
Nelayan Natuna Tolak Nelayan Pantura, Edhy: Itu Urusan Saya
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
16 January 2020 20:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Nelayan dari Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau sempat menolak kedatangan ratusan nelayan dari Pantai Utara (Pantura) Jawa yang akan melaut ke Natuna. Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo meminta agar tidak membesar-besarkan masalah tersebut. Dirinya mengaku akan memprioritaskan nelayan daerah terlebih dahulu.
"Yang mana? Anda ke Natuna nggak? Jangan diperpanjang itu urusan saya lah. Kita prioritaskan masalah Natuna, semua nelayan daerah dulu. Kita bangun kekuatan mereka kita besarkan mereka," ungkapnya di Kemenko Perekonomian dan Investasi, Kamis, (16/01/2020).
Ia mengatakan banyak daerah di Indonesia diisi oleh para nelayan Jawa. Ia menilai masalah itu hanya kekhawatiran saja. "Sehari sebelum ketemu Pak Presiden (Jokowi) nggak ada begitu. Kekosongan di Natuna ini masih ada 305 kapal 100 GT. Ini masih hitungan. Karena laut tinggi," imbuhnya.
Menurutnya kapasitas ikan tangkap secara nasional sebesar 12,5 juta ton. Baru dioptimalkan di atas 8 juta, masih ada sisa sekitar 4 juta. Maksimal 80% dipakai demi dukung keberlanjutan. "Kita mau ramaikan perbatasan dengan hitungan sustainable ke wilayah perikanan," jelasnya.
Sebelumnya, Pemerintah mengirimkan ratusan nelayan dari pantai Utara (Pantura) Jawa ke perairan Natuna. Mereka diberikan kesempatan mengambil hasil kekayaan laut yang ada di perairan tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud Md, menegaskan para nelayan ini akan mendapatkan sederet fasilitas dari pemerintah. Hanya saja, dia belum menjelaskan secara rinci.
"Intinya pemerintah akan mendukung saudara-saudara untuk ke sana. Nanti bagaimana perizinan, fasilitas apa yang akan dicarikan oleh pemerintah, biar dirembuk," kata Mahfud di hadapan ratusan nelayan tersebut di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (6/1/2020).
(hoi/hoi) Next Article RI Kirim Ratusan Nelayan Pantura ke Natuna untuk Bela Negara
"Yang mana? Anda ke Natuna nggak? Jangan diperpanjang itu urusan saya lah. Kita prioritaskan masalah Natuna, semua nelayan daerah dulu. Kita bangun kekuatan mereka kita besarkan mereka," ungkapnya di Kemenko Perekonomian dan Investasi, Kamis, (16/01/2020).
Ia mengatakan banyak daerah di Indonesia diisi oleh para nelayan Jawa. Ia menilai masalah itu hanya kekhawatiran saja. "Sehari sebelum ketemu Pak Presiden (Jokowi) nggak ada begitu. Kekosongan di Natuna ini masih ada 305 kapal 100 GT. Ini masih hitungan. Karena laut tinggi," imbuhnya.
Menurutnya kapasitas ikan tangkap secara nasional sebesar 12,5 juta ton. Baru dioptimalkan di atas 8 juta, masih ada sisa sekitar 4 juta. Maksimal 80% dipakai demi dukung keberlanjutan. "Kita mau ramaikan perbatasan dengan hitungan sustainable ke wilayah perikanan," jelasnya.
Sebelumnya, Pemerintah mengirimkan ratusan nelayan dari pantai Utara (Pantura) Jawa ke perairan Natuna. Mereka diberikan kesempatan mengambil hasil kekayaan laut yang ada di perairan tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud Md, menegaskan para nelayan ini akan mendapatkan sederet fasilitas dari pemerintah. Hanya saja, dia belum menjelaskan secara rinci.
"Intinya pemerintah akan mendukung saudara-saudara untuk ke sana. Nanti bagaimana perizinan, fasilitas apa yang akan dicarikan oleh pemerintah, biar dirembuk," kata Mahfud di hadapan ratusan nelayan tersebut di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (6/1/2020).
(hoi/hoi) Next Article RI Kirim Ratusan Nelayan Pantura ke Natuna untuk Bela Negara
Most Popular