Erick Mau Lebur Dana Pensiun BUMN, Tunggu Sri Mulyani
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
07 January 2020 20:54
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana menyatukan dana pensiun (Dapen) yang selama ini dikelola di masing-masing perusahaan pelat merah. Realisasinya masih menunggu restu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Demikian disampaikan Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga di kantor Kementerian BUMN, Selasa (7/1/20).
Dia menjelaskan, jika Sri Mulyani dan Jokowi setuju, maka dana pensiun akan dikelola di satu atap sebagaimana rencana Erick Thohir.
"Apakah dia nanti akan jadi perusahaan atau di tempat di bank tertentu atau dikelola badan yg sudah ada atau dibuat lagi badan tertentu itu dibuat atas persetujuan Menteri Keuangan," kata Arya.
Penyatuan Dapen ini dilakukan agar pengelolaannya bisa dilakukan secara profesional. Selama ini, Dapen dikelola di masing-masing perusahaan sehingga Kementerian BUMN tak begitu punya akses untuk mengawasinya.
"Itu BUMN masing-masing yang awasi. Kementerian enggak," urainya.
Dia menyebut, potensi uang yang terhimpun dari Dapen sangat besar. Sayangnya Arya masih enggan menyebutkan angka pasti.
"Pertamina besar. PLN juga (punya sendiri), banyak yang bikin rumah sakit dan lain-lain. Ini mau dikelola secara profesional," bebernya.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bakal menyatukan perusahaan-perusahaan yang selama ini menghimpun dana pensiun di BUMN. Rencana itu sebagai antisipasi agar kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya tak terulang.
Erick Thohir menguak rencana tersebut ketika diberondong pertanyaan oleh awak media mengenai kondisi terkini PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau Asabri.
"Saya belum pelajari sampai Asabri, tapi yang pasti ke depan yang namanya dana-dana pensiun yang ada di BUMN kita akan jadikan satu atap," kata Erick Thohir di Tangerang, Minggu (5/1/20).
(hoi/hoi) Next Article Erick Thohir Rencanakan Peleburan Dana Pensiun BUMN
Demikian disampaikan Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga di kantor Kementerian BUMN, Selasa (7/1/20).
Dia menjelaskan, jika Sri Mulyani dan Jokowi setuju, maka dana pensiun akan dikelola di satu atap sebagaimana rencana Erick Thohir.
Penyatuan Dapen ini dilakukan agar pengelolaannya bisa dilakukan secara profesional. Selama ini, Dapen dikelola di masing-masing perusahaan sehingga Kementerian BUMN tak begitu punya akses untuk mengawasinya.
"Itu BUMN masing-masing yang awasi. Kementerian enggak," urainya.
Dia menyebut, potensi uang yang terhimpun dari Dapen sangat besar. Sayangnya Arya masih enggan menyebutkan angka pasti.
"Pertamina besar. PLN juga (punya sendiri), banyak yang bikin rumah sakit dan lain-lain. Ini mau dikelola secara profesional," bebernya.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bakal menyatukan perusahaan-perusahaan yang selama ini menghimpun dana pensiun di BUMN. Rencana itu sebagai antisipasi agar kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya tak terulang.
Erick Thohir menguak rencana tersebut ketika diberondong pertanyaan oleh awak media mengenai kondisi terkini PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau Asabri.
"Saya belum pelajari sampai Asabri, tapi yang pasti ke depan yang namanya dana-dana pensiun yang ada di BUMN kita akan jadikan satu atap," kata Erick Thohir di Tangerang, Minggu (5/1/20).
(hoi/hoi) Next Article Erick Thohir Rencanakan Peleburan Dana Pensiun BUMN
Most Popular