Kirim Nelayan Pantura ke Natuna, Mahfud Siapkan Fasilitas

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
06 January 2020 12:42
Pemerintah mengirimkan ratusan nelayan dari pantai Utara (Pantura) Jawa ke perairan Natuna.
Foto: Menteri Polhukam Mahfud MD (Reuters/Willy Kurniawan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mengirimkan ratusan nelayan dari pantai Utara (Pantura) Jawa ke perairan Natuna. Mereka diberikan kesempatan mengambil hasil kekayaan laut yang ada di perairan tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud Md, menegaskan para nelayan ini akan mendapatkan sederet fasilitas dari pemerintah. Hanya saja, dia belum menjelaskan secara rinci.

"Intinya pemerintah akan mendukung saudara-saudara untuk ke sana. Nanti bagaimana perizinan, fasilitas apa yang akan dicarikan oleh pemerintah, biar dirembuk," kata Mahfud di hadapan ratusan nelayan tersebut di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (6/1/2020).

Terkait hal ini, Kemenko Polhukam sudah berkoordinasi dengan sejumlah kementerian/lembaga terkait. Pemerintah Daerah juga akan dilibatkan dalam program pengiriman nelayan ini.



Yang jelas, pemerintah akan menjamin keselamatan dan keamanan para nelayan saat beraktivitas. Berbagai ancaman dari kapal asing juga akan dicegah.

"Saudara akan dilindungi oleh negara, tidak akan ada tindakan-tindakan fisik yang mengancam saudara. Yang penting anda nyaman di situ, negara nanti yang akan mengawal," tegas mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.

Mahfud mengatakan, pemerintah sudah meningkatkan penguatan pasukan patroli di perairan Natuna. Program menghidupkan kegiatan nelayan di perairan tersebut merupakan keputusan turunan untuk menjaga kedaulatan Indonesia di Natuna.

"Berbagai jenis ikan yang mahal mahal melimpah di sana. Itu sebenarnya hak Indonesia. Hak warga negara Indonesia seperti saudara juga berhak atas ikan ikan dan pemanfaatan sumber daya laut yang ada di sana," tegasnya.

"Kita yang berhak mengeksplorasi maupun mengeksploitasi kekayaan laut yang di situ, termasuk 200 meter ke bawahnya dari dasar perairan itu. Nah sekarang dimasuki karena kita kurang hadir di sana," lanjut Mahfud.

[Gambas:Video CNBC]


(wed/wed) Next Article Natuna Diklaim China, Jokowi: Kedaulatan Tak Bisa Ditukar!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular