungkinkan untuk dibidik. "Saya rasa 3 tadi, dari toll road, kemudian tourism, untuk kawasan turis-turis baru, dari sisi infrastruktur perhotelannya, sama yang ketiga renewable energi," imbuhnya.


(gus/gus) Next Article Deal Indonesia Dengan Negara Besar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular