Demo Tahun Baru, Polisi Hong Kong Tangkap 400 Demonstran

tahir saleh, CNBC Indonesia
02 January 2020 20:35
Polisi Hong Kong akhirnya menangkap sekitar 400 orang.
Foto: Demonstran Hong Kong Bentrok Hingga Larut Malam. (AP Photo/Lee Jin-man)
Jakarta, CNBC Indonesia - Polisi Hong Kong akhirnya menangkap sekitar 400 orang yang diduga terlibat dalam demonstrasi saat perayaan peringatan Tahun Baru 2020.

Semula, aksi massa ini adalah pawai pro-demokrasi yang damai dengan diikuti oleh puluhan ribu orang, tapi kemudian kondisinya berubah menjadi pemandangan kacau setelah polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa, sebagaimana dilaporkan Reuters, Kamis (2/1/2020).

Penangkapan 400 orang ini menambah daftar penangkapan total sekitar 7.000 orang sejak para demonstran di kota administratif China itu meningkat pada Juni 2019 yang memprotes RUU yang sekarang ditarik. RUU ekstradisi itu memungkinkan orang-orang Hong Kong yang diadili akan diekstradisi ke daratan China.


Kondisi ini pun mempertegas belum adanya kemajuan yang jelas untuk mengakhiri kerusuhan.

Ketegangan pada hari Rabu (1/1/2020) itu meningkat setelah beberapa penangkapan para demontran dilakukan di distrik Wan Chai di dekat cabang dari salah satu raksasa keuangan global yang berkantor di sana yakni HSBC. Perusahaan keuangan global itu memang menjadi target kemarahan pemrotes dalam beberapa pekan terakhir.

Ketika kerusuhan di sana pecah, sebagian besar demonstran yang berpakaian hitam bergegas ke tempat kejadian, sementara pengunjuk rasa lainnya membentuk barisan berbentuk rantai sebagai strategi mempersiapkan 'amunisi' termasuk persediaan batu bata, sehingga ini memaksa polisi membawa bala bantuan.

Polisi kemudian meminta koordinator aksi untuk membatalkan pawai tersebut lebih awal dan sebagian besar peserta pawai akhirnya bubar setelah mobil truk berisi meriam air dan sejumlah polisi dengan peralatan anti huru-hara berpatroli di jalan-jalan hingga larut malam.

Jimmy Sham, salah satu pemimpin Civil Human Rights Front (Front Hak Asasi Manusia Sipil) yang mengorganisir pawai tersebut, mengkritik keputusan polisi yang memaksa pembubaran kerumunan massa dengan pemberitahuan sesingkat itu dan menegaskan bahwa polisi telah menangkap para demonstran tanpa pandang bulu.

Polisi mengatakan kepada media pada Kamis hari ini bahwa mereka telah menangkap 420 orang selama liburan Tahun Baru, sebagian besar pada hari perayaan Tahun Baru 2020. Dari jumlah itu, sebanyak 287 orang ditangkap dalam satu waktu bersamaan yang diduga terjadi pertemuan ilegal, termasuk pendemo berusia 12 tahun.

Foto: Demo Hong Kong di Malam Natal (AP Photo/Kin Cheung)

Polisi juga mengatakan bahwa mereka hanya melakukan penangkapan pada Rabu setelah mereka mengimbau kepada penyelenggara pawai dan memberi waktu yang cukup bagi para demonstran untuk membubarkan diri. Empat petugas terluka pada siang hari, kata polisi.

Penyelenggara aksi pun memperkirakan bahwa lebih dari 1 juta orang mengambil bagian dalam pawai perayaan Tahun Baru 2020. Polisi mencatat 60.000 orang ikut serta pada acara puncak Tahun Baru.

Selama berbulan-bulan, aksi protes telah berkembang menjadi gerakan luas yang mendorong demokrasi penuh di kota yang dikuasai China ini. Penanganan polisi terhadap para demonstran juga memicu penyelidikan independen terhadap keluhan kebrutalan polisi. Polisi bergeming, dan menegaskan bahwa mereka sudah melakukan sesuai prosedur.

Foto: Demonstran Hong Kong Bentrok Hingga Larut Malam. (AP Photo/Lee Jin-man)

Penangkapan juga dilakukan pada malam Tahun Baru, ketika para pengunjuk rasa menduduki jalan utama di kawasan semenanjung Kowloon, sementara tercatat ada ribuan orang berada di sepanjang pelabuhan Victoria hingga malam hari.

Beberapa pengunjuk rasa menuduh HSBC ikut terlibat 'diam-diam' dalam aksi bersama pihak berwenang terhadap para aktivis yang berusaha mengumpulkan uang untuk mendukung kampanye mereka. Pihak bank ini menolak keterlibatan apa pun atas tuduhan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]




(tas/dob) Next Article Demo Terus, Pendemo Hong Kong Minta Maaf

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular