Internasional

Ini Ancaman Baru Trump atas Serangan Balasan Iran

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
09 January 2020 12:03
Trump mengancam Iran dengan sanksi ekonomi yang lebih berat
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC IndonesiaPresiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya buka suara, sehari pasca serangan Iran ke pangkalan militer AS di Irak.

Setelah memicu pembalasan Iran, Trump mengatakan Iran 'nampaknya akan mundur' setelah melakukan serangan kemarin.

"Pasukan Amerika kita yang hebat siap untuk apa pun. Iran tampaknya akan mundur, yang merupakan hal yang baik untuk semua pihak terkait dan hal yang sangat baik bagi dunia," kata Trump dalam pidato yang disiarkan televisi dari Gedung Putih sebagaimana diberitakan BBC, Kamis (9/1/2020).

Trump juga mengatakan tidak ada warga AS yang menjadi korban serang Iran itu. Bahkan, ditegaskannya, pangkalan yang diserang hanya mengalami kerusakan minimal.

"Saya senang memberi tahu Anda: Orang-orang Amerika harus sangat berterima kasih dan senang tidak ada orang Amerika yang terluka dalam serangan semalam oleh rezim Iran. Kami tidak kehilangan korban, semua prajurit kami selamat, dan hanya kerusakan minimal yang terjadi di pangkalan militer kami," jelas Trump.

Pernyataan itu bertolak belakang dengan pernyataan Iran sebelumnya. Beberapa jam setelah serangan, Pasukan Garda Revolusi Iran mengklaim bahwa setidaknya sudah ada 80 tentara AS yang tewas dalam serangan balasannya.

Lebih lanjut, dalam pidatonya Trump juga menegaskan bahwa AS memiliki militer terkuat di dunia. Namun begitu ia mengatakan tidak perlu mengerahkannya untuk berperang melawan Iran.

"Militer Amerika telah sepenuhnya dibangun kembali di bawah pemerintahan saya, dengan biaya US$ 2,5 triliun. Angkatan Bersenjata AS lebih kuat dari sebelumnya. Rudal kami besar, kuat, akurat, mematikan, dan cepat. Saat ini banyak rudal hipersonik sedang dibangun."

"Namun, fakta bahwa kita memiliki peralatan dan militer yang hebat ini, tidak berarti kita harus menggunakannya. Kami tidak ingin menggunakannya. Kekuatan Amerika, baik militer maupun ekonomi, adalah pencegah terbaik."

Meski demikian, Trump mengaku akan memberikan sanksi tambahan kepada Iran. Sanksi ini khususnya diberikan terutama karena nuklir iran.

"AS akan dengan segera memperberat sanksi ekonomi kepada rezim Iran," tegasnya lagi.

Serangan rudal yang dilakukan Iran Rabu pagi kemarin terjadi di dua pangkalan militer AS yang ada di Irak, yaitu pangkalan Irbil dan Al Asad. Pangkalan militer itu diduduki oleh militer AS dan pasukan koalisi.

Menurut BBC News, Menteri Pertahanan AS Mark Esper, mengatakan ada 16 rudal diluncurkan dari setidaknya tiga lokasi di Iran dalam serangan itu.

"Setidaknya 11 dari rudal itu menyerang pangkalan udara di Al Asad, barat Baghdad, dan setidaknya satu lagi menghantam pangkalan Irbil," katanya.

Serangan Iran itu merupakan balasan atas serangan AS pada pekan lalu di Bandara Internasional Irak. Dalam serangan yang diperintahkan Trump itu, beberapa orang penting Iran, termasuk Jendral Qasem Soleimani, tewas.

Soleimani merupakan pimpinan Pasukan Quds Iran. Ia juga dikenal sebagai sosok paling penting nomor dua di Iran dan dikenal sebagai tokoh revolusioner Iran. Kematiannya telah membuat Iran bersumpah untuk membalas AS.

[Gambas:Video CNBC]






(sef/sef) Next Article Ancaman Perang Teluk III, Iran Siap Perang Jika AS Serang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular