Soal Natuna, Prabowo: Jangan Kita Panas-panasin Ya

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
09 January 2020 17:29
Demikian dikatakan Prabowo di Istana Kepresidenan.
Foto: Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto (AP Photo)
Jakarta, CNBC IndonesiaMenteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto menemui Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/1/2020). Dalam kesempatan itu, Prabowo memperoleh arahan dari Jokowi perihal situasi terkini di perairan Natuna.

"Yang jelas beliau katakan kedaulatan harga mati. Tapi, kita jangan kita panas-panasin ya," ujarnya.

Prabowo menjelaskan teritorial merupakan kedaulatan negara yang berjarak 12 mil dari batas terluar wilayah NKRI. Sedangkan lebih dari itu adalah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

"Kapal manapun boleh masuk keluar. Tapi kalau eksploitasi ikan atau mineral itu harus kerja sama, harus izin kita. Nah ini kan bisa diselesaikan, kita bisa negosiasikan dan sebagainya. Ya kita cool aja. Selalu saya katakan," kata Prabowo.

Soal Natuna, Prabowo: Jangan Kita Panas-panasin YaFoto: Menhan Prabowo Subianto menerima kunjungan kehormatan dari Menhan Republik Laos, Jenderal Chansamone Chanyalath, Rabu (11/12). (Twitter @Dahnilanzar)


Tensi diplomatik antara Indonesia dan China belakangan memanas. Ini tidak lepas dari dugaan pencurian ikan oleh kapal asal Negeri Tirai Bambu di perairan Natuna, Kepulauan Riau.

Indonesia pun sudah menyampaikan 4 poin sikap resmi atas tindakan China. Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi seusai rapat tingkat menteri di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (3/1/2020) petang.

Poin pertama dan paling krusial, yaitu telah terjadi pelanggaran oleh kapal-kapal Tiongkok (China) di wilayah ZEE Indonesia. Kendati demikian, China berkukuh tidak ada hukum internasional yang dilanggar.



Kemarin, Presiden Joko Widodo, mendatangi Natuna. Ia pun memastikan tak ada kapal asing yang masuk ke dalam ZEE Indonesia.

"Tadi saya bertanya ke Panglima TNI, Ternyata tidak ada," tulis Jokowi via akun Instagramnya seperti dikutip CNBC Indonesia.

"Kapal asing tersebut berada di ZEE Indonesia, bukan laut teritorial Indonesia. Di zona tersebut kapal internasional dapat melintas dengan bebas, dan Indonesia memiliki hak atas kekayaan alam di dalamnya, dan berhak menggunakan kebijakan hukumnya."

Direktur Operasi Laut Badan Keamanan Laut Laksma Nursyawal Embun mengonfirmasi hingga Rabu (8/1/2020) pukul 10.00 WIB, masih ada coast guard China di wilayah tersebut.

"Kami masih memantau ada dua kapal coast guard. Ada empat, tapi dua lagi ada di luar ZEE kita," ujar Nursyawal dalam program Power Lunch CNBC Indonesia yang dipandu oleh Aline Wiratmaja, Rabu (8/1/2020).

(miq/dru) Next Article Prabowo: Keputusan Saya Gabung Presiden Jokowi Tidak Salah!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular