
Natuna Memanas, Mahfud: Tak Ada Perang, Tak Ada Negosiasi
Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
06 January 2020 11:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Tensi diplomatik antara Indonesia dan China memanas, karena pelanggaran Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yang dilakukan kapal China di perairan Natuna.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud Md, menegaskan perairan Natuna adalah wilayah teritorial Indonesia, sehingga tak ada negosiasi dengan China.
"Yang jelas, kita tidak dalam suasana berperang. Karena memang kita tidak punya konflik dengan China," ujar Mahfud di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2019) seperti dilansir dari detikcom.
"Jadi tidak ada perang, tetapi tidak ada nego. Karena kalau nego berarti kita mengakui itu milik bersama. Ini sudah final lah secara internasional," sambungnya.
Mahfud mengatakan, Indonesia akan mempertahankan kedaulatan negara. Menurutnya, hubungan dagang, ekonomi, dan kebudayaan dengan China tetap berjalan seperti biasa.
"Kita mempertahankan kedaulatan. Karena itu urusan hubungan dagang perekonomian kebudayaan apa pun dilanjutkan seperti biasa, tugas Kemenko Polhukam mengamankan itu," katanya.
Mahfud menyebut Indonesia hadir di Laut Natuna. Pemerintah akan meningkatkan patroli dan mengirim nelayan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Perairan Natuna itu.
"Bahwa sikap pemerintah tidak bergeser untuk kedaulatan itu. Dan minta kehadiran negara di sana direalisasikan dan sudah mulai merealisasikan penguatan kekuatan di sana dan juga kemudian kegiatan nelayan dan penghidupan nelayan di daerah sana juga akan ditingkatkan," ujar Mahfud.
(wed/wed) Next Article Pasokan Listrik Ditambah, Ekonomi Natuna Semakin Menggeliat
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud Md, menegaskan perairan Natuna adalah wilayah teritorial Indonesia, sehingga tak ada negosiasi dengan China.
"Yang jelas, kita tidak dalam suasana berperang. Karena memang kita tidak punya konflik dengan China," ujar Mahfud di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2019) seperti dilansir dari detikcom.
Mahfud mengatakan, Indonesia akan mempertahankan kedaulatan negara. Menurutnya, hubungan dagang, ekonomi, dan kebudayaan dengan China tetap berjalan seperti biasa.
"Kita mempertahankan kedaulatan. Karena itu urusan hubungan dagang perekonomian kebudayaan apa pun dilanjutkan seperti biasa, tugas Kemenko Polhukam mengamankan itu," katanya.
Mahfud menyebut Indonesia hadir di Laut Natuna. Pemerintah akan meningkatkan patroli dan mengirim nelayan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Perairan Natuna itu.
"Bahwa sikap pemerintah tidak bergeser untuk kedaulatan itu. Dan minta kehadiran negara di sana direalisasikan dan sudah mulai merealisasikan penguatan kekuatan di sana dan juga kemudian kegiatan nelayan dan penghidupan nelayan di daerah sana juga akan ditingkatkan," ujar Mahfud.
(wed/wed) Next Article Pasokan Listrik Ditambah, Ekonomi Natuna Semakin Menggeliat
Most Popular